KENSA | 09

116K 5.7K 61
                                    

'Perasaan orang lain, tidak bisa diatur.'

🌸 🌸 🌸

[Tangkap belut]

Hari pertama, siswa siswi SMA Garuda tidak diberi santai. Mereka sudah disuguhkan untuk mencari belut didalam lumpur.

"Ih jijik gak sih, Sa?" Angel bergidik ngeri ragu untuk turun. Clarissa malah biasa saja.

"Seru kok," setelah menggulung celananya walaupun akan kotor-kotor juga nantinya, Clarissa langsung turun perlahan ke lumpur itu tanpa jijik sedikitpun. "Lo gak mau turun?" Tanyanya pada Angel yang terlihat ogah-ogahan.

"Gak deh, lo aja.." ujar Angel pelan, ya wajar, di Garuda, kebanyakan orang berada dan dimanjakan harta oleh kedua orang tuanya. Jadi pasti mereka tak mau melakukan hal seperti ini.

Beda ceritanya pada Clarissa yang sejak remaja sudah harus mandiri. Memangnya ia mau dimanjakan siapa? Orang tuanya saja tidak peduli padanya.

"Okey," Clarissa kembali melanjutkan mencari belutnya. Ia menuju bagian tengah yang sepertinya banyak belut didalam sana. Persetan disana banyak kumpulan kelas dua belas, yang penting ia mendapatkan belut!

Ia melihat Vero tengah sibuk menangkap belut. Sepertinya ia mendapat banyak?

"Bang bagi dong belutnya," Pekik Clarissa.

"Cari sendiri," ketusnya membuat Clarissa mendecih. "Pelit. Gue sumpahin tuh belut pada kabur!" Umpatnya pelan.

Tiba-tiba Clarissa merasa dibawahnya ada yang berjalan. Pasti belut!

Clarissa menunduk bersiap menangkap belut itu lalu memasukkan tangannya ke dalam lumpur.

Saat merasa belut itu sudah dalam dekapannya, ia hendak mengeluarkannya. Tapi tiba-tiba belut itu melompat hingga menyiprat wajah Clarissa. "Anjir!" Umpatnya.

Tak diduga pria disampingnya malah mendengus geli melihat Clarissa.

Ia membalik tubuh Clarissa hingga menghadapnya. Pria itu mengangkat tangannya untuk membersihkan lumpur yang ada diwajah Clarissa.

Clarissa membuka matanya saat merasa lumpur-lumpur itu sudah tak menutupi matanya lagi.

Deg!

Ia tersentak melihat sosok Kenzo yang tengah tersenyum manis didepannya. Jantungnya seakan akan lolos dari tempatnya. Perasaan macam apa ini?

"Ati-ati, oon." Ujarnya lalu pergi setelah itu membuat Clarissa yang baru saja akan memujinya langsung mengumpat kesal dicaci 'oon'.

Clarissa mendengus, lalu kembali menangkap belut sialan yang telah membuat wajahnya tersiram lumpur itu.

Dan hup!

Yes, dapat.

"Kena lo belut sialan! Haha!" Clarissa tertawa jahat, lalu memasukkan belut itu ke dalam embernya yang masih kosong dipinggir.

Disisi lain, Kenzo menahan tawanya melihat tingkah Clarissa.

"Gila ya? Sama belut aja sedendam itu," gumam Kenzo lalu terkekeh geli tanpa sadar. Fransko, Riko dan Diki pun cengo melihat Kenzo yang sangat langka untuk terkekeh semacam itu.

Mereka mengikuti arah pandang Kenzo. Ah, ternyata gadis itu yang membuat Kenzonya kembali?

"Gue dukung lo kok, Zo. Kalo kayak gini ceritanya," gumam Fransko yang membuat Kenzo tersadar dan langsung menoleh.

"Dukung?" Kenzo heran.

"Iya kita dukung lo sama Clarissa, Zo." Riko menepuk-nepuk pundak Kenzo, setelah itu mereka pergi. Meninggalkan Kenzo yang masih diam belum mengerti maksud mereka.

Kenzo hanya mengedikkan bahunya acuh.

₩₩₩

Clarissa sibuk membakar belutnya. Sesekali ia menyibak peluhnya dikening.

Ya, memang para panitia ldks menyuruh mereka memakan hasil belut yang mereka tangkap.

Banyak juga yang sudah menangkap, tapi tak mau memakannya karna merasa geli.

Mungkin mereka sudah terbiasa memakan belut yang sudah dicuci bersih dan dihidangkan direstoran mahal. Tapi setelah merasakan ini Clarissa yakin mulai detik ini mereka tak akan makan belut lagi. Haha.

Mata Clarissa terbelalak melihat ember Angel yang sudah ada lima belut disana.

"Bukannya elo gak turun tadi, Jel?" Clarissa menautkan alisnya heran.

"Vero yang ambilin, Sa." Ujarnya yang membuat Clarissa mengumpat abis-abisan.

Abang sialan! Giliran gue minta tadi ogah-ogahan. Awas aja! umpatnya dalam hati.

KENSAWhere stories live. Discover now