Chapter 55

557 80 0
                                    

Art melihat gerbang keluar kini telah lumayan sepi dari prajurit yang berkerumun, meskipun masih terdapat beberapa prajurit, ini masih lebih baik daripada mendapat perhatian dari banyak prajurit.

Beberapa waktu lalu Art juga telah mendapat 2 ekor Silver Boar dari lelang umum. Sekarang Art tidak akan perlu mengkhawatirkan bahan makanan lagi karena ia kini mempunyai lebih dari 80 kg daging.

Sebelum meninggalkan tempat lelang Art meminta pihak yang menyelenggarakan lelang untuk memisahkan daging dari Silver Boar terlebih, Art meminta hal tersebut karena ia tidak ingin kerepotan saat ingin memanggangnya nanti.

Hampir dari semua bagian Silver Boar tidak memiliki lemak sehingga daging Silver Boar banyak di sukai dan dicari restoran. Meskipun terbilang daging tingkat menengah daging ini tidak kalah dari daging tingkat tinggi dan juga tidak sedikit juga yang menyukainya.

Saat ini Art hanya sedang berjalan seorang diri, ia tidak ingin terbang bersama Albion karena tidak ingin membuat banyak perhatian tertuju padanya, oleh karena itu Art memilih terbang bersama Albion setelah melawati perbatasan.

Perjalanan menuju perbatasan menghabiskan waktu selama 3 jam perjalanan, tentu saja akan berbeda cerita jika Art terbang bersama Albion, namun Art berfikir untuk sebisa mungkin ia tidak memanggil Albion jika sedang berhadapan dengan masalah kecil.

Di berbatasan Art melihat cukup banyak prajurit yang sedang berjaga, entah memang jumlah prajurit yang berjaga sebanyak ini atau keadaan siaga membuat Sanagard Kingdom mengirim banyak prajurit untuk menjaga perbatasan.

Saat Art akan melewati pos penjaga tersebut para prajurit penjaga itu segera menghadang Art.

"Maaf anak muda, kami akan melakukan pengecekan terlebih dahulu sebelum kau keluar, karena seperti yang kau tau saat ini seluruh benua sedang dalam keadaan seperti ini."

Saat Art dengan tiba-tiba dihadang oleh penjaga perbatasan Art memang sempat kaget karena sebelumnya Art tidak diperlakukan seperti ini, namun pada saat salah satu penjaga perbatasan menjelaskan kepada Art kini dirinya bisa mengerti kenapa para penjaga perbatasan melakukan hal seperti ini kepada dirinya.

"Sepertinya kau bukan orang yang mencurigakan, kalau begitu kau boleh lewat."

"Baiklah, terimakasih."

"Kemana tujuanmu?"

Saat penjaga yang memeriksanya menanyakan hal itu, Art sedikit enggan untuk memberitahu tujuannya kepada mereka karena pasti para penjaga akan menahan Art untuk pergi ketujuannya.

"Ummm...."

"Tidak memberitahu tidak masalah juga, yang terpenting, kau tidak disarankan untuk pergi ke Ethergard Timur."

"Okeee."

Setelah mendengar ucapan sang penjaga perbatasan Art segera berbalik dan melangkahkan kakinya untuk memulai perjalanan panjangnya seorang diri. Lagi pula meskipun penjaga tersebut menyarankan Art untuk tidak kesana, Art akan tetap kesana dan mengabaikan saran penjaga tersebut.

-----

Dua orang pria tengah duduk di sebuah kursi didalam sebuah kafe, mereka terlihat berbincang mengenai sebuah masalah.

"Keadaan Ethergard selarang semakin kacau. Di tambah kini salah satu segel telah lepas. Bagaimana menurutmu mengenai situasi Ethergard saat ini, Rendy?"

Pria yang memakai kacamata bertanya kepada pria yang berada di depanya yang bernama Rendy mengenai situasi Ethergard saat ini.

"Yaaahhh, itu yang menjadi masalah bagi kita, meski kita semua sudah memberi petunjuk kepada pemain, tapi hanya beberapa saja yang ikut serta terhadap misi yang kita buat."

Pria benama Rendy itu terlihat menghela nafas, ia merasa lelah akhir-akhir ini. Selain terus memantau Keadaan Ethergard dan keseimbangannya, ia juga lelah karena kini ada tugas tambahan bagi dirinya untuk memantau rute House of Lunarian dan para anggotanya.

"Kantung matamu membuatmu semakin terlihat buruk Rendy, Hahaha."

Pria berkaca mata itu berbicara seraya mengejek penampilan Rendy saat ini yang terlihat tidak bersemangat.

"Diam saja kau Ozzy."

"Jadi bagiamana dengan rute segelnya sekarang?"

Ozzy ingin tahu keadaan segel yang kini sedang di jaga oleh House of Lunarian mencoba bertanya kepada Rendy. Namun Rendy enggan untuk memberitahunya karena menurutnya keadaan segel tidak begitu penting juga bagi Ozzy.

Meskipun telah menolaknya Ozzy terus mengatakan bahwa dia penasaran terhadap hal tersebut.

"Ayolah kita sesama perancang harus saling berbagi informasi, tidak ada salahnya bukan?"

Rendy hanya bisa menunjukan muka bosanya dan memberitahu keadaan segel saat ini kepada Ozzy.

"Keadaan segel saat ini sudah sangat melemah, jika saja tempat segel tersebut masih memiliki energy kegelapan mungkin mahluk yang berada didalam segel bisa melepaskan diri mereka dan menyelesaikan pembentukan tubuh mereka."

"Oujhhh, bukan kah itu sangat bahaya."

Ozzy berkata sembari membentuk huruf O pada mulutnya.

"Jika segel lepas tentu pekerjaan kita akan semakin banyak dan itu sangat bahaya."

"...... Yaa kau ada benarnya sih."

Keduanya kini hanya diam dan sesekali menyeruput kopi yang dari tadi sudah ada di hadapan mereka.

Mereka berdua tidak bisa melukan apapun mengenai apa yang telah terjadi didalam Ethergard, dan pada akhirnya mereka hanya bisa berharap kepada pemain untuk mempercepat perkembangan mereka untuk mempersiapkan diri jika ada bahaya lain yang datang menyerang mereka.

-----

Sembari menaiki punggung Albion, sebenarnya Art sedang memikirkan cara untuk sampai lebih cepat menuju Etheral Kingdom dan tentu saja satu-satunya cara yang Art pikirkan adalah terbang melintasi Death Forest.

Namun, disisi lain Art tidak ingin juga menghadapi bahaya yang membuat waktu perjalanannya semakin panjang.

Saat ini Art sedang terbang melintasi dua buah gunung yang cukup besar. Meskipun perjalanan Art terlihat sangat lancar, Art sangat waspada terhadap sekitarnya, ia bahkan menyadari bahwa sedari tadi ia sedang di awasi oleh sesuatu yang sedang terbang sangat tinggi di atasnya

Namun, yang membuatnya sangat bertanya-tanya adalah kenapa para mahluk tersebut tidak menyerang dirinya? Lagipula meskipun Art sedang di awasi Art juga tidak terlalu peduli selama mahluk yang mengintainya tidak menyerang, ia tidak akan mempermasalahkanya.

Mahluk yang mengintai Art dibalik awan adalah Mountain Eagle. Mereka memiliki ukuran sebesar manusia biasa, namun ukurannya akan terlihat lebih besar saat mereka membentangkan sayapnya.

Mereka biasanya akan terganggu ataupun marah jika kawasan mereka tinggal didatangi oleh binatang terbang selain mereka dan tentu saja apa yang dilakukan oleh Art saat ini mengundang rasa marah para Mountain Eagle, namun mereka terdiam tidak menyerang karena adanya Albion yang memiliki Aura intimidasi yang menakuti mereka.

Art kini terlihat tenang dan sedang memperhatikan pemandangan yang ada di bawahnya. Meskipun begitu Art sangat tidaknya nyaman karena terus di awasi oleh para Mountain Eagle dan pada akhirnya Art memilih untuk berhenti untuk turun kebawah dan sekalian untuk memberi Albion mengisi staminanya.


TBC...






















Destiny of Glory : The Beginning [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang