Bento

83 14 9
                                    

"Aduh, Nee-san ini... bukan hanya melupakan bekalnya sendiri, pakai melupakan bekal untuk unitnya. Menyusahkan saja."


"Sei!" pekik Seiko kaget. Ia menatapi adiknya di depan pintu—ada dua kotak bekal di tangannya, satu lebih besar dari yang lain. Pemuda itu sendiri tidak diam saja dan segera masuk tanpa menunggu undangan dari ang lain. Dengan santainya dia duduk di sebelah Seiko.


Sei menghela napas lagi. "Lain kali tempelkan post-it di depan pintumu agar kau selalu ingat. Merepotkan kalau aku perlu mengunjungi gedung idol setiap kali kau melupakan sesuatu," katanya sambil memberikan kotak berbalut kain ungu. "Aku bukan jasa kirim."


Wajah Seiko berubah merah. Dia langsung menerima kotak itu dengan kesal. "Kalau begitu kenapa kau repot-repot datang?" tanyannya geram. "Kau mengeluh terus tiap kali datang. Padahal kau bisa diam saja dan tidak melakukannya kalau tidak suka. Kau benar-benar tidak jujur pada dirimu, Sei."


"Dan bukankah jelas kalau adikmu mempedulikanmu, Jou-chan," ucap Rei tiba-tiba. Dia hanya tertawa ketika Sei langsung menatapinya dengan sinis. Geraman kecil juga terdengar dari siswa jurusan musik tersebut.


"Hore! Bekal buatan Kocchan!" seru Elzi girang. Dia segera menempatkan dirinya untuk duduk di sebelah Seiko. "Hari ini apa yang kau buat? Apa aku juga mendapatkannya? Aku boleh minta, 'kan?!"


Sei menghela napas. "Aah, hari ini berisik seperti biasa, ya. Padahal menikmati bekal dalam keadaan damai terdengar menggiurkan. Aku kecewa."


"Apa katamu, hah?!" Elzi memandangi Sei sinis. "Kocchan! Adikmu ini kasar sekali padaku! Lakukan sesuatu padanya! Dia selalu memperlakukanku dengan kasar! Sebaiknya jangan berikan dia masakan buatanmu lagi!"


"Sampai kapan kau akan terus mengadu? Seperti bocah saja," Sei tertawa pelan. "Toh, itu memang nama yang cocok untumu bukan, Bocah?"


"Bercerminlah, Bocah!"


"Sudahlah kalian berdua," Seiko menghela napas pasrah. Seperti biasa Elzi dan Sei kesulitan untuk akur. Ia memandangi anggota UNDEAD dan 2wink yang segera duduk melingkar bersama mereka, juga Yukimi yang hari ini datang untuk menonton latihan UNDEAD. "Aku menyiapkan cukup banyak, kuharap kali ini juga bisa terbagi rata..."


Siswi berambut perak itu tertawa pelan. "Padahal kau tidak perlu repot-repot," ucapnya pelan, tetapi tetap duduk dan menantikan bekal buatan Seiko. "Hmm, aku juga ingin tahu apa yang kau buat hari ini."


"Karaage, tamagoyaki, tempura, dan tumis sayur," ucap Sei sambil membuka kotak bekal besar yang dia bawa barusan. "Hm, kau menyiapkan banyak juga ya, Nee-san..."


"Aku bangun lebih pagi dari biasanya. Dengan waktu yang ada aku cukup membuatkan menu yang cukup banyak," jelasnya. "Tetapi, mungkin lain kali aku akan membuatkan bekal untuk yang lain di dapur sekolah saja..."


"Lebih baik daripada kau terus melupakannya, jadi kau benar."


StarlightWhere stories live. Discover now