Chapter 15

2.7K 260 11
                                    

DoG - chapter 15

Setelah meyiapkan berbagai macam kebutuhan untuk ide yang akan di lakukan Art, sekarang ia sedang mencari tempat yang pas agar barang dagangannya lebih cepat laku.

Ide yang terlintas di dalam pikiran Art adalah untuk membakar ikan dan menjualnya. Mengingat dirinya memiliki skill Chef dan juga sangat memerlukan uang oleh karna itu ia berniat menjual ikan ikan yang di dapatnya saat di danau dengan menjadikan ikan bakar.

Art kemudian terhenti di sebuah persimpangan, di sana juga terlihat banyak sekali orang yang berlalu lalang dan Art berfikir inilah tempat yang cocok untuk dipakai sebagai lapak berjualan sementara Art.

" kurasa di sini sangat cocok " ucap Art dalam hati. Art kemudian mengeluarkan barang barang yang di butuhkan untuk berjualan ikan bakar dan segera menyusunya.

Art mulai membakar ikan itu. Awalnya memang tidak ada satupun pelanggan yang menghampiri Art namun setelah membakar cukup lama terdapat satu pelanggan yang menghampiri Art.

" berapa harga satu ikannya? " ucapnya.

" satu silver untuk satu tusuk ikan bakar " jawab Art.

" baiklah, aku pesan satu " ucap pelanggan itu.

Setelah membakar cukup lama aroma dari ikan yang di bakar oleh Art semakin menggoda hingga banyak sekali orang yang bersedakan hanya untuk melihat apa yang sedang di bakar oleh Art. Hanya dengan mencium aromanya saja orang orang pasti tau bahwa makanan ini pasti sangat sedap.

" aku juga pesan satu tusuk "

" aku pesan dua tusuk "

" tolong buatkan aku sepuluh "

" Raphtalia-Chan I love you "

" aku juga pesan 10 tusuk "

" buatkan aku lima "

Jumlah pesanan yang di dapat Art semakan membanyak hingga dirinya tidak bisa berhenti untuk membakar ikan ataupun beristirahat karna desakan dari para pelanggan yang ingin segera mencoba ikan bakar buatan Art.

Setelah melayani begitu banyak pelanggan Art segera membereskan barang barang milik nya. Art juga mendapat banyak pujian dari orang orang yang kebagian ikan bakarnya karna rasanya begitu enak dan banyak juga orang yang kecewa karna tidak kebagian untuk merasakan ikan yang di bakar oleh Art.

Saat Art akan membereskan semua barangnya, datang seorang perempuan dengan armor berwarna putih bercorak biru ia mendatangi Art untuk membeli ikan bakar yang di jualnya, tetapi tanpa ia sadari ikan yang di jual oleh Art telah habis.

" tolong siapkan satu untuk ku " ucapnya. Ia datang karna melihat begitu banyak orang yang mengerumuni sebuah stand kecil yang menjual ikan bakar.

" maaf tapi sudah habis " Art menjawab sambil memasukan barang barangnya kedalam tas penyimpanan miliknya tanpa memandang siapa yang membeli produk yang di jual oleh Art.

" bukannya masih ada tiga yah " ucapnya. Ia melihat masih ada tiga ikan yang tersisa dan masih terlihat hangat di hadapannya.

" yang tiga ini untuk di nikmati olehku sendiri, jadi maaf aku tidak bisa menjualnya " Art berniat memisahkan tiga untuk dirinya sendiri dan juga Art ingin mencoba makanan buatannya apa enak atau sebaliknya.

Sebagai seorang yang memiliki skill Chef sepertinya, Art semakin yakin bahwa makanan yang di buatnya akan teraaa sangat mantap oleh karna itu Art berfikir untuk memisahkan ikan bakar yang di buatnya untuk dirinya sendiri.

" setidaknya bisakah kau menjualnya satu untuk ku? "

Art memandang seorang perempuan di depannya dengan mata yang terlihat sangat kelelahan, namun saat Art memandangnya ia sedikit terkejut melihat wanita di depannya. Art mengetahui beberapa hari yang lalu terdapat mahasiswi baru yang masuk univesitasnya dan dirinya cukup populer saat memasuki universitasnya, dari yang Art lihat mahasiswi yang baru pindah ke universitasnya adalah wanita ini.

Meskipun Art berniat untuk tidak berpacaran untuk saat ini, namun sebagai lelaki jika dirinya melihat wanita cantik di hadapannya tetap saja matanya akan mencoba untuk melihatnya sekalipun dirinya tidak menginginkannya.

" baiklah aku akan menjualnya satu padamu, harganya tiga silver coin " ucap Art. Ia merasa tidak tega jika tidak memberi ikan bakarnya kepada wanita ini, tetapi Art sengaja menaikan sedikit harganya karna itu adalah makanan miliknya yang telah di buat berbeda dari yang di jual kepada orang lain olehnya.

" kenapa mahal? Bukanya kau menjualnya satu silver saja? " wanita itu protes karna yang ia ketahui harga dari ikan bakar milik Art adalah satu silver saja.

" ini jelas berbeda, ini di buat khusus untuku yang pastinya di buat berbeda dari yang sebelumnya di jual " jelas Art.

Dengan wajah ketus wanita itu menerima tawaran Art. " baiklah, aku akan membelinya" jawabnya dengan nada kesal karna Art menaikan harganya.

Setelah menerima tiga silver dari wanita itu, Art memilih untuk melanjutkan membereskan barang barangnya. Setelah ini Art berniat untuk kembali ke danau itu untuk bersantai, karna hari di dunia ini sudah mulai gelap kemungkinan di sekitar danau sudah tidak ada pasangan dan jika ada pasti hanya ada beberapa saja.

-----

Setalah 30 menit perjalanan ke danau itu kembali, Art di suguhkan dengan keindahan di hadapannya, di sana juga tidak terlihat pasangan yang menggangu jadi kali ini akan terasa sangat nyaman bagi Art.

Art mulia duduk di hamparan rumput dan menghadap ke arah danau di depannya, ia mengeluarkan dua tusuk ikan yang di bakarnya beberapa saat yang lalu dan mulai mencicipi masakan buatannya sendiri. Ia sangat tidak percaya dengan rasanya makanan yang di buatnya, makanan ini cukup enak bahkan tekstur ikannya sama seperti ikan di dunia nyata pada umumnya. Pantas saja tadi ia sangat kerepotan saat berjualan, Art sangat tidak percaya dengan rasanya, pantas saja masakan yang di jual Art sangat laku keras.

Karna itu juga Art mendapat cukup banyak silver coin yang di hasilkannya dari berjualan ikan bakar petang tadi, ia mendapat sekitar 60 silver coin yang di hasilkan dari berjualan ikan bakar tadi.

Setelah Art mengahabiskan setengah dari ikannya sebuah portal hitam muncul di hadapan Art, ia sempat tidak menyadari kemunculan portal itu dikarnakan hari sudah mulai gelap dan warna portal itu sangat hitam. Art baru menyadari kemuncul portal hitam itu saat empat buah cahaya yang berbeda warna keluar dari portal tersebut. Mahkluk yang keluar dari portal itu adalah Albion yang baru selesai berevolusi.

Albion yang melihat Art tidak bisa melihat dirinya karna keadaan yang gelap, ia lalu mengeluarkan sihir cahaya agar Art bisa melihat dirinya yang telah berevolusi.

Mata Art terbelalak setelah melihat wujud dari Albion yang sekarang memiliki empat kepala dengan tanduk cahaya yang menajam di kepalanya, tanduk milik Albion memiliki warna yang berbeda di setiap kepalannya, Albion sekarang juga memiliki ukuran cukup besar mungkin seukuran dengan sapi dewasa.

Setelah Art terlepas dari keterkejutan, Art mencoba untuk melihat stats milik Albion.

[ Darker Griffin - Tier 3
Name : Albion
Grade : myth
Specialist : support, combat ]

Sekali lagi Art terkejut setelah melihat grade yang di miliki Albion adalah grade tertinggi. Grade di bagi menjadi 7 jenis yaitu; common, uncommon, rare, unique, epic, legendary dan yang paling tinggi dari yang lainnya adalah grade Myth, Grade yang di miliki oleh Albion.

Art tidak menyangka rekannya adalah mahkluk yang sangat hebat dan juga kuat, Art juga berfikir tidak akan terlambat untuk menyusul menjadi yang terkuat saat ini dengan Albion di sampingnya.

...

Tiba tiba di hadapan Art terlihat dua orang pria yang baru saja muncul entah dari mana, mereka berdua mamakai tutup wajah agar wajah mereka tidak terlihat, namun Art masih mengetahui bahwa mereka berdua adalah seorang assasins dan juga seorang knight dan Art juga sangat yakin bahwa mereka memiliki level di atas 120. Ini akan sangat berbahaya dan terlalu beresiko jika Art harus melawan mereka berdua mengingat saat ini level Art belum mencapai level 100.

♦ ️♦️ ♦ ️♦️ ♦ ️♦️

TBC...


















Destiny of Glory : The Beginning [END]Where stories live. Discover now