Chapter 29

2K 186 3
                                    

DoG - chapter 29

Setelah menikmati makanan yang cukup lezat, Art dan Gost berniat beristirahat beberapa saat lagi, mereka menunggu agar stamina Albion dan Weet kembali pulih sepenuhnya agar membuat mereka bisa terbang lebih cepat.

Kini dari lokasi Art dan Gost berada, mereka memerlukan waktu 3 hari untuk sampai ke Ethergard Tengah, sebab itu lah Art lebih memilih untuk memulihkan setamina Albion sebelum memulai kembali perjalanannya.

Satu hari di dalam game sama dengan 6 jam di dunia nyata yang berarti di dalam game memiliki waktu 3 jam untuk siang hari dan 3 jak juga untuk malam hari. Berarti jika di hitung dengan jam di dunia nyata, Art dan Gost memerlukan waktu 18 jam untuk sampai ke Ethergard tengah.

" fuaah, seperti biasa hidangan buatanmu benar-benar mantap " Gost yang baru saja menghabiskan makanannya memuji Art tanpa henti karna rasa masakannya yang begitu enak.

Bahkan Albion dan Weet ikut untuk memakan masakan yang di buat oleh Art meski hanya sedikit, tetapi Art berjanji kepada mereka beedua bahwa lain kali Art akan membuatkan masakan untuk mereka berdua.

Mendengar hal itu Albion dan Weet terlihat sangat senang karna nanti mereka akan mendapat bagiannya masing-masing. Bukan hanya Albion dan Weet yang terlihat senang, bahkan Gost juga sangat senang karna selanjutnya dirinya tidak akan diganggu oleh kedua hewan ini yang tidak lain adalah Albion dan Weet.

Setelah merasa cukup lama mereka beristirahat, Art berniat memulai perjalanannya kembali, dengan kecepatan penuh Art mulai terbang di udara meninggalkan Gost yang berada di cukup jauh di belakangnya karna tidak bisa terbang lebih cepat lagi.

Melihat Art terbang dengan kecepatan tinggi Gost hanya bisa tersenyum masam karna Weet tidak mungkin bisa terbang secepat Albion.

Sepeti biasa di dalam perjalanan Art dan Gost hanya mengobrol tentang kehidupannya masing-masing, sesekali juga mereka turun untuk memburu monster yang bisa mereka konsumsi dagingnya.

Mereka berdua juga sangat beruntung karna bisa mendapat dua kg daging dari Moon Rabbit yang cukup langka, bahkan jika daging ini di jual kepada restoran, mereka akan membelinya dengan harga 20 koin emas setiap kg daging tersebut.

Tidak lupa juga Art memetik banyak sekali buah-buahan yang sempat Art petik saat turun kebawah, mereka akan menyantap buah-buah tersebut saat akan mendapat peringat efek kelaparan.

Dengan ini Art tidak perlu khawatir lagi solah kekurangan makanan karna kini mereka sudah mendapat cukup banyak daging untuk di masak dan juga buah-buahan untuk dimakan juga.

Namun di sisi lain Gost hanya pasrah saat Art memetik banyak sekali buah karna pasti dirinya tidak akan sering memakan masakan Art lagi, melainkan dirinya akan memakan buah-buahan untuk sementara waktu.

Di tengah perjalanan Art melihat seekor singa berwarna hitam dengan dua ekor anaknya sedang di kepung oleh puluhan bahkan ratusan serigala berwarna merah darah. Serigala merah itu membuat singa berwarna hitam tersebut terpojok di sebuah batu cukup besar.

Art dengan cepat memerintahkan Albion untuk terbang tidak jauh dari singa berwarna hitam itu.

Gost yang juga menyadari hal tersebut juga mengikuti Art karna dirinya juga sangat penasaran dengan apa yang telah terjadi dengan para monster di bawahnya.

Singa hitam tersebut sempat melihat ke arah Art seperti meminta pertolongan dan kemudian memalingkan kembali pandangannya pada gerombolan serigala berwarna merah di hadapannya.

Art yang menyadari hal itu hanya bisa kaget dalam diam, dirinya sangat tidak menyangka seekor monster bisa memberika tatapan seperti itu kepada manusia. Yang Art ketahui monster tidak akan pernah meminta pertolongan kepada siapapun apa lagi manusia yang menjadi musuh alami para monster.

Melihat hal tersebut, Art yang awalnya tidak berniat melakukan apapun, kini berniat turun kebawah dan menolong singa tersebut.

Melihat Art yang mulai mendarat ke bawah membuat Gost bertanya-tanya, namun Gost tidak berbicara pada Art apa yang ingin ia tanyakan, ia hanya bisa mengingkuti Art dan berniat bertanya setelah ini selesai.

Art bahkan tidak mengerti kenapa ia turun, namun Art hanya bisa pasrah kepada hal yang sudah di pastikannya ini dengan sepontan.

Art mulai mendarat di depan singa berwarna hitam tersebut, sejujurnya Art tidak yakin bisa mengalahkan seluruh serigala merah ini, namun karna sudah terlanjur Art hanya bisa melakukannya karna tidak mungkin lagi Art terbang kembali ke udara.

Melihat Art turun dari udara, di susul dengan Weet dan Gost, membuat kelompok serigala terlihat waspada kepada datangnya mereka berempat.

" Gost, aku akan menolong singa ini, kau tidak perlu ikut membantuku " Art khawatir Gost akan terlibat dalam pertarungan ini, oleh karna itu Art tidak akan memaksa Goat untuk membantu dirinya.

" hmm, jangan bercanda, mana mungkin aku meninggalkan rekan perjalananku sendiri "

Mendengar ucapan Gost, Art hanya bisa tersenyum, ia sangat tidak menyangka akan mendapat teman pertama seperti Gost yang sangat setia kawan.

" baiklah, seperti biasa aku dan Weet akan mengurangi jumlah musuh di udara dan kau membabi butalah di bawah sini, hahahaha "

Mendengar ucapan Gost, Art mengangguk pelan dan bersamaan dengan itu armor berwarna putih telah menutupi seluruh tubuh Art, meski melawan serigala dengan level 10 sampai level 60 Art tidak boleh meremehkan mereka semua karna satu kesalahan saja maka akan membuat Art terbunuh.

Berbeda dengan Art, Gost tidak memakai perlengkapan miliknya, ia hanya menggunakan panah berwarna hijaunya saja karna Gost yakin tidak akan ada seekor serigala yang akan mencapainya di atas ketinggian ini.

Gost langsung melakukan serangan pertama dengan melepaskan 5 anak panah secara beruntun yang berhasil mengenai target di setiap anak panahnya, melihat Gost telah memulai serangannya, Art juga menerjang kedepan untuk mulai membantai serigala merah di hadapannya sekaligus membalas dendam dengan apa yang telah mereka lakukan kepada Art saat dirinya masih berlevel kecil.

Dalam beberapa tebasan Art bisa membunuh dua sampai tiga ekor serigala merah sekaligus.

Melihat teman-temannya di bantai habis oleh Art dan Gost, membuat para serigala merah ketakutan, namun bukannya lari para serigala merah yang tersisa hanya melonglong dengan sangat keras.

Aaaauuuu

Awwwuuuu

Mendengar lolongan para serigala tersebut membuat Art terhenti sejenak, Art mencoba memahami maksud dari lolongan tersebut dan dalam beberapa saat saja Art berhasil menebak apa yang akan terjadi dan benar saja seperti yang Art pikirkan bahwa kini serigala merah yang lainnya datang untuk membantu kawanannya yang lain.

Kini mungkin jumlah monster yang mengepung Art berjumlah 3 kali lipat dari sebelumnya, ini akan sangat membuat repot Art jika harus melakukan pertarungan dengan monster sebanyak ini.

Art juga tidak bisa meminta tolong kepada Albion karna dirinya sudah di perintahkan oleh Art untuk melindungi singa hitam dan anak-anaknga dari serangan para serigala merah.

Gost yang melihat hal ini juga kini melebarkan matanya, ia sempat tidak percaya akan melawan kelompok monster sebanyak ini setelah menghancurkan kelompok bandit sebelumnya. Hal ini membuat Gost semakin serius, ia bahkan kini memakai semua perlengkapannya untuk berjaga-jaga.

Art mundur mendekat ke arah singa hitam tersebut, Art lebih baik mendekat agar bisa lebih mudah melindungi Albion dan Singa hitam ini dari serangan dadakan para serigala merah ini.

Art sempat berfikir monster seperti apa yang menjadi pemimpin kelompok monster sebesar ini, jika di biarkan mungkin kelompok monster ini akan dengan mudah menghancurkan sebuah kota kecil jika mereka menginginkannya.

♦  ️♦️  ♦  ️♦  ️♦  ️♦️

TBC...











Destiny of Glory : The Beginning [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang