16. Hunting

489 93 11
                                    

.Chapter 16.

.Hunting.


Seok Jin kembali menatap istana Suji dengan tatapan sendunya, perlahan semilir angina menyapu wajah tampannya. Entah keberanian darimana Seok Jin mengambil langkah demi langkah untuk mendekati kediaman Suji.

"Yang . . ." belum sempat pelayan menyebutkan kedatangan Seok Jin, Seok Jin lebih dulu memberikan kode agar pria itu diam.

"pergilah" ucap Seok Jin. Qiao seakan mengerti lantas berjaga didepan pintu kediaman Suji.

Seok Jin melangkah masuk. Saat melihat kedatangan Seok Jin, Xue hendak memberi hormat tetapi Seok Jin meletakkan satu jarinya didepan bibirnya agar Xue tetap diam. Xue mengangguk kemudian memberi hormat sebelum meninggalkan kediaman Suji secara diam-diam.

Suji masih bermain kecapi dengan tenang, jari lentiknya terus bergerak menyentuh senar demi senar dari kecapi itu dengan mata terpejam seakan menikmati irama itu. Diam-diam tetapi pasti, air mata mengalir dari sudut mata wanita cantik itu.

Seok Jin yang melihat hal itu lantas terdiam, ia menatap wajah cantik yang tampak meneteskan air mata dari mata indahnya yang terpejam. Jelas wanita itu merasakan sesuatu yang menyakitkan hingga ia bisa menangis dalam diam seperti ini.

Saat selesai, Suji mengakhirinya dengan tarikan senar terakhir sebelum membuka kelopak matanya dan menatap kosong ke arah depan. Namun saat menyadari seseorang menatapnya, Suji menoleh ke arah kanan dan sedikit terkejut menemukan Seok Jin dikediamannya.

 Namun saat menyadari seseorang menatapnya, Suji menoleh ke arah kanan dan sedikit terkejut menemukan Seok Jin dikediamannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"apa yang . . ."

"permainan kecapimu, aku belum mendengar itu sebelumnya" ucap Seok Jin.

SUji yang beradu tatap dengan Seok Jin lantas mengalihkan perhatiannya tak ingin menatap Seok Jin. Seok Jin kemudian bergerak untuk duduk didepan Suji. kini mereka hanya dibatasi oleh kecapi.

"aku seharusnya tahu bahwa Permaisuri-ku memiliki banyak bakat" ujar Seok Jin tulus.

"maaf Jin Wang, tapi ini adalah keterampilan yang wajib dimiliki oleh setiap Putri di Dinasti Wei" ucap Suji merendah masih tak ingin menatap Seok Jin.

"itulah kenapa aku mengatakan bahwa Putri Wei Suji adalah spesial. " lirih Seok Jin.

"tapi, jika ini adalah kewajiban. . kenapa kau menangis saat melakukannya?" tanya Seok Jin lagi.

"sejak Jin Wang menanyakannya, maka aku akan menjelaskannya" ucap Suji dan perlahan mengangkat wajahnya untuk menatap Seok Jin. Tatapan itu terlihat dingin.

"sejak kecil, aku hanya bermain dengan satu orang. . aku selalu bersamanya hingga kami memutuskan untuk menikah. . sampai kau tiba-tiba datang dan merebutku darinya. Serta merebut kebahagiaanku" jelas Suji dengan tatapan dingin dan kalimat penuh penekanan pada Seok Jin.

The Queen of ChinaWhere stories live. Discover now