KENSA | 15

113K 5.4K 77
                                    

'Sejak awal, cinta tak bisa dipercaya.'

🌸 🌸 🌸

[Pelampiasan]

Beberapa hari kemudian, akhirnya Clarissa sembuh.

Ia mulai masuk sekolah kembali seperti biasa.

Ia melangkah santai dikoridor sepi ini. Langkahnya terhenti karna tersandung. Untungnya ia langsung menahannya dengan memegang tiang tembok disampingnya jadi tak sampai jatuh.

Pantas saja, tali sepatu gadis itu terbuka.

Saat hendak membungkuk mengikatnya, seorang pria lebih dulu mengikat tali itu.

Clarissa tahu itu Kenzo.

"Mulai sekarang, jauhin gue, Zo." Hening. Tangan pria itu terlihat berhenti bergerak sejenak. Tak lama, pria itu kembali melanjutkan mengikat.

Setelah tali itu terikat rapih, Clarissa hendak pergi.

"Gue mati-matian nahan rindu, dan sekarang kita ketemu. Lo malah minta gue jauhin lo?" Gumam Kenzo yang berhasil membuat Clarissa tak melanjutkan langkahnya.

"Rindu macam apa maksud lo?"  Clarissa tersenyum sumbang.

Hening. Kenzo tak bisa menjawab.

Sadar akan itu, Clarissa melanjutkan langkahnya.

Tiba-tiba,

Grep.

Kenzo memeluknya dari belakang. Saat Clarissa hendak memberontak, tapi ditahan oleh pria itu. Kenzo memejamkan matanya. "Please. sebentar aja,"

Clarissa terpaksa menurunkan tangannya. Membiarkan pria itu, untuk terakhir kalinya.

"Jangan perlakuin gue kayak gini, Zo." Lirih Clarissa pelan.

Beberapa detik kemudian setelah Kenzo bungkam, pria itu baru buka suara. "Kenapa?"

"Kalo perasaan gue bertambah sama lo gimana? Asal lo tau, gue udah jatuh cinta sama lo! Dan selama ini gue udah nahan mati-matian buat kubur perasaan gue buat lo, Kenzo. Please.., jangan buat usaha gue selama ini sia-sia.." lirihnya yang berhasil membuat darah Kenzo berdesir.

"Kenapa?" Tanya Kenzo tak terima. "Karna Vero? atau Angel?"

Clarissa melepas pelukan itu dengan kasar. Gadis itu menatap Kenzo tajam. "KARNA LO GAK CINTA SAMA GUE, KENZO!" Pekiknya.

"Gue cinta sama lo, Clarissa!"

"Gue gak percaya."

"Lo perlu bukti apa, hm?"

"Hapus tato lo yang tulisannya Bianka itu!" Sentak Clarissa yang membuat Kenzo mati kutu.

"Kenapa? Gak bisa? Masih cinta sama dia?" Clarissa mendecih. "Rasa cinta gak akan bisa dibagi dua, Kenzo. Kalo lo masih cinta sama dia, tandanya gue cuma pelampiasan lo." Lirihnya sambil tersenyum kecut. Tak melihat Kenzo bicara menentang atau hal yang membuatnya percaya, Clarissa mendecih lagi.

Gadis itu pergi meninggalkan Kenzo, dengan pikirannya yang masih abu dan segenap jiwanya yang tertinggal.

Untuk pertama kalinya, Clarissa patah hati.

₩₩₩

Clarissa berdiri diatap. Ia mengambil bungkus rokok disakunya.

Mengambil sebatang,  ia langsung membakar ujungnya dengan pemantik api.

Gadis itu langsung menghisap dan membuang asapnya.

Pikirannya kacau.

Tak menyadari, bahwa kisah cintanya akan serumit ini.

Sejak awal, cinta memang tak bisa dipercaya.

Tak usah jauh-jauh. Harusnya Clarissa sadar saat melihat kedua orang tuanya.

Harusnya sejak saat itu, ia tak boleh sampai dengan yang namanya jatuh cinta.

Bodoh Clarissa!

₩₩₩


Target vote 200 ya^^

KENSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang