31. The Lost Time

771 103 14
                                    

.Chapter 31.

.The Lost Time.


Hyunjin melangkah memasuki istana besar itu dengan tatapan sumrigah. Ia melirik sekelilingnya, berbeda dari Istana Wei, Istana Wu tampak lebih dingin dan tak begitu mewah tetapi seluruh bagian dari Istana itu tampak dijaga ketat oleh penjaga militer yang siap berperang.

Hyunjin melangkah ditemani oleh seorang pelayan perempuan yang diutus Tzuyu. Hari ini secara resmi ia telah diterima menjadi Pengajar bagi Pangeran Xiao seperti yang telah Tzuyu katakan padanya. Hyunjin tak tahu siapa wanita itu tetapi ia yakin, wanita itu adalah orang yang baik.

Hyunjin dibawa ke depan aula besar. Penjaga pintu langsung mengumumkan kedatangan Hyunjin begitu tiba disana, tak lama pintu aula itu terbuka lebar. Hyunjin lantas melangkah masuk dengan hati-hati dan kepala tertunduk.

Hyunjin langsung memberi hormat pada sosok yang menjadi raja yang ditakuti oleh seluruh Negeri itu. Seok Jin menatap pria terpelajar itu dengan seksama, meski pria itu tak pernah ia lihat sebelumnya, sangat jelas bahwa itu terpelajar dan sangat tampan.

"apa kau yang terpiliih untuk menjadi guru Pangeran Xiao?" tanya Seok Jin dengan tatapan tegasnya.

"benar, Yang Mulia. Perkenalkan, nama hamba adalah Hwang Hyunjin" ungkap Hyunjin dengan penuh rasa hormat.

"Hwang . . Hyunjin? Darimana kau berasal? Logat bicaramu tidak menunjukkan bahwa kau berasal dari Wu" ungkap Seok Jin dengan tatapan seriusnya.

"benar Yang Mulia. Hamba tidak berasal dari Wu. Hamba berasal dari sebuah tempat yang sangat jauh." Jawab Hyunjin lagi dengan tenang.

"lalu darimana kau berasal?" tanya Seok Jin.

"hamba adalah pengelana dari Wei" jawab Hyunjin seadanya. Seok Jin mengangguk paham.

"apa sekarang orang-orang Wei sudah memilih untuk menyatu dengan Wu? Mereka bahkan tidak takut berkelana di Wu" ujar Seok Jin sembari menatap Hyunjin curiga.

"Yang Mulia! Hamba hanya ingin belajar dan mencari udara segar diseluruh dunia. Hamba juga butuh uang untuk melanjutkan perjalanan hamba. Itulah kenapa hamba mendaftarkan diri menjadi pengajar Yang Mulia Pangeran" ujar Hyunjin dengan tenang.

"benarkah? Hanya itu?" lirih Seok Jin sinis.

"benar Yang Mulia! Hanya itu" ujar Hyunjin penuh keyakinan.

"Penjaga!!" panggil Seok Jin tegas.

"ya, Yang Mulia?" sahut mereka serentak.

"berikan tempat tinggal untuk Guru Hwang, mulai sekarang . . Pangeran Xiao akan diajarkan langsung olehnya" titah Seok Jin.

"baik!" jawab penjaga pria itu kemudian membantu Hyunjin berdiri.

Hyunjin berdiri tanpa mengangkat kepalanya untuk menatap Seok Jin. Ia tidak ingin melihat wajah pria yang telah menikahi wanita yang ia cintai. Hyunjin jelas tengah menahan amarah besar dalam hatinya. Amarah karena ia tidak bisa memastikan apakah wanita yang ia cintai itu bahagia berada disini atau justru menderita? Melihat bagaimana otoriternya Raja besar itu.

Hyunjin melangkah dengan raut tenangnya, ia tanpa sengaja melewati Yang Xi yang tengah bersujud didepan aula Raja. Yang Xi yang masih betah bersujud terdiam saat menemukan seorang pria tampan sempurna berjalan ke arahnya.

Yang Xi bisa menatap wajah tampan wajah yang berseri itu nan tetap tenang dengan tatapan terpesona. Terutama saat hembusan angin menerpa wajah tampan dan rambut panjangnya yang hitam itu seakan menambahkan efek atas ketampanan pria itu dengan segala kesempurnaannya.

The Queen of ChinaWhere stories live. Discover now