40. Trial of Love

622 110 22
                                    

.Chapter 40.

.Trial of Love.


Tzuyu mendekati Suji dan menatap wajah pucat dan tirus itu dengan tatapan penuh rasa bersalah. Perlahan air mata jatuh dari mata indahnya. Ia menyentuh wajah dingin Suji.

"Permaisuri, apa kau marah padaku? Apa kata-kataku tempo hari menyakitimu? Kenapa kau terbaring lemah seperti ini? aku tidak bermaksud tidak menganggapmu sebagai Permaisuri Wu ataupun membencimu, aku hanya marah padamu. . aku . . " ungkap Tzuyu dengan air mata kembali mengalir dari pelupuknya.

"Permaisuri, lihat. . Jin Wang tidak makan selama beberapa hari ini. ia bahkan bersujud didepan kuil untukmu. IA! Kami berdarah Wu memiliki sumpah bahwa kami tak akan bersujud didepan Dewa manapun selain Matahari tetapi demi kau!! Untuk pertama kalinya Jin Wang melanggar sumpah itu!" ungkap Tzuyu dengan tatapan pilu dimatanya.

"kau bilang hidup adalah karma, ajaranmu mengutamakan kebajikan, tetapi kenapa semua ini terjadi padamu? bukankah kau terkenal sebagai Putri yang paling bijaksana di Wei? Kenapa secara tiba-tiba kau menjadi seperti ini? kenapa . . " ungkap Tzuyu tak kuasa menahan tangisnya. Tangisannya pecah saat itu juga.

"apa kau tahu bahwa beberapa hari ini Pangeran Xiao begitu merindukanmu? sekarang bagaimana caraku memberitahunya bahwa kau menjadi seperti ini? apa kau ingin ia menangis karenamu?" tanya Tzuyu tak kuasa menahan rasa sedihnya.

"ku mohon !! bagunglah!! Jika kau pergi, Jin Wang juga tak bisa melanjutkan hidupnya. Jika kau terus seperti ini, maka . . Jin Wang akan selamanya terbaring lemah seperti itu!!" ungkap Tzuyu penuh kesedihan.

0.0

Jinyoung dan Raja Wei Lian disambut oleh Ibu Suri dan Putri Tzuyu. Ketika mereka tiba, Jenderal Zhao dan Qiao ikut menyambut mereka dan memberi hormat pada mereka. Raja Wei Lian dan Jinyoung langsung dibimbing untuk menuju ke Istana Kaisar.

Raja Wei Lian terdiam menemukan putrinya yang terbaring tak berdaya. Sementara Jinyoung ikut shock dengan hal itu dan menutup mulutnya menahan kesedihan. Raja Wei Lian mendekati Suji dengan langkah berat dan tertatih.

"Suji, . . putriku. . . Suji. . ." panggil Wei Lian dengan tersendak-sendat.

"Wei Suji, apa yang terjadi padamu?" tanya Wei Lian dengan tatapan sedihnya menatap putrinya.

"maafkan aku Raja Wei, ini semua karena aku tak bisa menjaga kakak iparku dengan baik. Maafkan aku" ungkap Tzuyu sembari bersujud didepan Raja Wei Lian.

Ibu Suri terdiam, ia tahu bahwa Tzuyu saat ini sangat marah padanya. betapa cerobohnya ia hingga masuk dalam perangkap orang yang sengaja menanti hari itu tiba, hari dimana dirinya akan mencambuk Suji dengan kejam hingga hari ini pun tiba.

"Jin Wang, kemana dia?" tanya Raja Wei Lian.

"dia istirahat di Istana sebelah. Selama berhari-hari ia tidak tidur dan makan. Ia bahkan belum sadar dan . . ."

"aku ingin menemuinya." Tegas Raja Wei Lian.

"baik!" jawab Putri Tzuyu. Ibu Suri tersentak, wajah penuh marah Wei Lian saat ini, apa ia akan membunuh Jin Wang?

Raja Wei melangkah menuju kediaman Seok Jin, tetapi ranjang itu kosong dan sup itu masih sudah dingin tanpa diteguk sedikitpun. Ibu Suri dan Tzuyu saling bertukar pandang.

"apa kalian mencoba menipuku? Disaat putriku terbaring seperti itu! Kemana dia pergi!!?" teriak Raja Wei Lian penuh amarah.

"mungkinkah dia?" terka Qiao kemudian berlari cepat menuju kuil. Jinyoung yang melihat sikap aneh Qiao langsung mengejar Qiao.

The Queen of ChinaWhere stories live. Discover now