39. Suffocating

710 109 28
                                    

Chapter 39.

.Suffocating.


"Ibu Suri! Yang Mulia! Dia jatuh pingsan didepan kuil Permaisuri dan sudah dibawa kembali menuju kediamannya" ujar Qiao menghadap Ibu Suri.

"apa?!! bagaimana bisa?" Ibu Suri bangkit berdiri dengan wajah khawatirnya.

"Sejak tiga hari yang lalu. Jin Wang bersujud didepan kuil Permaisuri, tidak makan dan tidak minum. Bahkan meski seluruh pelayan kediaman Jin Wang bersujud memohon agar ia memakan sesuatu, ia tidak beranjak sama sekali. Disaat malam yang dingin pun, ia tidak bersedia memakai pakaian hangat dan hanya bersujud didepan altar di kuil Permaisuri sembari menangis tanpa suara. Hamba sudah tidak tahu harus melakukan apa selain memohon pertolongan Yang Mulia Ibu Suri" ungkap Qiao penuh hormat pada Ibu Suri.

"dia adalah seorang Raja besar dari Wu. Seluruh dunia tahu bahwa Wu menyembah Dewa Matahari. Bukankah ia melanggar aturan ini.." lirih Ibu Suri dengan kedua alis bertautan.

"aku akan menemuinya!" tegas Ibu Suri.

"Ibu Suri!" Tzuyu datang menghadap dan seketika Ibu Suri terkejut dengan kembalinya Tzuyu.

"Tzuyu, sejak kapan kau tiba disini?" tanya Ibu Suri terkejut.

"Ibu Suri, apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa kakaku pingsan didepan kuil? Kenapa . . ." ujar Tzuyu dengan air mata yang menetes dari pelupuk mata indahnya.

"Tzuyu kembali lah ke kediamanmu. Aku akan mengurus semuanya." Ujar Ibu Suri kemudian melanjutkan langkahnya.

"Qiao! Antarkan Putri TZuyu kembali ke kediamannya!" titah Ibu Suri.

"Qiao! Katakan padaku. Apa yang terjadi pada Jin Wang selama aku tidak ada? Kenapa Ibu Suri menjaga ketat gerbang Dinasti Wu?" tanya Tzuyu dengan tatapan seriusnya pada Qiao.

"Putri, Jin Wang . . sudah seperti ini sejak Permaisuri jatuh koma" jawab Qiao. Tzuyu terdiam seribu bahasa.

"apa? Permaisuri Wei? Apa yang terjadi padanya?" tanya Tzuyu dengan air mata mengalir dari pelupuk matanya.

"selama kau tidak ada, Lim Shu Fei keguguran, dan bukti menunjukkan bahwa Permaisuri We Suji yang menjadi dalang dibalik semua ini. karena itu, Ibu Suri menghukum Permaisuri dengan 56 kali cambukkan, dan setelah diselamatkan Jin Wang Permaisuri Wei tak sadarkan diri. Tabib bahkan berkata bahwa sebelum dicambuk, Permaisuri Wei sudah lebih dulu diracuni sehingga membuat kondisi tubuhnya melemah perlahan" ungkap QIao dengan jujurnya.

"aku harus menemui Permaisuri Wei. Aku harus . . " Tzuyu seperti kehilangan arah. Ia segera berlari keluar dari aula Ibu Suri menuju kediaman Raja.

0.0

"Shu Gui Fei! Ada berita dari Dinasti Wu" ujar salah satu pelayan setia Shu Li. Shu Li yang menerima sepucuk surat itu lantas membacanya.

Tangan Shu Li bergetar hebat seketika ia selesai membaca surat itu. Shu Li mengangkat wajahnya dengan wajah pucat pasi. Ia langsung bangkit berdiri dan menatap pelayannya.

"kita harus kembali ke DInasti Wu sekarang juga" titah Shu Li dengan tegas.

"baik!" jawab pelayannya segera keluar memberi tahu pelayan setia Shu Li yang ikut menemani Shu Li dari Wu hingga ke Shu.

Shu Li menghadap Ibunya yang tengah menyeduh teh dalam ruangannya. Disana Mingyu juga berada disana bersama wanita yang telah resmi menjadi Ratunya. Liang Jie, Putri dari Dinasti Liang Utara.

The Queen of ChinaWhere stories live. Discover now