KENSA | 16

117K 5.6K 85
                                    

'Mencintaimu begitu menyakitkan. Tapi sialnya, aku menyukai rasa sakit itu.'

🌸 🌸 🌸

[Perasaan abu]

Kenzo meminum segelas vodkanya.

Ia menuang lagi, dan meminumnya kembali. Seperti itu hingga berkali-kali.

Saat Fransko merebutnya karna merasa temannya itu sudah mabuk parah, Kenzo merebutnya lagi dengan kasar.

"Zo! Lo udah mabuk parah!" Tekan Fransko menyadarkan pria disampingnya ini.

"Bawa pulang aja kali, Ko." Saran Riko. Diki menggeleng-geleng prihatin melihat Kenzo yang sudah seperti orang frustasi itu.

Saat menarik pria itu untuk dibawa pulang, Kenzo bergumam, "Clarissa.."

Fransko, Riko dan Diki saling melirik. Mereka paham sahabatnya ini tengah dilanda rasa bingung. Antara Bianka dan Clarissa pastinya.

"Lo harus pahamin lebih jauh lagi isi hati lo, Kenzo. Lo mesti tau, siapa sebenernya yang ada dihati lo." Gumam Fransko yang entah didengar atau tidak oleh Kenzo.

₩₩₩

Pagi ini Clarissa malas sekali berangkat sekolah. Rasanya ia ingin tidur seharian.

Belum lagi bila ia harus dipertemukan oleh Kenzo. Ia tidak mau.

Sialan, segala perhatian dan keperdulian Kenzo selama ini, selalu terngiang diotaknya.

Dan itu semua memabukkan Clarissa dalam usaha untuk mengubur perasaannya selama ini.

"Oh iyah, tadi malem motor lo gue pake. Ban nya bocor." Celetuk Vero yang tiba-tiba keluar rumah. Membuat mata Clarissa membulat mendengar pernyataan seenak jidat itu.

"Eh anjir! Pokoknya gue gak mau sekolah ah," cetus Clarissa. Ya, lagipula ia juga malas sekolah.

"Ck, gak usah alesan lo, kutu. Sini bareng mobil gue. Atau gak pake motor gue noh,"

"Ogah! Motor bebek jelek banget anjir,"

"Eh! Lu doang yang bilang jelek! Temen-temen gue pada mau bayarin semua tuh!" Kesal Vero tak terima motor besarnya yang memang motifnya tak disukai oleh Clarissa disamakan dengan motor bebek.

"Ah, serah ah. Pokoknya gue gak mau sekolah hari ini." Pekik Clarissa lalu langsung masuk dan membanting pintu.

Disisi lain, ekspresi kesal Vero menjadi prihatin pada adiknya itu. "Gue tau lo masih mikirin Kenzo'kan," gumamnya sambil menatap sosok Clarissa yang menghilang dari balik pintu.

₩₩₩

Vero berjalan melewati koridor-koridor, tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya.

Saat Vero berbalik, ternyata Angel. "Clarissa mana, Ve? Kok udah jam segini belom dateng?"

"Dia gak mau sekolah katanya," ujar Vero yang membuat Angel bungkam.

Apa karna masalah Kenzo? Gue ngerasa jahat banget sekarang minta dia jauhin Kenzo. Kayaknya mulai saat ini gue harus relain Kenzo. Gue harus perbaikin kesalahan gue dimasa lalu. Hal dulu, gak boleh terulang., batin Angel merasa bersalah hingga gadis itu menunduk.

Vero yang melihat itu langsung mengangkat dagu Angel. "Hei, lo kenapa? Gak usah sedih. Kan pulang sekolah kita bisa main ke rumah gue, lo bisa ketemu Clarissa. Okey? Gak usah sedih ya, masa yang bentar lagi ulang tahun malah sedih." Bujuk Vero yang membuat Angel tersenyum tulus.

KENSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang