KENSA | 07

125K 5.7K 9
                                    

'Semacam benci, tapi tak merelakan untuk yang lain. Aneh.'

🌸 🌸 🌸

[Tumpangan]

Clarissa menendang ban motornya kesal. Kenapa harus bocor segala?

Padahal hari ini ia pulang telat karna baru kembali setelah merokok di atap sekolah. Tapi justru hal ini malah semakin menambah kesengsaraannya.

Lihat saja sekarang. Sekolah sudah sepi. Bahkan ponselnya mati. Jadi ia harus bagaimana?

Seperti sudah jatuh tertimpa tangga kalau begini.

Matanya membulat melihat Kenzo dan teman-temannya keluar dari sekolah.

Hal itu tidak akan Clarissa sia-siakan. Buang gengsi Clarissa. Daripada harus nginep disekolah!

Saat Kenzo hendak menaiki mobilnya, Clarissa berteriak memanggil pria itu. "KENZOOOO!!!" Semua menoleh pada Clarissa.

Buru-buru Clarissa berlari menghampiri Kenzo.

"Kenzo gue bareng, ya? Ban gue bocor," pinta Clarissa menunjukan ekspresi sok melasnya. Walaupun tak cocok sekali diwajahnya.

"Terus, apa urusannya sama gue?" Ketus pria itu membuat Clarissa terbelalak.

"Ih, kok lo jahat banget sih! Ayo dong, kali ini ajaa!" Ujarnya malah lebih galak.

"Kali ini? Dari kemarin-kemarin bukannya lo udah nyusahin gue terus, ya?" Celetuknya. Tahan Clarissa, lo harus numpang. Jadi tahan emosi lo babe, batinnya menenangkan dirinya sendiri.

Clarissa memaksakan dirinya untuk tersenyum manis pada Kenzo. "Iya gue minta maaf, yaudah gue minta tolong sekali lagi ya?" Pintanya dengan senyum paksanya.

Kenzo terlihat menimang sebentar.

"Boleh ya?"

"Gak," ketusnya lalu pergi begitu saja hendak memasuki mobilnnya.

Ih cowok sialan!, umpatnya dalam hati. Padahal ia sudah susah hati membuang gengsi.

"Sama gue aja, Sa. Clarissa kan nama lo?" Tawar Fransko yang langsung membuat Kenzo yang hendak membuka pintu berhenti.

"Eh jangan, Fransko modus. Mending sama gue aja, hehe." Kali ini Riko yang menawarkan. Clarissa langsung tersenyum girang. "Boleh?!"

"Boleh! Sama gue juga boleh aja," tawar Diki. Clarissa langsung menghampiri mereka senang.

Tapi, tiba-tiba Kenzo menarik tangannya mendekati mobil.

"Masuk," titahnya membuat Clarissa dan yang lain terbelalak bukan main.

"Tadi lo gak mau?" Heran Clarissa.

"Yaudah kalo lo gak mau," saat Kenzo hendak pergi, Clarissa buru-buru langsung masuk ke dalam mobil hitam itu. "Iya-iya mau! Baper banget sih,"

Mobil itu langsung dijalankan oleh Kenzo meninggalkan ketiga temannya yang keheranan.

"Itu Kenzo tumben bener dah begitu?" Heran Fransko.

"Ngerasa gak kalo dia kayak gak pengen banget si Clarissa bareng kita?" Kali ini Riko yang menggaruk tengkunya bingung.

"Gue kira gue doang yang cuma mikir gitu," celetuk Diki.

"Baru pertama kali gue liat dia begitu lagi ke cewek, setelah Bianka." ujar Riko mengingat masa lalu.

"Nah bener! Baru gue mau ngomong." Tambal Diki.

"Bagus dong kalo gitu. Berarti dia bisa lupain Bianka. Gue sih bakal dukung kalo emang iya," ujar Fransko yang langsung diangguki oleh Riko dan Diki.

"Kalo emang iya, gue relain deh gebetan cincay gue, hiks." Ujar Riko sambil berpura-pura menangis. Diki mengelus-elus kepala Riko mendramatisir. Membuat Fransko terbahak melihat tingkah konyol kedua sahabatnya itu.

KENSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang