11. Barely Paper

445 105 25
                                    


Sudah lama sekali rasanya tidak menyapa para penggemar ><

Semoga kalian semakin baik setiap harinya!

God bless u guys!!

Have a nice day ^^



Chapter 11

Barely Paper


"Yang Mulia, ku harap kau bisa mempertimbangkan hal ini, Dinasti Xiao telah jatuh . . seluruh anggota kerajaan telah musnah, dan jika sampai tragedy tersebut terulang lagi . . Bukan hanya Wei yang akan mengalami kerugian yang sama tetapi Putri Suji, ia tetap akan menjadi milik Raja kami, Jin Wang!" ungkap Zhao dengan kepala tegak seakan tak takut pada apapun didepan matanya saat ini.

"kau. . apa baru saja kau mengancamku?" tanya Wei Lian dengan tatapan marah dan urat tertarik hingga ke bagian lehernya.

"hamba tidak berani" jawab Zhao dengan senyum kecil seakan mengintimidasi Wei Lian.

"set" seketika pedang Jinyoung terarah tepat didepan leher Zhao. Zhao tampak tak gentar sedikitpun akan hal itu.

"Putra Mahkota, ternyata rumor tentangmu benar. Kau tak takut oleh apapun. . tetapi apa kau sadar? Jika pedangmu benar-benar menyayat pembuluh darahku di aula Istana Wei . . sebagai Jenderal yang paling dipercayai Jin Wang, menurutmu apa yang akan terjadi?" tanya Zhao sembari menekan pedang Jinyoung yang berada didepan lehernya agar menyentuh lehernya.

JInyoung menatap Zhao penuh amarah. Matanya memerah dan ada rasa yang tak bisa ia ungkapkan mengetahui posisi Wu sebagai Rezim terkuat dengan militer yang tak terkalahkan.

"Putra Mahkota! Turunkan pedangmu!" titah Wei Lian berucap lantang.

"tapi . ." Jinyoung berusaha membantah.

"ku bilang, TURUNKAN!!" teriak Wei Lian penuh emosi.

"baik" Jinyoung patuh dan menurunkan pedangnya.

"aku harap, Yang Mulia akan mempertimbangkan hal ini dan memberikan jawaban kepada kami dua hari saat kereta kami tiba di Istana Wei untuk menjemput Yang Mulia Permaisuri Wu, Wei Suji" ungkap Jenderal Zhao kemudian memberi hormat dan melangkah meninggalkan Aula itu.

Wei Lian jatuh terduduk, Jinyoung lantas mendekati ayahnya dengan tatapan khawatir.

"Ayah, apa kau baik-baik saja?" tanya Jinyoung khawatir.

"entah bagaimana Jin Wang mengetahui tentang Suji, tetapi ini adalah petaka. katakan pada militer, dalam dua hari . . kita akan menyerang Dinasti Wu" ungkap Wei Lian.

"Yang Mulia!," Jinyoung tersentuhh dengan ayahnya yang memilih melindungi Suji daripada kedamaian dengan Wu.

"dan jangan pernah mengatakan tentang hal ini pada Suji. siapapun yang mengatakannya, akan dihukum mati!" tegas Wei Lian menggelegar.

"apa Ayah takut Suji akan . . ."

"kau tak dengar ucapanku? Cepat sediakan pasukan dan mangan serta pangan untuk persiapan perang!!" ungkap Wei Lian menatap Jinyoung dengan tatapan seriusnya. Jinyoung lantas mengangguk dan beranjak untuk pergi dari aula itu.

Suji yang berada di balik ruangan tertutup yang ada di aula itu meneteskan air matanya. Suji takt ahu alasan atas air matanya tetapi ada ketakutan dan kemarahan dalam hatinya. Ia takt ahu yang mana yang lebih dominan karena pikirannya terasa sangat kacau saat ini.

The Queen of ChinaWhere stories live. Discover now