12. Uncertain Destiny

524 105 23
                                    

Chapter 12

Uncertain Destiny


"dengan persyaratanku, Zhao jelas tidak menyukainya. . jika ia menyampaikan berita itu pada JIn Wang, Jin Wang pasti tidak akan menerimanya. Sementara itu, Perjalanan yang harus ditempuh oleh Zhao menuju Wu akan memakan waktu 2 hari, kecuali jika Zhao memotong jalan. Aku sudah meminta kakak untuk mengalihkan perhatian Zhao dan membuatnya terlambat menyampaikan pesan itu. Aku juga sudah mengatur agar perbatasan menutup jalan agar tak membiarkan siapapun melintasi daerah Wei selama dua hari ini" jelas Suji dengan tatapan serius dimata indahnya.

"Suji, Ayah takt ahu bahwa kau merencanakan semua itu sendirian" ujar Wei Lian.

"Ayah, kau harus percaya padaku dan kakak. Jika kita bisa membuat Jin Wang menarik kembali lamarannya, itu tidak akan terhitung sebagai bentuk penolakan. Kita tidak perlu menghabiskan banyak nyawa hanya untuk melindungiku dan Wei yang Agung dari Rezim kejim seperti Wu" jelas Suji.

"bagaimana jika rencanamu gagal?" tanya Wei Lian.

"rencanaku akan berhasil. Untuk itu, aku meminta Ayah menarik kembali perintah untuk menarik kembali perintah peperangan. Aku tidak ingin Wei yang Agung mengalami pertumpahan darah untuk melindungiku" ujar Suji sembari menatap ayahnya memohon.

"Suji, Ayah sangat menyayangimu. . Ayah tidak ingin kau menikah dengan Jin Wang. Kau tidak akan Bahagia" ucap Wei Lian.

"Ayah, kau tidak perlu mengkhawatirkanku. . Boddhisatva akan bersama kita semua, ia akan menuntun jalan kita menuju perdamaian" ujar Suji berusaha meyakinkan ayahnya.

"kemarilah" ujar Wei Lian kemudian memeluk SUji erat.

0.0

Zhao memacu kudanya menuju gerbang kota, tetapi ia menyadari bahwa ada beberapa kuda yang terus mengikutinya. Zhao lantas turun dari kudanya dan mengisi perut disebuah warung, ia menyadari bahwa beberapa pria itu masih mengikutinya.

Zhao pergi memasukii bilik toilet dan memberi lambang Jenderalnya pada pada seorang pria yang berpakaian persis sepertinya. Zhao membisikkan beberapa kata dan mengganti bajunya dengan baju bangsawan biasa.

Zhao mengintip saat pria yang menyamar sebagai dirinya itu keluar dari warung itu yang langsung diikuti oleh orang-orang tadi. Zhao turun dari lantai dua warung itu kemudian pergi menuju penginapan yang cukup jauh dari sana dengan berjalan kaki.

"Yang Mulia, Jenderal Zhao datang menghadap" ucap Qiao yang setia berada didepan kediaman kamar yang disewa oleh Seok Jin.

"Jin Wang!" Jenderal Zhao memberi hormat pada Seok Jin ketika ia sudah berhasil masuk ke dalam kamar luas itu.

"bagaimana?" tanya Seok Jin sembari menatap Zhao.

"Yang Mulia, Putri Wei Suji tidak akan setuju untuk menerima lamaaranmu kecuali jika kau mengabulkan 3 syarat darinya" ujar Zhao.

"3 syarat? Apa itu?" tanya Seok Jin dengan alis bertautan.

"pertama, ia meminta Dinasti Wu untuk melindungi Wei dari kerajaan musuh dalam situasi apapun." Ungkap Zhao.

"itu mudah, lalu?" tanya Seok Jin.

"kedua, . . " ucap Zhao dengan ragu.

"Putri Suji meminta agar Jin Wang mendirikan sebuah kuil didalam istana Wu" ujar Zhao dengan wajah menunduk takut.

"apa?!!" Seok Jin terkejut sembari bangkit dari duduknya.

"maafkan hamba Yang Mulia . . tapi menurut hamba, Putri Suji sengaja memberikan syarat agar kau tak menikahinya" ungkap Zhao dengan wajah menunduk tak berani menatap Seok Jin.

The Queen of ChinaWhere stories live. Discover now