KENSA | 13 (Revisi)

116K 5.4K 34
                                    

'Hanya salah satu dari mereka yang bukan siapa-siapa.'

🌸 🌸 🌸

[Balapan liar]

Akhirnya berhasil!

Clarissa berhasil keluar rumah tanpa sepengetahuan Vero. Bisa tidak jadi pergi Clarissa kalau ketahuan Vero keluar tengah malam begini. Orang tuanya? Mana mungkin mereka peduli. Mungkin mereka semua sedang sibuk pada diri mereka sendiri.

Clarissa memakai helmnya. Ia langsung menggas motornya dengan kecepatan gila-gilaan.

₩₩₩

"Hari ini gue gak ikut balapan dulu kayaknya," ujar Kenzo pada teman-temannya.

Sekarang, mereka tengah berada ditempat balapan liar yang benar-benar luar biasa lawannya. Akan bahaya juga bila balapan disini.

Biasanya mereka tidak balapan disini, tapi Riko mau coba katanya.

Mau tak mau Kenzo dan yang lain pun menuruti kemauan sahabatnya itu.

"Yaudah biar gue aja sama Fransko dah. Ya ga, Ko?" Ajak Riko yang langsung disetujui oleh Fransko.

"Disini batangan semua, Ko? Gak ada cewek bening apa?" Gerutu Diki yang langsung ditoyor oleh Riko. "Gue udah bilang, disini itu balapan liar. Cewek dilarang disini, kecuali kalo mau kenapa-kenapa." Diki langsung manggut-manggut paham.

Semua peserta serta penontonnya memang pria. Tidak seperti ditempat balap yang sering mereka kunjungi. Pastinya ada satu wanita minimal yang menjadi wasit.

Acara hampir dimulai.

Riko dan Fransko terlihat menstater-stater motor mereka untuk mengasah motor besar mereka itu.

Kenzo yang tengah memerhatikan sekitar terbelalak saat melihat seorang gadis yang sudah lama menghindarinya itu.

Kenzo langsung berjalan menghampiri gadis itu untuk memastikan.

Benar saja, itu Clarissa!

Kenzo menarik tangan gadis itu hingga menghadapnya. Saat Clarissa menatap manik mata Kenzo, saat itu juga bola mata coklat hazelnya terlihat membesar saking terkejutnya.

Clarissa terlihat memaksakan tangannya agar terlepas dari pegangan Kenzo. Sepertinya ia ingin kabur seperti biasa untuk menghindarinya. Tapi kali ini, Kenzo tak akan membiarkan gadis itu. Masalahnya, disini benar-benar bahaya.

"Lepasin!" Pekiknya. Kenzo tak gentar. Pria itu menatap Clarissa tajam hingga gadis itu tak berani menatapnya balik.

"Ngapain disini?" Tanya Kenzo tajam. Clarissa tak mau menjawab. Gadis itu malah sibuk menarik-narik tangannya agar terbebas dari Kenzo.

Tenaga Kenzo mengalahkan tenaga tomboynya. Padahal biasanya Clarissa bisa menangkis cowok-cowok yang sering menakalinya diacara balapan liar seperti ini. Tapi--kenapa Kenzo kuat sekali?!

"Jawab gue!" Kesal Kenzo yang mulai naik pitam. Kenapa juga seorang gadis harus berada ditempat seperti ini tengah malam, bukannya tidur dikamar bernuansa merah mudanya? Kenapa gadis dihadapannya ini selalu membuat Kenzo cemas setengah mati?

"Clarissa pulang!"

"Orang tua gue aja gak larang gue, Kenzo."

"Gue yang larang lo!"

"Gue gak mau pulang!" Jawaban yang membuat emosi Kenzo benar-benar diujung tanduk.

Pria itu menarik Clarissa kasar menuju motornya. "Gue balik duluan." Pamit Kenzo pada Riko, Diki dan Fransko. Mereka yang melihat Clarissa sempat kaget, tapi saat melihat wajah Kenzo yang memerah, mereka langsung mengangguk sebagai jawaban.

"Naik." Titah Kenzo tajam. Pria itu bahkan tak menatap Clarissa.

Clarissa ingin menolak, tapi takut Kenzo membuat keributan disini karna sifat temperamen pria itu. Clarissa langsung menaiki motor itu. Meninggalkan motornya disana. Mungkin nanti ia akan menyuruh orang untuk menjemput motornya itu.

₩₩₩

Clarissa turun dari motor Kenzo setelah mereka sudah sampai depan rumah Clarissa.

Tanpa mengucapkan apa-apa, Clarissa memasuki rumahnya meninggalkan Kenzo.

Membuat Kenzo merasa kesal diacuhkan seperti ini.

Pria itu memukul motornya keras meluapkan emosinya.

Perasaan macam apa ini?

₩₩₩

Datang terlalu pagi, sepertinya salah besar untuk Clarissa.

Lihat saja sekarang.

Sekolah sepi sekali, shit!

Tak habis-habisnya Clarissa menyumpah serapahi jamnya yang rusak atau entah bagaimana hingga jadi cepat satu jam itu.

Lihat saja, sekarang masih jam lima, dan ia sudah berangkat! Bukan Clarissa sekali.

Bodohnya Clarissa menganggap gelapnya langit karna mendung.

Saat Clarissa hendak keluar kelas,

BRUKH

Ia menabrak dada bidang seorang pria.

Ia langsung terlonjak mundur selangkah saat menyadari pria itu Kenzo.

Clarissa langsung kembali memasuki kelas menghindari pria itu.

Tapi jangan kira Kenzo melepasnya lagi seperti dua minggu ini. Pria itu ikut masuk ke dalam, dan menarik tangan gadis itu hingga menghadapnya.

"Siapa yang nyuruh lo jauhin gue?"

Deg!

Kenapa hal itu yang pertama dipertanyakan oleh Kenzo?!

"Gak usah sok tau. Gue kok yang mau." Clarissa langsung mengalihkan pandangannya. Ia tak akan bisa berbohong bila sudah menatap manik mata hitam elang milik Kenzo.

Tahu akan itu, Kenzo menangkup dagu Clarissa. Memaksa gadis itu menatapnya. Pasalnya, Kenzo sudah benar-benar muak dijauhi seperti ini.

"Siapa yang nyuruh lo, Clarissa?!" Tanya Kenzo ulang yang berhasil membuat darah Clarissa berdesir saat mata mereka bertemu.

"Gue gak akan bilang, Kenzo."

"Itu bukan jawaban, Clarissa!" Bentak Kenzo hingga membuat Clarissa memejam.

Gadis itu kembali membuka matanya. "Kenapa sih? Emangnya kita ini siapa Kenzo sampe gue gak boleh jauhin lo?" Lirihnya berat.

Kenzo bungkam.

Clarissa yang tak kunjung melihat Kenzo hendak buka suara, akhirnya gadis itu pergi.

Lagi pula, apa yang Clarissa harapkan? Kenzo langsung menembaknya untuk menjadi kekasih pria itu?

Haha, mimpi Clarissa.

₩₩₩

Target 160 vote😊❤

KENSAWhere stories live. Discover now