Chapter 21

2.7K 225 9
                                    

DoG - chapter 21

Setelah Art mengetahui bahwa orang yang di intainya selama ini adalah orang yang berniat jahat kepada desa itu. Art dan Gost berencana menolong desa tersebut meskipun telah di perlakukan secara buruk beberapa waktu yang lalu, tetapi hal itu tidak membuat Art dan Gost membenci desa tersebut melainkan mereka malah merasa iba kepada desa itu dan berniat menolong desa itu dari para bandit yang merajalela.

Desa yang berniat mereka tolong bernama desa RedCrane, desa tersebut adalah desa pertanian penghasil RedCrane pepper kemudian mereka akan menjualnya kepada kota terdekat mereka, yaitu kota Livien dengan beberapa uang atau pun di tukar dengan berbagai barang di sana.

Di karnakan adanya bandit yang selalu memeras desa RedCrane ini, beberapa warga yang tinggal di desa menjadi terlihat seperti kekurangan gizi dan juga kekurangan makan, bahkan ada beberapa warga desa yang memilih pergi dari desa ini agar terhindar dari para bandit ini. Tidak aneh jika desa RedCrane begitu sepi saat di kunjungi oleh Art dan Gost meskipun itu hanya sebentar saja.

Art dan Gost yang telah menunggu para bandit itu jauh dari desa tengah bersantai di atas pohon, mereka berniat menunggu para bandit itu melewati jalan ini dan menyelamatkan dua orang gadis yang di tawan oleh bandit itu. Selain itu juga Art dah Gost berniat mendapatkan informasi tentang markas mereka dengan mengintrogasi para bandit itu dan setelah mendapat beberpa informasi Art dan Gost akan membunuh mereka semua.

Tak lama kemudian para bandit mulai terlihat, di sisi lain Art dan Gost bersiap untuk menyerang dan memprioritaskan wanita yang di tawan oleh mereka terlebih dahulu.

" Gost, mereka mulai terlihat, kita sebaik nya siap siap. Kita juga jangan sampai membunuh mereka terlebih dahulu dan utamakan para gadis karna kemungkinan mereka akan di jadikan sebagai sandera "

" sipp " Gost menjawab sambil mengangguk pelan.

Saat bandit itu mulai mendekat Art dan Gost mulai menyerang secara bersamaan dengan cepat tetapi dengan tujuan yang berbeda, di sini Art bertugas untuk membuat semua bandit subuk melawannya, sementara Gost bertugas menyelamatkan Kedua orang gadis yang di tawan oleh para bandit itu setelah selesai menyelamatkan kedua gadis tersebut barulah Gost dan Art bisa bertarung dengan leluasa.

" musuh menyerang " teriak salah satu bandit, karna hal itu rencana Art menyarang dari belakang sudah di ketahui dan mereka akhirnya kesulitan karna para bandit itu telah membentuk formasi.

Satu dari mereka menjaga barang yang dibawanya sementara dua orang dengan tipe job support berdiam di belakang para job combat untuk membantu mereka. Jika di lihat dari segi jumlah mungkin Art dan Gost kalah telak, tetapi di pertarungan sesungguhnya jumlah akan kalah dengan kekuatan yang lebih besar.

Dengan Twilight Sword di tangannya Art menjadi di waspadai karna dari bentuk pedang itu para bandit mengetahui bahwa Art bukan orang biasa.

Sementara itu Gost dengan panah milik siap untuk membidik musuh yang ada di depannya, selain panah Gost juga bisa menggunakan pisau jika di haruskan bertarung jarak dekat. Namun karna sekarang dirinya tidak akan membunuh para bandit ini dirinya hanya menggubakan pisau saja.

Di sisi lain para bandit juga bersiap menyerang, namun mereka terhenti setelah melihat Art mengeluarkan pedang tingkat tinggi. Art juga mengeluarkan pedang itu hanya untuk membuat para bandit ini takut dan rencana dadakan yang di buat oleh Art ternyata sukses besar untuk membuat para bandit ragu untuk menyerang, mereka memilih mengancam Art dan Gost karna kini mereka mengancam dengan sandera kedua gadis desa itu.

" kalian lebih baik menyerah, letakan senjata kalian jika tidak ingin kedua gadis ini kenapa kenapa " teriak salah satu bandit yang di duga adalah ketua rombongan bandit ini. Setelah melihat Art mengeluarkan pedang tingkat tingginya ketua bandit itu langsung bergerak cepat menuju kepada kedua wanita di belakangnya.

Destiny of Glory : The Beginning [END]Where stories live. Discover now