19. Touch

559 102 17
                                    


.Chapter 19.

.Touch.


"Xue, apakah Yang Mulia masih berada didepan tenda?" tanya Suji saat Xue memandikan dirinya didalam bak yang dibawa ke dalam tenda itu.

"benar" jawab Xue.

"setelah ini, kau harus membantunya mandi. . sepertinya ia belum mandi sejak semalam" ujar Suji.

"Permaisuri, bukankah lebih baik jika kau yang membantunya mandi?" usul Xue dengan wajah polosnya.

"tapi, aku . . "

"bukankah Jin Wang sudah menolong Permaisuri? Anggap saja ini ucapan terima kasih Permaisuri untuk Yang Mulia Jin Wang" ujar Xue memotong ucapan Suji sebelum Suji sempat membantah ucapannya. Suji diam sejenak, ia melirik ke sekitarnya seakan berusaha memikirkan hal itu.

Setelah selesai membersihkan dirinya, Xue membantu Suji untuk keluar dari bak mandi itu. Xue kemudian membalut tubuh Suji dengan kain besar yang hangat dan membantu SUji mengganti pakaiannya.

Xue tampak mengganti air bak itu dengan air hangat yang baru. Setelah itu, Xue menghampiri Suji dan membantu Suji menyisir rambutnya yang tampak sudah rapi terurai itu dengan hati-hati.

"Xue, bantu aku ke depan" ujar Suji. Xue mengangguk dan membantu Suji yang telah tampak rapi untuk ke depan tenda. Setelah berada didepan tenda dan menemukan punggung Seok JIn, Suji melirik Xue sejenak.

"kau boleh pergi" ujar Suji kemudian kembali melirik pria itu.

Mendengar suara Suji, Seok Jin langsung berbalik. Seok Jin terkejut menemukan Suji yang berjalan menghampirinya. Seok Jin langsung melepaskan jubah luarnya dan membalut punggung Suji agar dinginnya malam tak membuat gadis itu kedinginan dan kembali jatuh sakit.

"meski kau sudah lebih baik, angin malam tetap saja tidak baik untukmu" ujar Seok Jin menatap Suji dengan tatapan lembutnya. Suji menatap wajah tampan Seok Jin dan menghela napasnya pelan.

"kau sebaiknya mandi, bukankah kau sudah dua hari ini tidak mandi?" tanya Suji pelan.

"aku sudah mandi bersama Panglima Gu" bohong Seok Jin.

"dengan siapa kau berbohong? Apa kau kira aku akan percaya bahwa seorang Raja Besar sepertimu mandi dengan Panglima biasa seperti Gu Xiao?" lirih Suji dengan nada protes.

"kau benar. . ku rasa didunia ini, tak ada satu hal pun yang bisa mengelabuimu, Wei Suji" ucap Seok Jin dengan senyum mengalah pada Suji.

"pergilah, aku telah meminta Xue menyiapkan air hangat untukmu" ujar Suji. Seok Jin melirik sekelilingnya untuk mengalihkan perhatian dan menghela napas ditengah dingginnya udara malam itu.

"masuklah ke dalam, aku akan mandi dengan tenang jika kau berada didalam" ucap Seok Jin.

"tapi. . . "

"itu aturanmu bahwa aku tidak boleh menyentuhmu, tetapi aku tidak pernah melarangmu untuk menyentuhku" ucap Seok Jin.

"apa ? aku tidak bermaksud untuk membantumu mandi" bantah Suji cepat untuk meluruskan pikiran Seok Jin yang mengira Suji akan membantunya mandi. Seok Jin tersenyum melihat Suji yang salah tingkah di hadapannya.

"aku hanya memintamu berada didalam dan istirahat dengan tenang. Jangan berpikir terlalu banyak, Wei Suji. . itu tidak baik untuk Permaisuriku" ucap Seok Jin tersenyum hangat sembari menyentuh kedua bahu Suji.

The Queen of ChinaWhere stories live. Discover now