32. The Queen of Wu

511 96 12
                                    

.Chapter 32.

.The Queen of Wu.


Suji tengah membaca sebuah parita didepan kuil Buddha. Ia kemudian mengakhirinya dengan bersujud sebanyak tiga kali dan membuka matanya. Suji tahu bahwa ada yang memperhatikannya sedari tadi. Suji bangkit berdiri dan menoleh, ia tak terkejut menemukan Jenderal Zhao berdiri tak jauh dari kuilnya.

"Jenderal Zhao! Apa kau mencariku?" tanya Suji pelan.

"Permaisuri!" Zhao memberi hormat pada Suji.

"katakanlah. . apa yang ingin kau bicarakan?" ujar Suji kemudian melangkah berdampingan dengan Zhao. Zhao menatap wajah cantik Suji dan kembali tenggelam dalam pikirannya sendiri.

"Yang Mulia, aku . . ingin minta maaf karena sebelumnya pernah sangat membencimu. Aku tak tahu kenapa, tetapi sepertinya aku harus meluruskan banyak hal padamu. aku tidak ingin Permaisuri sebagai orang yang dicintai oleh Jin Wang memiliki prasangka yang buruk padaku" ungkap Zhao.

"Zhao, bukankah nama itu pemberian Jin Wang? Hubungan kalian jelas lebih kental daripada air" ujar Suji dengan tatapan tenang diwajah cantiknya. Zhao hanya diam.

"nama aslimu adalah . . Liu Xue Yi, dan kau adalah anak dari pemberontak pada masa pemerintahan Raja Wu sebelumnya. Apa aku benar?" tanya Suji seakan ia hanya menebak hal itu.

"Yang Mulia Permaisuri!" Zhao sontak bersujud didepan Suji dengan wajah tertunduk.

"kau pasti bertanya-tanya, bagaimana aku mengetahui semua ini bukan? Jika kau ingin memintaku mentolerir rahasiamu maka . . ku rasa kau tidak perlu" ujar Suji menatap Zhao yang betah bersujud dihadapannya.

"maafkan aku Yang Mulia, aku tidak paham maksud Yang Mulia" ujar Zhao dengan tatapan tepat dibawah lututnya sendiri.

"jika Yang Mulia Jin Wang bisa mentolerir hal itu, kenapa aku tidak?" ujar Suji dengan tenang.

"bangunlah" ucap Suji, perlahan Zhao bangkit dari sujudnya dan mengangkat wajahnya menatap Suji.

"Zhao. . aku telah memaafkanmu." Ujar Suji pelan.

"meski aku sempat membencimu dan marah padamu, akhirnya aku sadar bahwa amarah itu tak berguna. Amarah itu hanya akan membuatku membenci keadaanku dan membuatku tidak bahagia. Karena itu, aku telah melepaskan emosi itu" ungkap Suji seadanya.

"terima kasih Yang Mulia!" ucap Zhao dengan penuh hormat.

"Zhao, aku yakin bahwa alasan kau menemuiku tidak hanya karena permintaan maafmu" ujar Suji dengan tatapan curiga dimatanya.

"Yang Mulia memang bijaksana. Tak heran seluruh dunia mengagungkan betapa bijaksananya seorang Putri Wei Suji" ujar Zhao.

"katakanlah. . apapun itu, aku akan mendengarkannya" ujar Suji menepis pujian Zhao jauh.

"Dinasti Shu, membuat pergerakan. . " ujar Zhao dengan hati-hati.

"apa maksudmu?" tanya Suji.

"Pangeran Shu Mingyu naik tahta. . dan memerintahkan seluruh wanita tercantik di Negerinya untuk menjadi selir kerajaannya. Awalnya aku mengira bahwa itu adalah hal yang wajar, tetapi setelah menyelidiki terus menerus. . ternyata Raja Shu Mingyu melakukan hal itu hanya untuk menutupi kecurigaan Wu" ungkap Zhao dengan wajah tertunduk.

"kecurigaan? Apa itu?" tanya Suji ingin tahu.

"Raja Shu menyusun rencana untuk menyerang Dinasti Wu. Dan tujuan utama mereka adalah untuk membuatmu menjadi Ratu Dinasti Shu" ungkap Zhao dengan serius. Suji terkejut, ia terdiam dan perlahan langkahnya mundur ke belakang.

The Queen of ChinaWhere stories live. Discover now