25. The Windy Night

541 99 12
                                    


.Chapter 25.

.The windy night.


Suji kini masih memakai pakaian tadi, ia bersiap untuk menggantinya dengan pakaian putih yang sudah ada didekat ranjang. Rambutnya disisirkan oleh Xue dengan telaten. Suji mematut wajahnya didepan cermin. Ia terbayang saat ia membuka matanya dan menemukan Seok Jin dihadapannya.

Ia juga teringat saat Seok Jin mencium bibir ranumnya begitu saja tanpa peringatan. Tepat seperti saat mereka bertemu untuk pertama kalinya. Suji menyentuh bibir berwarna pink soft miliknya dengan lembut dan tatapan lembutnya.

Hatinya terasa bergemuruh begitu saja saat mengingat hal itu. Seakan ribuan kupu-kupu itu kembali berkumpul diperutnya dan menjadi satu. Suji melirik Xue dengan sudut matanya.

"Xue, hari ini . . apa akau terlihat pucat?" tanya Suji pelan.

"tidak, apa anda ingin memakai pewarna bibir lagi?" tanya Xue. Suji terdiam sejenak.

"aku rasa, memakainya sebelum tidur tidak baik. Tapi jika itu sesekali, bukankah tidak apa-apa?" tanya Suji ragu seakan takut Xue akan berpikir yang tidak-tidak tentangnya.

"tentu saja. aku akan mengambilkannya" ujar Xue. Suji tersenyum senang dan menatap kepergian Xue.

Suji kemudian beranjak untuk melepaskan pakaian luarnya. Baru ia melepaskan tali pakaian luarnya, sepasang langkah kaki terdengar dari belakangnya. Seok Jin.

"Xue, apa kau membawanya sedari tadi? kau cepat sekali" ujar Suji lembut.

Suji berusaha membuka ikatan dilehernya tetapi tidak bisa. Suji lantas melirik Xue dengan sudut matanya meski ia tak melihat apapun dibelakangnya. Seok Jin menatap Suji dengan senyum diwajahnya.

"Xue, jangan diam saja. buka kan tali itu untukku" ujar Suji.

Seok Jin perlahan menyentuh tali pakaian lapisan kedua dari pakaian Suji dan menariknya. Saat terlepas, Suji segera membuka pakaian keduanya. Kini tinggal lapisan ketiga dari pakaiannya sebelum lapisan terakhir dari pakaiannya, Suji melebarkan kedua tangannya tetapi tidak ada reaksi dari Xue.

"Xue, apa yang kau tunggu? Ini sudah malam. . aku ingin istrirahat" ujar Suji.

Xue kembali dengan membawa pewarna bibir tetapi ia terkejut menemukan QIao berdiri didepan ruangan SUji. Xue lantas mendekati QIao dan menatap Qiao dengan tatapan bingung diwajahnya.

"kenapa kau disini?" tanya Xue dengan polosnya.

"Yang Mulia, Jin Wang berada didalam" ujar Qiao begitu saja.

"apa? secepat itu?" ungkap Xue sumrigah dengan semangat.

Suji merasa ada yang janggal. Xue tak menjawabnya sama sekali. Suji lantas berbalik dan betapa terkejutnya Suji saat menemukan yang sedari tadi membantunya adalah Seok Jin. Suji hendak berteriak tetapi Seok Jin dengan cepat menutup mulut Suji.

Saat merasa Suji sudah tenang, Seok Jin melepaskan tangannya dari Suji. Suji menelan salivanya dan menutupi dadanya secara menyilang. Kini ia hanya mengenakan dua lapis pakaian dan ini kondisi yang buruk.

"kenapa kau ada disini?" tanya Suji menatap Seok Jin bingung.

"aku tidak bisa tidur" jawab Seok Jin. Suji menatap Seok Jin terbelalak.

"jangan bilang, kau . . "

Seok Jin tersenyum dan mendekati Suji selangkah demi selangkah. Suji terkejut dan merasa takut, ia menatap Seok Jin was-was. Seok Jin melangkah semakin dekat hingga Suji jatuh terduduk diatas ranjangnya. Seok Jin mendekati Suji dan mengunci Suji hingga Suji harus sedikit memundurkan tubuhnya.

The Queen of ChinaWhere stories live. Discover now