24. Fragrant

656 100 18
                                    


.Chapter 24.

.Fragrant.


Seketika semua orang memberi hormat pada Seok Jin dan Yoona. Termasuk Suji, Suji memberi hormat pada Seok Jin dengan wajah tertunduk. Seok Jin tak menatap ke arah Suji, ia hanya diam dengan wajah dinginnya.

"mari kita mulai" ucap Seok Jin dengan tatapan datarnya.

"tahun ini, seperti biasanya. . aku akan menerbangkan lentera festival bersama Lim Shu Fei" ungkap Seok Jin dengan lantang.

Suji terkesiap, matanya langsung terarah pada Seok Jin yang masih enggan menatapnya. Ada rasa perih dalam hatinya, matanya tampak berkaca-kaca, Suji tak tahu apa yang terjadi padanya tetapi ia ingin sekali melarikan diri dari tempat ini.

"apa?! tidak mungkin. . bukankan JIn Wang sangat menyayangi Permaisuri?" ungkap para selir itu.

"ini tidak adil. Permaisuri sangatlah cantik, bagaimana bisa ia menerbangkan lentera seorang diri?" lirih yang lainnya.

"apakah Yang Mulia telah bosan dengan Permaisuri? Dan menemukan bahwa Lim Shu Fei lebih menarik?" ungkap yang lainnya.

"jika seperti ini, kelihatannya . . Putra Mahkota benar-benar akan lahir dari rahim Lim Shu Fei" lirih yang lainnya heboh.

Suji menelan salivanya dengan mata yang jelas memancarkan kesedihan, tetapi ia hanya menundukkan kepalanya menelan kekecewaan itu seorang diri. Shu Li menatap Suji dengan tatapan sendu diwajahnya. Perlahan Shu Li mendekati Suji.

Shu Li menggenggam tangan Suji erat dan membuat Suji menatap ke arahnya. Suji tersenyum mendapati Shu Li berdiri disampingnya.

"Permaisuri, mari kita terbangkan lampion ini bersama. Ucapkan doamu" ucap Shu LI.

"terima kasih Shu Gui Fei" ujar Suji tersenyum. Kepedihan dihatinya seakan mulai tersapu pergi berganti senyuman hangat untuk sahabatnya Shu Li.

Perlahan Suji memejamkan matanya didepan lentera lampion yang ingin ia terbangkan. Saat Suji memejamkan matanya, Seok Jin melirik ke arah Suji. Seok Jin menatap Suji dengan tatapan sendunya. Terdengar alunan lembut yang mengiringi untaian doa yang Suji panjatkan saat ini.

"Jin Wang, mari kita terbangkan lentera ini. . " ujar Yoona sumrigah tetapi ia malah menemukan Seok Jin yang fokus menatap ke arah Suji.

Jin Wang melepaskan pegangannya pada lentera itu dan membiarkan lentera miliknya dan Yoona terbang begitu saja. Yoona kecewa dengan Seok Jin, meski pria itu tepat berada disampingnya, hati pria itu tidak. Ia justru memperhatikan wanita pujaannya dari jauh.

Para selir lain ikut menerbangkan lentera dengan suka cita, tetapi mereka teralihkan oleh tatapan Seok Jin untuk Suji yang tengah berdoa. Lampion terbang ke langit satu persatu seakan menjadi saksi dari tatapan lembut Seok Jin untuk Suji saat ini.

Shu Li yang menerbangkan lampionnya kemudian menyadari Seok Jin yang melangkah ke arah Suji memilih untuk mundur perlahan dan menyingkir membiarkan Seok Jin mendekati Suji dengan leluasa. Xue tersenyum senang menyadari Seok Jin yang menatap tuan Putrinya tak lepas.

"aku berdoa agar kedua orang tuaku selalu sehat, agar setiap rakyat dikerajaanku hidup dengan sejahtera. Aku berdoa agar Boddhisatva mengabulkan setiap doa dari setiap orang. Aku berdoa agar aku bisa menemukan kebahagiaanku, kebahagiaan yang akan membawaku untuk terlepas dari semua belenggu dan penderitaan dalam hidupku." Ungkap Suji dalam hati.

The Queen of ChinaWhere stories live. Discover now