KENSA | 11

115K 5.5K 43
                                    

'Menjauhi seseorang, justru adalah cara menguji perasaan kita. Apakah akan tenang, atau malah akan menyakitkan.'

🌸 🌸 🌸

[Pulang]

Pukul sudah menunjukan petang. Menunjukan keindahan dipuncak semakin bertambah saat melihat mentari tengah bersembunyi dipertengahan gunung-gunung.

Kini mereka diperbolehkan beristirahat setelah lelah mendaki.

Sekaligus diberi waktu untuk merapihkan barang masing-masing, karna akan segera pulang.

Ting.

Clarissa menunda merapihkan barang-barangnya. Ia membuka ponselnya malas.

Dari : Abang Laknat🐽

Jauhin Kenzo!
Gue gak mau tau.

Clarissa membuang nafasnya malas. Pasti Vero melihat mereka tadi digunung.

Terlihat gadis itu mengetik sesuatu.

Gamau nih.
Gmn dong?

Clarissa langsung menaruh ponselnya ke saku kembali. Ia melanjutkan aktivitasnya.

Saat tengah sibuk merapihkan barang-barangnya, ia dihampiri Angel.

"Clarissa?" Panggilnya.

"Hm?" Sahut Clarissa yang tengah sibuk memasukkan pakaian kotor di plastik ke dalam ranselnya.

Terlihat Angel duduk disamping Clarissa. Gadis itu terlihat ragu saat ingin mulai berbicara.

Clarissa yang sudah selesai merapihkan barang-barangnya, langsung menghadap pada Angel. "Kenapa?" Tanyanya lagi.

"Gu-Gue boleh minta tolong?"

Clarissa menautkan alisnya bingung. "Buat?"

"Lo.. Taukan gue suka sama Kenzo?" Tanya Angel yang membuat Clarissa terdiam. Padahal dulu saat Angel menyatakan ini, Clarissa biasa saja. Tapi kenapa sekarang rasanya sangat tidak mengenakan mendengar itu?

Clarissa mengangguk.

"Gue boleh gak, minta lo buat jauhin dia?" ujar Angel yang membuat Clarissa terdiam. Kenapa semua orang tak ingin sekali melihatnya dekat dengan Kenzo? Bahkan Kakaknya sendiripun begitu.

Entah mengapa Clarissa benar-benar kesal mendengar permintaan-permintaan semacam itu. Kenapa rasanya berat sekali mengiyakan?

"Gue liat kalian tadi pas digunung. " Angel menarik nafasnya. "Kalian deket banget, ya?" Angel tersenyum sumbang.

"Secinta itu lo sama Kenzo?" Lirih Clarissa pelan.

Angel mengangguk pelan.

"Okey. Gue bakal jauhin Kenzo buat lo. Lagipula gue gak ada hubungan apa-apa sama dia." Ujar Clarissa meyakinkan dirinya sendiri. Benarkan? Ia yakin ia tak memiliki alasan untuk dekat dengan Kenzo.

Senyum Angel merekah mendengar itu.

Lagipula Kenzo membencinyakan. Pria itu selalu membetaknya dan memarahinya. Dan yang masih terngiang dipikiran Clarissa, soal tato itu.

Siapa cewek bernama 'Bianka' sampai Kenzo semarah itu saat Clarissa menanyakannya?Entah mengapa rasanya sedikit--

Sakit?

₩₩₩

"Lo gak dibis guemah gapapa sekarang. Lagipula kalo lo kabur nyasar gue sukurin," celetuk Vero pada adiknya itu. "Tuh bawa sendiri koper lo, bawa dah sono." Vero mendorong kopernya pada adiknya itu.

"Ih, siapa juga yang mau bareng lo, ha? PEDE ABIS." Ketus balik Clarissa menarik kopernya lalu menaiki bis kelasnya yang membuat Vero mendengus.

"Kalo bukan adek, gua jual lo ditoko kucing." umpatnya.

"GUE MASIH DENGER!! JANGAN MUJI GUE, YA!!" pekik Clarissa yang tiba-tiba muncul setengah dari pintu bis.

"Dosa apa gue didunia sebelumnya dapet adek kayak gitu," Vero menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Yaudah buat gue aja, Ve." Sahut Cimol.

"Ye, modus!" One menoyor kepala Cimol.

"Ambil aja kalo mau," serah Vero.

"BENERAN, VE?!!" girang Cimol membuat Dito, Eno dan One tercengang. Pengen juga mereka.

"Bener. Tapi pala lo gue goreng dulu." Cetuk Vero yang langsung masuk ke dalam bis meninggalkan Cimol yang mencebik, dan Dito, One, Eno yang tertawa hingga terbahak.

KENSANơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ