Chapter 36

1.7K 171 4
                                    

DoG - chapter 36

Art kini tengah berada di tepi danau, dia berniat memancing banyak ikan untuk di jualnya nanti, sebelum Art memancing dirinya juga tidak lupa untuk membuat bumbu andalannya terlebih dahulu.

Setelah berada di tepi danau cukup lama untuk memancing ikan, Art telah mendapatkan ikan yang terbilang cukup banyak, Art mendapat banyak sekali jenis ikan dari mulai Catfish, Parrot Fish bahkan udang pun Art dapatkan. Di dunia nyata memang cukup aneh jika seorang pemancing bisa mendapat udang, tapi di game yang Art mainkan itu bukan lah suatu hal yang aneh.

Art menghabiskan 2 jam hanya untuk memancing ikan, bahkan Art cukup beruntung karna bisa mendapatkan 2 ekor Elf Fish berukuran sedang.

Ikan yang di dapat oleh Art telah berjumlah ratusan, dengan ikan sebanyak itu Art yakin bisa mendapat banyak uang, selain ikan Art juga akan menjual beberapa daging yang di dapatnya dari perjalanan dengan membakarnya.

Setelah menyimpan hasil memancingnya kedalam penyimpanan Art segera kembali dan segera mencari kios yang kosong untuk di pakainya berjualan. Berbeda dengan Livien yang tidak menyediakan kios untuk pemain berjualan justru di Monent menyediakan kios-kios kecil untuk di pakai oleh para pemain berjualan.

Hal itu di terapkan untuk membatu pemain dengan job production lebih mudah menjual barang mereka.

Selang beberapa waktu Art telah menemukan sebuah kios yang kosong, tanpa berfikir Art dengan cepat mengeluarkan perlengkapan memasaknya dan menyusunnya dengan sangat rapih di dalam kios tersebut.

Art mulai menyalakan api secara manual dan mulai memanggang ikan, tidak lupa juga untuk mengolesi bagian luar ikan dengan bumbu rahasia yang di buat oleh Art.

Sembari terus mengipasi ikannya Art mengeluarkan 2 wadah lagi dan di isi dengan 2 ekor Elf fish dan satu wadah lagi di isi dengan 1kg daging Moon Rabbit. Art melakukan itu bertujuan untuk mengait para pembeli dan jika kedua ikan dan daging berkualitas itu terjual itu ada untungnya juga untuk Art.

Setelah cukup memanggang cukup lama akhirnya ikan yang di panggang oleh Art telah matang dan Art menyimpannya di sebuah wajan besar. Tanpa Art sadari orang-orang telah berkumpul di hadapan Art.

Jujur saja Art bahkan tidak menyadari kedatangan mereka semua, Art hanya bisa berasumsi bahwa mereka adalah orang-orang ini adalah para pembeli yang membeli ikan bakar yang di buat oleh Art.

Melihat orang yang berkerumun di hadapannya, Art hanya bisa menggaruk pipinya dan kemudian menanyakan urusan mereka. Art berharap mereka semua adalah pembeli yang akan memberi Art banyak sekali uang.

"Ummm... Permisi, apa ada yang bisa saya bantu?"

Ucapan Art memecah keheningan yang terjadi, kemudian seseorang yang berada tepat di hadapan Art angkat berbicara juga.

"Aku ingin membeli ikan bakarmu."

Saat orang tersebut berbicara orang-orang di belakangnya juga ikat berbicara hal yang sama seperti dirinya, mereka semua ingin membeli ikan yang di bakar oleh Art karna mencium bau yang sangat sedap saat Art mulai membakar ikan.

Melihat keributan di hadapannya Art berdiri dari duduknya kemudian berteriak cukup kencang.

"Semuanya harap mengantri, semua akan kebagian."

Memdengar ucapan Art para pelanggan yang awalnya ribut kini terlihat tenang dan mengantri dengan sangat baik.

"Baiklah berapa yang anda pesan?"

Sebelum menjawab pertanyaan Art pembeli itu melirik dan menghitung semua ikan yang ada di wajan besar dan dengan senyum lembut dirinya memesan semua ikan yang ada disana.

"Aku pesan 5 tusuk."

"Sipp, Harganya 25 silver."

Art memberikan 5 tusuk ikan itu, sebenarnya yang di beli oleh pria tadi adalah ikan yang baru saja Art bakar sehingga Art perlu membakar ikan lagi untuk di jual kepada pelanggan selanjutnya.

Sebelum pria itu pergi dari antriannya dirinya melihat kebelakang dengan tersenyum, alhasil orang yang berada di belakang antriannya hanya bisa menahan emosi karna dia harus menunggu lagi untuk mendapat ikan bakar.

Art mengeluarkan ikannya lagi, kini Art memanggang langsung 20 ekor, meski bukan hal yang mudah Art terpaksa melakukannya melihat Antrian yang berada di kios Art sangat panjang.

Para pelanggan terus berdatangan, meski Art sangat lelah dirinya terus mengayunkan kipas dan membolak balik ikan yang dia panggang.

Begitu Art selesai memanggang ada yang membeli ikannya 3 atau 5 sekaligus dan yang paling Art benci adalah saat seorang pelanggan membeli 10 tusuk secara langsung dan yang membeli semuanya karna hal itu Art tidak ada hentinya terus memanggang ikan.

Biasanya yang membeli sebanyak itu adalah para pemain karna mereka lebih membutuhkannya untuk misi yang di lakukan oleh mereka dan mempercepat kembalinya stamina yang telah hilang.

Antrian yang berada di kios Art masih sangat banyak hingga saat hari berganti menjadi malam antrian yang memenuhi kios Art sedikit berkurang, sekarang yang mengantri hanya tersisa beberapa orang saja.

Elf Fish dan daging Moon Rabbit tidak terjual 1gr pun, oleh karna itu Art berniat menjualnya kepada restoran yang berada di kota Monent ini.

Saat antrian mulai menghilang Art mulai membereskan peralatannya dan membersihkan kios yang telah ia pakai karna itu adalah suatu kewajiban untuk di lakukan jika telah memakai kios di kota ini.

Sebenarnya Art tidak menjual habis semua ikannya, Art menyisakan beberapa ikan untuk ia nikmati saat lapar nanti. Selain itu 300 lebih tusuk ikan telah terjual kepada para pembeli di tambah dengan 50 tusuk daging bakar lainnya, dengan 350 lebih tusuk ini bisa di bayangkan berapa keping emas yang di dapat oleh Art.

Pada akhirnya udang yang di dapatkan Art dari memancing tidak berguna karna rasanya tidak begitu sedap jika dibakar menurutnya, oleh karna itu saat Art akan pergi ke restoran untuk menjual Elf Fish dan daging Moon Rabbit Art akan meminjam kompor mereka terlebih dahulu dan menggoreng semua udang yang di miliki oleh Art.

Meskipun udang yang di dapat Art tidak mendapatkan hasil, tetapi bahkan Art tidak menyangka ikan yang di jualnya sangat mahal itu akan tetap terjual sampai habis, padahal sebelumnya saat Art berjualan di Livien dia hanya menjualnya dengan harga 1 keping silver dan di sini Art menjualnya 5 kali lipat, namun itu tidak di permasalahkan oleh para pembeli. Hal itu membuktikan bahwa harga 5 silver itu harga yang sangat normal bahkan murah untuk masakan yang di buat oleh Art.

Setelah membereskan peralatannya dan membersihkan kios tersebut Art berniat untuk log out sementara waktu untuk mengistirahatkan tubuhnya.

Kemudian tanpa Art sadari dirinya yang telah berjualan ikan bakar mulai menyebar ke setiap penjuru Monent dengan julukan 'Reliable Unknown Chef'

♦️ ♦ ️♦️ ♦ ️♦️ ♦️

TBC...

'Chef tidak dikenal yang dapat di andalkan'

Destiny of Glory : The Beginning [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang