28. Little Xiao

572 103 24
                                    

.Chapter 28.

.Little Xiao.


"Wu Xiao, apakah aku boleh memanggilmu seperti itu?" tanya Suji pelan. Wu Xiao langsung mengangguk tanpa pikir panjang.

"baiklah. . . Wu Xiao, aku akan mengantarmu hingga ke kediamanmu. Bagaimana?" tanya Suji meminta pendapat Wu Xiao.

"tentu saja, aku akan menyajikan teh untuk Permaisuri" ujar Wu Xiao dengan senyum senangnya. Suji tersenyum dan membelai kepala Wu Xiao dengan lembut.

Keduanya kemudian melangkah menuju kediaman Wu Xiao. Suji tiba disana tetapi matanya justru menemukan wilayah hampa yang terlihat seperti istana dingin. Suji melirik sekelilingnya dengan tatapan sendunya.

"selama ini, ia tinggal ditempat ini? bukankah Jin Wang sangat menyayangi Pangeran Xiao? Kenapa ia membiarkan Wu Xiao tinggal ditempat ini?" pikir Suji dalam hati.

"Permaisuri, ini teh untukmu" ujar seorang pelayan tua saat Suji sudah duduk dalam kamar Wu Xiao.

"Wu Xiao, apa kau tidak masalah tinggal sendiri disini?" tanya Suji penasaran.

"tentu saja. tempat ini adalah dimana aku dilahirkan, aku akan mengingat dan mengenang ibuku ditempat ini" ujar Wu Xiao dengan senyum polosnya.

"Wu Xiao, kau sungguh anak yang berbakti" ujar Suji. Wu Xiao tersenyum menatap Suji.

"terima kasih atas pujian Permaisuri" ujar Wu Xiao.

"oh benar, aku telah meminta Xue untuk mempersiapkan pelayan baru untuk mengganti pelayan lamamu. Maafkan aku karena terlalu ikut campur tetapi kau membutuhkan pelayan yang setia padamu." ungkap Suji.

"Permaisuri, ini pertama kalinya aku bertemu denganmu secara langsung" ujar Wu Xiao. Suji diam menanti apa yang akan Wu Xiao katakan selanjutnya.

"katakanlah" ujar Suji menatap Wu Xiao menanti penjelasan.

"bolehkah, aku memeluk Permaisuri?" tanya Wu Xiao menatap Suji penuh harap. Suji tersenyum mendengar hal itu dan mengangguk pasti.

Wu Xiao lantas berdiri dari duduknya dan mendekati Suji. saat sudah berjarak cukup dekat ia mengangkat tangannya dengan pipi bersemu merah. Suji yang melihat tingkah anak itu lantas menarik tangan Wu Xiao dan memeluk anak itu.

"Xiao Yi.. boleh kah aku memanggilmu seperti itu?" tanya Suji dengan sumrigahnya sembari memeluk Wu Xiao

"tentu saja" jawab Wu Xiao tersenyum senang dalam pelukan Suji.

"kalau begitu, kau boleh memanggilku Gugu. . bagaimana?" tanya SUji.

"tapi, Jin Wang adalah Raja dan Permaisuri adalah Ratu. . bagaimana bisa aku . . ."

"hanya ketika berdua. . panggil saja aku Gugu. Bisakah?" tanya Suji lembut penuh harap.

"ehm. . . Gugu" jawab Xiao Yi dengan yakin. Suji tersenyum dalam pelukannya.

"baiklah, Gugu harus pergi sekarang. . besok Gugu akan menjengukmu lagi" ujar Suji sembari melepaskan pelukannya dari Xiao Yi.

"Gugu. . akan datang lagi?" tanya Xiao Yi tak percaya dengan pupil mata berbinar. Suji tersenyum melihat reaksi Xiao Yi dan mengangguk yakin.

"tentu saja. . selama kau masih mau menerima Gugu sebagai tamumu" ujar Suji. Xiao Yi lantas mengangguk cepat tanpa pikir panjang. SUji kemudian bangkit berdiri dan melangkah hendak pergi tetapi suara Xiao Yi menahan langkah Suji.

The Queen of ChinaWhere stories live. Discover now