Chapter 10

2.8K 299 6
                                    

DoG - chapter 10

" hoo Aoron, aku ke sini untuk menjemput mu " ucap iblis itu, dia adalah Barendoz sang demon commander, iblis itu memiliki perawakan seperti orang dewasa dengan tubuh yang tegap dan memiliki sepasang sayap di belakangnya.

Sembari menghunuskan pedangnya Aoron berbicara. " bicaralah setelah kau membunuhku sialan "

Jika mereka berdua bertarung tentu yang memiliki keuntungan adalah Barendoz karna ia memiliki sepasang sayap yang bisa ia gunakan untuk terbang dan bermanuver di udara.

" sebaiknya kau enyah dari sini " ucap Aoron. Di pedang Aoron terlihat aura hitam yang mulai terkumpul mengelilingi pedang tersebut.

Karna aura intimidasi dari kedua orang kuat ini, Art sampai tidak bisa berkata kata bahkan Art sampai kesusahan bernafas.

" ayo Aoron ikutlah denganku, dengan kekuatan kita berdua, kita akan menaklukan seluruh daratan Ethergard. " ucap Barendoz. Ia berdiri di hadapan Aoron di pisahkan dengan jarak sepuluh meter.

" persetan dengan keinginanmu " Aoron membelas perkataanya dengan penuh amarah. Aura pada pedang Aoron semakin menghitam dan semakin menyebar sehingga terasa sangat dingin.

Jika mereka bertarung mungkin ini akan berat sebelah mengingat Aoron sudah banyak terluka karna pertarungan sebelumnya dan kehilangan banyak sekali stamina.

Perkataan Aoron itu direspon oleh Barendoz, ia juga mulai mengeluarkan sebilah pedang dengan aura ungu di pedang itu. Barendoz terbang ke atas dengan sayapnya yang membuat banyak keuntungan untuk dirinya sendiri.

" jika memang itu keinginanmu, maka aku akan memaksamu dengan cara kasar "

" akan ku tentukan dengan satu serangan dengan mengerahkan semuannya " ucap Aoron. Aoron lalu melesat ke arah Barendoz dengan kecepatan tinggi dan mulai menyerang dengan mengayunkan pedang ke arah Barendoz dan muncul gelombang hitam terarah kepada Barendoz.

Seketika Barendoz yang sedang terbang di udara turun karna serangan tersebut. Mereka berdua mulai saling menyerang, suara dentuman pedang terjadi begitu cepat, hingga setelah Aoron berhasil memojokan Barendoz ia mundur kebelakang dan mulai mengumpulkan aura hitam di pedangnya.

Setelah aura itu benar benar jelas terlihat hitam, Aoron melepaskan dua serangan berupa serang vertikal dan serangan hotizontal hingga kedua serangan iti membentuk gelombang hutam berbentuk huruf X.

Di sisi lain Barendoz juga mengumpulkan energi ungu yang berbentuk bulat di tangannya hingga membentuk sukuran bola basket. Bola ungu itu mengeluarkan kilatan berwarna ungu di setiap sisi.

Ia melemparkam bola ungu itu ke arah serangan gelombang hitam yang berbentuk huruf X itu. Setelah bola dan gelombang itu besentuhan maka terjadilah ledakan besar yang akan menghancurkan daerah sekitarnya.

" sial untuk sekarang lebih baik mundur sebelum terkena ledakan itu " ucap barendoz. Ia mulai di telan oleh lubang berwarna hitam yang tiba tiba ada di belakangnya dan menghilang dari hutan itu.

Di sisi lain Aoron berlari ke arah Art dan menggunakan sihir perlindungan agar terhindar dari ledakan yang akan terjadi karna benturan kedua serangan kuat ini.

Zdaarrr ( sfx suara ledakan )

Kedua serangan kuat itu akhirnya berbenturan, menghasilkan ledakan yang amat besar di hutan itu, menghancurkan seisi hutan yang terkena ledakan itu dan menumbangkan pohon pohon yang kokoh karna hembusan angin kuat yang tercipta oleh ledakan tersebut.

Karna ledakan tersebut terciptalah kabut yang menutupi daerah sekitar ledakan, kabut itu semakin menghilang di terpa oleh angin.

-----

Art membuka matanya ia terkejut karna bisa selamat dari ledakan sedasyat itu, bahkan Art lebih terkejut setelah melihat pemandangan yang ada di depannya. Di depannya terlihat pemandangan yang sangat tidak mengenakan. Tak lama kemudian Art melihat tubuh seorang kakek yang mulai bercahaya.

" kakek Aoron! " Art terkejut setelah melihat Aoron tegeletak di tanah dengan tubuhnya yang mulai bercahaya.

Art mencoba untuk mendudukan Aoron, namun usahanya sia sia karna tubuh Aoron mulai menghilang menjadi partikel partikel cahaya yang terbang ke langit, tetapi sebelum partikel cahata itu terbang kelangit sepenuhnya terdapat sebuah benda berbentuk kubus yang tergeletak di tanah, Art lalu mengambil benda itu dan mengecek benda berbentuk kubus tersebut.

[ Regret Cube - Aoron
To : Art

Sebuah kotak penyesalan yang akan di berikan orang yang sudah meninggal kepada orang yang di percayanya. Kotak ini bisa berisi pesan, item, ataupun apapun untuk di berikan oleh yang sudah meninggal kepada orang yang di percayanya.

Catatan : kubus hanya bisa di buka oleh orang yang dipercayanya. ]

[ apa anda akan membuka Regret Cube? Y/T ]

Art menjawab " Y "

Ketika pemberitahuan mulai mencul di hadapan Art.

[ Aoron ingin memberikan quest untuk anda

[ Quest : yang belum terpenuhi oleh Aoron

Kesulitan : SS

Aoron meminta anda untuk meneruskan tugasnya yang belum terpenuhi olehnya.

Reward : ??

Apa anda akan menerima quest ini? Y/T ] ]

" Y aku akan melakukanya " jawab Art dengan tegas.

[ Quest di terima!! ]

Tak lama kemudian pemberitahuan lainnya mulai muncul di hadapan Art.

[ Aoron mewariskan Twilight Sword kepada anda ]

[ Aoron mewariskan Demon King Sword kepada anda ]

[ Aoron mewariskan Book of Information kepada anda ]

[ Aoron mewariskan Twilight Armor set kepada anda ]

[ Aoron mewariskan Legendary Evolution Stone 4x kepada anda ]

[ Aoron mewariskan Fruit of Purgatory 24x kepada anda ]

[ Aoron mewariskan Tears of God 27x kepada anda ]

[ Aoron mewariskan High Potion Exp 19x kepada anda ]

[ Aoron mewariskan Key House kepada anda ]

Art terus mendapatkan pemberitahuan tentang item yang di wariskan oleh Aoron, hingga munculah pemberitahuan yang mengejutkan Art.

[ Aoron ingin mewariskan job miliknya. Apa anda akan menerimanya? Y/T ]

♦️  ♦  ️♦  ️♦  ️♦  ️♦️

TBC...

Destiny of Glory : The Beginning [END]Where stories live. Discover now