30. Beloved One

605 103 13
                                    

.Chapter 30.

.Beloved One.


"Qiao! Denah dan rencana yang kau berikan padaku waktu itu. . berhasil! Sekarang Yi Yang sudah selesai dari bencana alam dan keterpurukan. Saat ini, kota itu sedang memasuki fase pemulihan. Karena itu, kita harus mengirimkan bantuan dana untuk membantu upaya mereka" usul Seok Jin.

"baik Yang Mulia! Aku akan segera memberikan titahmu pada pejabat daerah" jawab Qiao patuh.

"Yang Mulia! Yang Fei masih bersujud didepan aula, bahkan ia terus menolak untuk memakan apapun sejak tadi pagi. Ia meminta Yang Mulia untuk memberikan keadilan baginya" ujar salah seorang penjaga aula itu dengan penuh hormat pada Seok Jin.

"Yang Fei?" alis Seok Jin berkerut.

"Yang Xi, putri dari Mentri Pendidikan Yang Gong yang baru masuk ke istana 6 bulan yang lalu" jelas penjaga itu.

"tanyakan padanya, apa yang ingin ia bicarakan" ujar Seok Jin.

"aku sudah menanyakannya Yang Mulia, tetapi ia terus menolak dan bersikeras bahwa ia harus bertemu langsung denganmu" ungkap penjaga itu.

"baiklah, biarkan dulu" ujar Seok Jin tak tertarik. Pelayan itu mengangguk patuh dan melangkah pergi ke daerah teritorialnya.

"Qiao, apa aku sudah pernah mengunjunginya?" tanya Seok Jin.

"saat ia baru terpilih . . anda pernah mengunjunginya setidaknya sekali Yang Mulia" jawab Qiao jujur.

Seok Jin menyentuh kepalanya yang terasa berat. Qiao menatap Seok Jin yang tampak berpikir keras. Qiao kemudian menyerahkan sebuah pin milik Suji yang tergeletak dan tak sempat ia kembalikan yang ia temukan didekat kediaman Suji.

"apa Yang Mulia memerlukan ini?" tanya Qiao dengan senyum kecil diwajahnya. Seok Jin melirik pin berwarna putih itu dan tersenyum menatap Qiao.

"memang, aku hanya bisa mengandalkanmu. . Qiao!" ungkap Seok Jin senang kemudian meninggalkan singgasananya dan melewati pintu belakang sesuai petunjuk Qiao.

Qiao mengikuti langkah Seok Jin yang memasuki taman menuju kediaman Suji. Seok Jin berjalan dengan sedikit cepat, tetapi tiba-tiba langkahnya berhenti. Qiao ikut menghentikan langkahnya dan mengikuti arah tatap Suji.

Seok Jin terkesima melihat Suji yang tengah memetik bunga bersama seorang anak kecil di taman kediamannya yang tak lain tak bukan adalah Pangeran Xiao. Qiao yang melihat pemandangan familiar itu lantas ikut tersenyum.

"Qiao, sejak kapan Suji mengenal Wu Xiao?" tanya Seok Jin tanpa mengalihkan perhatiannya pada Suji.

"sepertinya sejak satu minggu yang lalu Yang Mulia. . saat itu, Permaisuri menghukum pelayan Pangeran Xiao karena membulinya dan langsung menggantinya dengan jejeran pelayan yang berasal dari kediamannya. Beberapa hari terakhir bahkan Pangeran Xiao menginap ditempat Yang Mulia Permaisuri" jelas Qiao.

"benarkah?" tanya Seok Jin dengan senyum sumrigah diwajah tampannya.

"benar. Permaisuri juga sibuk memerintahkan beberapa pelayan untuk menyediakan alat jahit dengan beragam warna untuk menyiapkan hadiah ulang tahu bagi Pangeran Xiao yang telah lalu" ujar Qiao.

"apa?" Seok Jin menatap Qiao terkejut.

"Pangeran Xiao, ia masih begitu muda dan kecil. . tetapi ia bisa mengalahkanku begitu saja? dalam beberapa hari?" ujar Seok Jin menatap Qiao tak terima.

The Queen of ChinaWhere stories live. Discover now