"Permisi..."
Seiko dan Shu yang berada di dalam ruang klub langsung menghentikan aktivitas mereka untuk melihat ke arah pintu. Di sana, berdiri seorang siswi berambut putih dengan ombre merah muda. Netra merah muda di balik kacamatanya memandangi seisi ruangan dengan tenang, seakan-akan mencari seseorang juga. Sementara itu di tangannya terdapat beberapa pakaian—Seiko tersadar kalau itu adalah kostum unit Ryuseitai.
"Mohon maaf, Shu-san, bolehkah aku meminta bantuan?" tanya siswi kepada sang ketua klub. "Kostum RYUSEITAI ada yang robek. Aku tidak bisa menemukan Taisho—maksudku Kiryu-san, jadi bisakah kau membantuku?"
Saat Seiko melihat ke arah Shu, wajah senior tersebut terlihat sedikit masam. Dia langsung mengalihkan pandangan pada kostum yang sedang dia kerjakan. "Maaf saja, aku punya pekerjaan yang perlu diselesaikan," tolaknya.
Sang siswi berambut ombre terdiam untuk beberapa saat, sebelum dia mengangguk. "Baiklah, terima kasih atas waktumu," ucapnya. "Maaf sudah mengganggu kegiatan kalian..."
"Oh, tunggu sebentar!" sebelum dia bisa melangkah pergi meninggalkan ruangan, Seiko memanggilnya. "Kapan kostumnya dibutuhkan? Apakah cukup mendesak?" tanyanya memastikan.
Netra merah mudanya memandangi Seiko keheranan untuk sesaat. "Tidak mendesak. Tetapi kalau bisa kostum ini diperbaiki secepatnya," jelasnya.
Seiko terdiam. Dia melirik kostum yang sedang dia kerjakan, sebelum kembali melihat ke kostum di tangan siswi tadi. Ia berpikir kembali. Kostum yang dibutuhkan UNDEAD sudah setengah jadi, hanya tersisa membuat atribut yang dibutuhkan. Setidaknya tidak banyak yang perlu ditambahkan.
"Hanya robekan di kostum itu, bukan?" tanya Seiko pada siswi itu, memastikan kembali apa yang perlu dibenarkan. Ia mendapatkan sebuah anggukan. "Kalau begitu biar kubantu."
Gadis itu mengejapkan matanya. "Terima kasih banyak, um..."
"Moriyama Seiko," Seiko memperkenalkan dirinya. Dia langsung merapikan kostum yang sedang dia kerjakan, menyiapkan tempat untuk kostum milik RYUSEITAI. "Oh, duduklah. Letakkan kostum RYUSEITAI di sini," pintanya, kali ini sambil menyiapkan jarum dan benang.
"Aku Elza," balas gadis itu. Tanpa bertanya-tanya, gadis berkacamata itu langsung duduk di sebelah Seiko. Dia meletakkan kostum di tangannya pada meja, sementara netra merah mudanya memandangi Seiko sesaat.
Mata Seiko memperhatikan Elza lagi untuk sejenak. Kemudian dia menyunggingkan senyuman ramah sambil mengambil salah satu kostum di meja. Tanpa mengucapkan apa pun dia segera memulai pekerjaannya.
✧✦✧
"Kalau boleh tahu..." Seiko melirik Elza untuk sejenak, sebelum melihat menuju kostum di pangkuannya. "... bagaimana ceritanya kostum ini robek?" tanyanya.
Elza terdiam untuk sejenak. "Chiaki-san terjatuh, pada saat itu kostumnya robek," jawabnya. "Dan sepertinya Tetsu dan Shinobu banyak gerak..."
DU LIEST GERADE
Starlight
FanfictionTokyo sudah terasa menyesakkan baginya, karena itu dia tidak merasa sedih ketika ibunya berkata mereka akan pindah. Mungkin akan ada kerinduan, tetapi itu beda lagi. Karena tidak ada yang merasa keberatan, keluarganya seakan-akan menghela napas lega...
