Chapter 48

1.4K 122 8
                                    

DoG - chapter 48

Setelah melakukan keinginan utamannya, kini Zerof melakukan tugasnya dengan sangat baik, ia telah berhasil mengembil alih kota Hendurg dengan sangat sempurna.

Pertempuran tidak hanya terjadi di kota Hendurg melainkan di tiga kota utama lainnya.

Renuse adalah kota wisata yang terletak di bagian timur Etheral Kingdom, kota tersebut juga merupakan salah satu dari 4 kota utama yang berada di Etheral Kingdom penyerangan yang terjadi di sana dipimpin oleh Lazord sang mantan pemimpin kelompok bandit.

Penyerangan yang di lakukan oleh Lazord terbilang sangat cepad dan singkat, sebenarnya dirinya tidak tertarik dengan pertarungan yang dilakukan olehnya sembark bertarung melawan prajurit kerajaan Lazord tidak berhenti menyisir setiap manusia yang di hadapinya berniat mencari keberadaan seseorang yang sangat di benci oleh dirinya.

Dalam kurun waktu semalam Lazord telah berhasil mengambil alih kota Renuse dengan membantai sangat banyak warga lokal dan para prajurit kerajaan.

Di sisi lain pertempuran yang paling dasyat dan memerlukan waktu lama untuk menaklukannya adalah kota Ashlern, salah satu dari kota utama yang di serang oleh pasukan yang dipimpin oleh Indris.

Pertarungan di sana terjadi sangat sengit di karenakan ada seorang penyihir hebat yang mampu menandingi Indris dalam kekuatannya

Indris adalah seorang yang di andalkan oleh Barendoz untuk melakukan pengintaian, Indris juga tidak terbiasa melakukan pertarungan secara terbuka, meskipun begitu dirinya kini membuktikan bahwa ia bisa melakukan pertarungan secara langsung melawan penyihir hebat di hadapannya.

Pasukan yang dipimpin oleh Indris terus melakukan perlawanan terhadap pasukan kerajaan seolah-oleh mereka tidak memiliki batas stamina bahkan setelah memasuki pagi hari pertarungan semakin terlihat semakin berdarah, jalanan kota kini di penuhi oleh genangan berwarna mereh yang tidak lain adalah genangan darah dari para prajurit kerajaan dan para Demon Soldier yang telah gugur.

Meskipun telah memasuki pagi hari Indris dan penyihir bertudung yang di lawannya terlihat masih belum menunjukan tanda-tanda kelelahan. Pertarungan ini sebenarnya telah merugikan Indris karna dirinya adalah seorang Assasins yang tidak biasa bertarung secara langsung seperti ini. Namun, karena kemampuan Indris cukup tinggi, dirinya bisa dengan leluasa melakukan pertarungan dengan penyihir misterius yang dilawan olehnya.

Meskipun para Demon Soldier telah berhasil menguasai seluruh Kota, pertarungan Indris belum malawan penyihir bertudung di hadapannya belum juga berakhir.

Namun, saat Indris berniat kembali menerjang kedepan sang penyihir tersebut berbicara.

"Kenapa?.... Elf sepertimu... Ikut membantu mereka." terdengar suara yang halus keluar dari mulutnya.

Indris yang mendengar ucapan tersebut hanya mematung sesaat. Perlahan-lahan sang penyihir membuka tudung yang di pakai olehnya dan terlihat sepasang telinga runcing yang menandakan bahwa dirinya berasal dari bangsa Elf sama seperti dirinya.

"Seorang Elf?!! Kenapa ada disini."

Indris hanya bisa menhan keterkejutannya di dalam hati, dirinya sangat tidak menyangka bahwa yang di lawannya selama ini adalah seorang Elf sama seperti dirinya.

"Katakan!! Kenapa kau membantu mereka?!!"

"Apa yang ku lakukan tidak ada hubungannya denganmu, mulai sekarang aku bukan lagi bangsa Elf yang terhormat."

Indris menjawab pertanyaan yang keluar dari mulut penyihir Elf tersebut. Namun, bersamaan dengan itu hatinya juga terasa sesak saat dirinya menyatakan bukan dari bangsa Elf.

Destiny of Glory : The Beginning [END]Where stories live. Discover now