KENSA | 14

113K 5.2K 22
                                    

'Terlalu sibuk dengan masa lalu, hingga lupa bahwa hatinya tertuju pada yang lain.'

🌸 🌸 🌸

[Demam]


Semenjak kejadian itu, rasanya Clarissa tak pernah melihat Kenzo.

Apa pria itu sudah sadar, bahwa Clarissa tidak penting dalam hidupnya? Sepertinya begitu.

Clarissa menatap makanan dihadapannya dengan malas. Ia hanya memotong-motong tidak jelas tanpa menyantapnya.

"Ih kasian deh gue sama roti bakarnya, Sa." Ujar Angel melihat roti yang sudah hampir hancur akibat Clarissa acak-acak itu.

"Hehe, gak mood, Jel."

"Ck, sayang banget ih, mubazir.." lirihnya membuat Clarissa malah cengengesan saja.

Tak sengaja, Clarissa melihat Kenzo dimeja sebrang. Baru kali ini Clarissa melihat pria itu lagi setelah berhari-hari.

Deg!

Jantung Clarissa berdetak cepat tak karuan saat mata itu juga menatapnya, mata mereka saling bertemu.

Tapi, tanpa diduga-duga, pria itu membuang pandangannya dari Clarissa. Membuat hati Clarissa terasa teriris pisau tajam.

Dia benci ya, sama gue?, tuduh Clarissa dalam batinnya.

Gadis itu makin tak berselera makan. "Gue kelas duluan, Jel."

"Eh-eh! Tungguin, Sa!!"

₩₩₩

"Sereal gue dikulkas gak ada, Nay. Lo ambil, ya?!" Tuduh Vero yang tiba-tiba membuka pintu kamar adiknya itu.

Clarissa tak menjawab. Gadis itu memejam. Tapi tak tertidur, Vero tau itu. Wajahnya terlihat pucat pasi.

"Lo kenapa woi?!" Vero menghampiri Clarissa. Ia menyentuh kening Clarissa.

"Anjir! Demam lo, Nay!" Ujar Vero langsung panik. "Lo dari kecil gak pernah sakit kecuali banyak pikiran. Kasih tau gue, siapa yang buat lo kayak gini?"

Clarissa membuang nafasnya lelah. "Gue lagi capek, Bang.." lirihnya pelan.

Vero menghela nafasnya menyerah. Pria itu bangkit hendak keluar, "Gue telfon dokter dulu," ujarnya lalu pergi. Tapi Clarissa memanggilnya sebelum pergi.

"Apa?" Vero berbalik.

"Gue mau nanya,"

"Soal?"

"Kenapa lo benci banget sama Kenzo?"

"Oh, jadi karna Kenzo lo kayak gini?" Ringkas Vero, yang membuat Clarissa memaksakan dirinya untuk duduk. "Apa sih, Bang! Bukan!!"

"Liat aja, gue kasih pelajaran tuh anak." Ujarnya lalu keluar kamar Clarissa.

"Ck! Bang, dengerin gue dulu!"

₩₩₩

Pagi-pagi, Vero sudah berjalan dengan tidak santainya menuju kelas.

Darahnya sudah mendidih. Tidak hanya merebut Angel, sekarang Kenzo membuat adiknya sakit. Apalagi yang harus membuat Vero semakin membenci pria itu?

Saat menemukan pria itu, Vero menarik kerahnya. "Apa yang lo lakuin ke adek gue, BAJINGAN?!!" Teriaknya membuat Kenzo diam. Bukan karna tak melawan, tapi Kenzo mau tahu maksud dari 'lo lakuin ke adek gue,' itu.

"Clarissa kenapa?" Tanya Kenzo benar-benar khawatir.

"Gausah sok perduli lo!! Lo yang udah buat dia sakit!! Apa yang udah lo perlakuin ke adek gue, Sialan?!!"

"Clarissa sakit? Sekarang dia dimana?"

Buagh!

Buagh!

Buagh!

Vero memberikan Kenzo pukulan mentah bertubi-tubi. Saking khawatir pada Clarissa, bahkan pria itu sampai tak merasakan sakitnya pukulan itu.

"BANG BERENTIII!!!" Pekik Clarissa yang membuat Vero diam. Kenzo bahkan langsung menatap gadis itu tanpa kedip. Persetan dengan pipinya yang lebam dan sudut bibirnya yang sudah menetes darah.

"Nay, gue udah bilangkan, lo masih sakit.. Kenapa kesini?" Tanya Vero tak habis pikir dengan adiknya itu.

"Gue tau, lo bakal ngelakuin ini, Bang. Makanya gue sekolah. Please.. berenti. Ini bukan salah Kenzo," lirih Clarissa. Wajahnya yang pucat membuat hati Kenzo terasa perih. Begonya, Kenzo. Baru menyadari perasaannya bahwa ia mencintai Clarissa, dan pria itu malah memutuskan melupakan Clarissa yang sekarang malah sakit akibat memikirkannya.

"Gue bakal berenti, Nay. Asal kita pulang, ya?" Tawar Vero yang langsung Clarissa angguki.

Mereka pun pergi, meninggalkan segelintiran siswa siswi yang tadi heboh menonton, dan Kenzo yang tengah diam tak bergeming.

₩₩₩

Spesial bnyk yg muji crita aku seru:v aku double up!!

Yeayy!!! Hppy reading!!♡♡

KENSAWhere stories live. Discover now