KENSA | 12

115K 5K 20
                                    

'Dekati logika, abaikan perasaan hati.'

🌸 🌸 🌸

[Tak bertemu..]

Sudah dua minggu lebih Clarissa jarang bertemu dengan Kenzo saking gadis itu berusaha menghindari.

Sekalinya bertemu, Clarissa tak menganggap pria itu ada. Misalnya saat memanggil, Clarissa akan pura-pura tak mendengar. Atau bila berpapasan, Clarissa akan bersembunyi dibalik pohon atau tembok. Astaga, apa berlebihankah seperti itu?

Tapi lagipula sepertinya Kenzo tak terganggu dihindari olehnya. Sialan sekali pria itu.

Padahal Clarissa mengharapkan pria itu akan mencarinya.

Ah, sekali lagi Clarissa harus ingat. Kenzo bukan siapa-siapa sampai harus mencarinya.

"Clarissaaaaa!!!" Panggil seorang gadis bak berbi yang tengah berlari menghampiri Clarissa dengan tangan yang tengah menangkup dua hamburger yang berada dalam bungkusan bermerek restoran tersebut.

"Aduh, jangan lari-lari, Jel. Nanti lo jatoh," Clarissa memegang kedua bahu gadis itu perhatian. Semakin hari, kedekatannya dengan Angel semakin meningkat. Bahkan Angel sering menginap dirumahnya. Hal yang membuat Vero senang, bukan?

"Hehe.. Nih, satunya buat lo. Ini dari restoran favorit gue tau! Enak banget, Sa! Recommended pokoknya!" Pekik Angel sampai mengangkat kedua jempolnya.

"Iya-iya thanks ya.. Gue percaya kok sama lo," ujar Clarissa menenangkan kehebohan sahabatnya itu.

"Hehe, yuk ah kelas!" Angel merangkul Clarissa mengajaknya ke kelas.

₩₩₩

Sudah berhari-hari Kenzo melihat Clarissa menghindarinya. Kenzo terlihat biasa saja, padahal sebenarnya ia penasaran dan bingung.

Biasanya Kenzo akan tertawa atau minimal tersenyum saat melihat tingkah gadis nakal itu.

Kenzo bahkan tak menyangka akan tersenyum dan tertawa lebar lagi. Tapi semenjak bertemu Clarissa, ia merasa dirinya kembali.

Tapi kenapa rasa penasaran itu menimbulkan juga rasa peduli? Bahkan ia tak pernah sepeduli itu kecuali pada Bianka, dulu.

Dan bahkan sekarang..

Kenzo sedikit merindukan Clarissa? Em, Atau banyak?

Ah entahlah! Kenzo selalu menepis itu dan menutupi perasaannya.

"Kenzo," panggil seseorang membuat Kenzo menoleh. Ternyata Ayahnya, Galaksi.

"Kenapa kamu gak sekolah?" Tanya Galaksi lalu pria itu duduk disofa sambil menyeruput kopi yang dibuatkan oleh istrinya--Syera.

"Lagi gak enak badan, Pa."

"Gak enak badan, atau males sekolah?" Cetuk Galaksi.

Syera yang tiba-tiba datang langsung menyeletuk, "Kamu juga suka bolos dulu, Pa. Jangan salahin kalo sekarang nurun ke anak kamu,"

"Dengerin tuh, Pa." Goda Kenzo membuat Galaksi menghela nafas. Benar juga.

Tapi Galaksi tidak boleh kelihatan buruk depan putranya. "Mama kamu bohong. Orang Papa dulu rajin. Pinter lagi," ujarnya yang sangat jauh dari realita. Hal itu membuat Syera mendengus. Bahkan Syera lah yang mengajari belajar pria itu dulu.

Kenzo yang sudah tahu kebenarannya karna dulu Syera sempat bercerita, hanya bisa tertawa.

Hanya keluarganya yang mampu membuatnya tertawa.

Tapi sekarang bertambah satu.

Clarissa Adinayya.

Kemana perginya gadis itu sekarang?

KENSAWhere stories live. Discover now