KENSA | 23

103K 4.3K 160
                                    

'Aku datang, kamu pergi. Aku pergi, kamu datang. Kita ini dua insan yang saling berusaha bersama tapi belum benar-benar dipersatukan.'

🌸 🌸 🌸

[Cemburu]

Kenzo menyodorkan sebotol air putih pada Clarissa. Pria itu langsung duduk disebelah gadis itu.

Sekarang mereka tengah berada dibangku taman Garuda.

"Kamu lagi ada masalah, ya?" Kenzo mengelus kepala Clarissa lembut.

Clarissa masih diam.

"Yaudah kalo kamu gak mau cerita, tapi jangan sedih lagi ya," ujar Kenzo lembut.

"Soal kemarin-"

"Aku gamau bahas itu, Zo." Potong Clarissa cepat.

"Oke," Kenzo menghela nafasnya. "Kamu jangan pergi sama Dito lagi, ya. Aku gak suka," ujar Kenzo tegas.

Clarissa melirik Kenzo tajam. "Aku juga gak suka liat kamu masih berhubungan sama Bianka."

"Bianka udah kenal sama aku lama banget, Sa. Dari dulu, dia selalu bergantung sama aku. Aku mungkin bisa jauhin dia. Tapi dia gak terbiasa tanpa aku."

"Kalo gitu kamu pacaran aja sana sama dia." Ketus Clarissa membuat Kenzo menatap gadis itu tajam.

"Aku gak suka ya kamu ngomong kayak gitu," protes Kenzo, matanya menatap Clarissa marah.

"Terus mau kamu apa, Zo? Kamu mau terus-terusan ditempelin Bianka sampe kamu tua? Sampe beristri? Sampe punya anak?"

"Maksud aku sampe dia punya pacar, Sa."

"Gimana dia mau punya pacar, Kenzo! Dianya aja masih ngarepin kamu! Kalo kamu kayak gini terus, dia malah makin gak bisa lepas dari kamu!" Kesal Clarissa. Clarissa membuang nafasnya kesal. "Dia aja bisa bertahun-tahun keluar negri sendiri. Kamu yakin dia masih bergantung sama kamu? Atau jangan-jangan emang kamunya aja yang belum terbiasa tanpa dia, hm?" Sindir Clarissa hingga membuat rahang Kenzo mengeras. "Kamu apa-apaan sih?!"

"Cuman bilang, iya Sa. Aku bakal jauhin Bianka. Sesusah itu ya buat kamu?"

"Oke, oke! Aku bakal jauhin Bianka!" Final Kenzo membuat Clarissa merasa lega seketika.

Tak sengaja Kenzo melihat sebuah bungkus rokok disaku gadisnya.

"Kamu masih ngerokok?" Tanya Kenzo kesal.

"E-Enggak, kok!"

Kenzo mengambil sebungkus rokok itu. "Ini apa?" Kenzo memperlihatkan bungkus itu dihadapan Clarissa hingga membuat gadis itu menunduk.

"Sa, please. Aku pikir setelah pesan aku dulu kamu udah berenti?"

"Aku baru mau lagi kok, Zo."

"Kenapa? Masih gak mau cerita juga? Kamu ada masalah'kan?" Saat Kenzo tanya begitu, mata Clarissa mulai berkaca-kaca. Entah mengapa air matanya sangat manja pada Kenzo. Rasanya Clarissa ingin meluapkan semua tangisnya. Tapi Clarissa menahan itu. Tadi sudah cukup.

Kenzo yang melihat perubahan ekspresi Clarissa langsung memeluk erat gadis itu.

"Aku pisah rumah dari Papa Mama, Zo. Aku hampir bunuh diri-" Kenzo langsung melepas pelukan mereka saking terkejutnya. Ia melirik luka sayatan dileher Clarissa.

"Ini?" Tanya Kenzo sambil mengelus lembut luka itu. Clarissa mengangguk.

Kenzo kembali memeluk Clarissa. "Kamu gausah sedih. Kamu punya aku yang akan selalu ada disamping kamu, Sa. Aku gak akan pernah ninggalin kamu. Jadi, tolong. Jangan sampe nyoba buat bunuh diri lagi. Aku bisa gila kalau sampe hal buruk terjadi sama kamu." Bisik Kenzo. "Okey?" bisiknya lembut. Clarissa mengangguk pelan.

₩₩₩

Clarissa memasuki kamar mandi. Ia membasuh wajahnya yang sudah sembab.

"Berapa lama kenal sama Kenzo?" Tanya seseorang yang membuat Clarissa langsung melirik wanita itu.

Ternyata Bianka.

"Tenang aja, gak selama elo kok." Ujar Clarissa lalu mematikan kran air.

"Tau makanan apa yang Kenzo suka? Yang dia gak suka? Atau alerginya? Oh, warna kesukaannya aja deh. Tau gak?" Sindir Bianka yang membuat Clarissa diam.

Clarissa memang belum tahu sejauh itu. Tapi apa maksud dari pertanyaan itu? Ingin pamer'kah bahwa ia mengetahui segalanya tentang Kenzo?

"Tau kok. Tapi gak harus bilang-bilang lo'kan?" Setelah berucap sinis begitu, Clarissa langsung keluar dari tempat itu.

"Kamar mandi, bukannya adem, malah panas!" Gerutu Clarissa kesal.

₩₩₩

"Nayya!"

Clarissa menoleh pada sang pemanggil. Ternyata Dito.

"Eh, lo udah sembuh?"

"Hehe, udah kok. Santai," Dito menggaruk tengkunya yang tak gatal.

"Santai-santai pala lo peyang! Liat tuh memar lo masih keliatan." Celetuk Clarissa menatap intens setiap luka Dito hingga pria itu salah tingkah sendiri diperhatikan seperti itu.

Tiba-tiba bayangan Clarissa menangis karna Kenzo terngiang dikepala Dito.

Tanpa disadari, Dito bergumam. "Lo gak pantes sama Kenzo, Nay." Sialnya Clarissa mendengar itu.

"Apa, Dit?" Tanya Clarissa masih tak yakin dengan yang didengarnya.

"Gak hehe, lo cantik."

"Apaan sih anjir gak nyambung. haha," Clarissa langsung menoyor kepala Dito. Pria itu ikut terkekeh.

Di sisi lain, seorang pria mengepalkan tangannya kesal melihat pemandangan itu.

Brakk

Kenzo menendang tong sampah hingga isinya berantakan keluar.

₩₩₩

Waaaa!! Bntr lagi tahun baru😙

Tahun baru siapa yang dirumah kyk aku?😭

Tos sedih sini:((

KENSAWhere stories live. Discover now