33. Faded

578 101 34
                                    

.Chapter 33.

.Faded.


"Lim Shu Fei telah tiba!" ujar pelayan setia Yoona. Yoona melangkah memasuki kediaman Suji setelah SUji membiarkan ia masuk.

"Shu Fei, ada apa kau datang kemari?" tanya SUji menatap Yoona ingin tahu.

"Yang Mulia, setelah hamil . . tanpa alasan, aku merasa ingin terus menemuimu. Mungkin ini karena bayiku sudah mengenalimu sebagai Permaisuri dari ayahnya?" ungkap Yoona.

"Lim Shu Fei, pujianmu. . sepertinya tidak pantas untukku" ujar Suji seadanya.

"Yang Mulia, aku membawakanmu teh hangat yang akan menutrisi rahim. . semoga Yang Mulia senang" ujar Yoona dengan senyum diwajahnya. Suji melirik Xue yang tampak mulai kesal dan menggeleng pelan agar Xue tidak gegabah lagi.

"terima kasih. Xue! Tuangkan tehnya" titah Suji. Xue menurut dan membawa teh itu ke belakang dan menuangkannya kemudian meletakkannya di atas meja Suji.

"mari kita minum" ujar Yoona kemudian meneguk teh itu. Suji baru akan meneguk teh itu sampai tiba-tiba Yoona menjerit. Suji terkejut, begitu juga Xue. Keduanya panik saat melihat Yoona pingsan sedetik kemudian.

Suji, Xue dan pelayan Yoona segera membawa Yoona ke atas ranjang Suji. Tak lama tabib datang dan memeriksa nadi Yoona. Suji tampak panik, begitu juga dengan Xue. Tabib itu terkejut dan menatap Suji serta Xue.

"Yang Mulia Permaisuri! Bayi itu . . " ujar tabib itu terbata.

"apa? bayi itu kenapa?" tanya Suji panik.

"Yang Mulia Jin Wang telah tiba!!" ungkap penjaga pintu kediaman Suji.

"Jin Wang" Suji memberi hormat diikuti Xue dan pelayan yang ada disana.

"Yoona! Lim Yoona!" panggil Seok Jin mendekati Yoona yang terbaring tak berdaya di atas ranjang itu.

"ada apa tabib? Katakan yang jelas atau aku tak akan mengampunimu!" tegas Seok Jin dengan penuh amarah.

"maafkan hamba Yang Mulia! Bayi Lim Shu Fei, telah tiada" ujar tabib itu dengan wajah ketakutan. Seok Jin terkejut, begitu juga Suji dan Xue.

Seok Jin menatap Yoona yang terbaring pucat, tatapannya kosong saat ini. Suji terdiam, tangannya bergetar, begitu juga pupil mata dan bibirnya. Suji diam dengan tatapan tak berarah dimata indahnya.

"bag. . bagaimana ini mungkin?" pikir Suji menatap sekelilingnya tak percaya.

"apa katamu?" tanya Seok JIn dengan air mata yang menetes dari pelupuk matanya.

"maafkan hamba Yang Mulia! Tadi Yang Mulia Lim Shu Fei baik-baik saja! ia bahkan membawa tehnya sendiri saat mengunjungi Yang Mulia Permaisuri. . tetapi setelah Xue menyeduhkan teh itu, Yang Mulia Lim Shu Fei tiba-tiba menjadi seperti ini. . maafkan hamba Yang Mulia, hamba pantas mati" ungkap pelayan setia Yoona.

Xue bergetar. Sekujur tubuhnya bergetar hebat, ia segera bersujud didepan Seok Jin dengan ketakutan. Seok Jin menatap Xue dan Suji bergantian. Ada raut kecewa dimata Seok Jin saat menatap mata Suji.

"hamba tidak bersalah Yang Mulia! Hamba tidak tahu apapun Yang Mulia! Mohon berikan keadilan!" ungkap Xue dengan lantang.

"berani sekali kau!! Penjaga!! Tangkap Xue dan penggal kepalanya!!" titah Seok Jin dengan mata menatap fokus pada Xue dengan penuh amarah. Suji terkejut bukan kepalang dan membelakangi Xue dengan cepat sebelum penjaga itu mendekati Xue.

The Queen of ChinaWhere stories live. Discover now