Chapter 75

494 66 0
                                    

Awalnya Weba tidak terlalu tertarik untuk pergi ke tempat pedang raksasa yang jatuh dari langit, namun saat kejadian itu terjadi untuk yang kedua kalinya, ia kini berniat melihat apa yang terjadi di tempat itu.

Perjalanannya cukup singkat, ia dengan beberapa bawahanya telah sampai di lokasi, namun yang terlihat hanya reruntuhan bangunan dan kepulan debu.

Tanpa berfikir weba yang saat itu baru saja sampai, kini terlihat masih bersama para bawahannya. Ia tidak mengkhawatirkan apapun saat masuk, ia hanya merasa jika di dalam terdapat sebuah pertarungan dan seseorang memerlukan bantuannya.

Betul, Weba menilai ini dengan matang sebelum memutuskan. Jika dilihat dari situasi, ia berfikir bahwa ini adalah pertarungan antara Demon melawan pasukan aliansi. Akan tidak mungkin jika ini adalah pertarungan antara kelompok berbeda.

Ini adalah perang pasukan aliansi dengan para Demon dan oleh karena itu dapat dipastikan ini adalah pertarungan seseorang dari aliansi melawan seorang Demon.

Saat Weba dan kelompoknya telah berada cukup dalam ia bisa melihat seseorang disana.

"Serang dia!"

Beberapa sihir dilepaskan kepada mahluk itu, namun itu tidak terlalu membuahkan hasil. Disisi lain Weba melihat dua orang yang tergeletak ditanah, mereka adalah dua orang yang Weba kenali.

'Mereka?'

Weba mendekat kearah Bolter dan Shoren yang tergeletak, namun sebelum ia sampai ia menyadari bahwa para bawahannya dalam bahaya saat seorang Demon mulai menerjang kearah mereka semua.

Weba menunjukan kemampuannya, kecepatan yang luar biasa adalah salah satu yang paling dibanggakan dan terkenal dari seorang Weba.

Dan saat itu mereka dipaksa untuk saling beradu pedang, itu terjadi sangat singkat. Ia bisa melihat bahwa Demon yang dilawannya dalam kondisi tidak menguntungkan, namun ia tetap waspada akan semua tindakannya.

Saat benturan pedang mulai mereda Weba menjauh dari Demon itu. Weba saat itu menyadari bahwa terdapat energi panas saat ia berada dekat dengan Demon itu.

'Dia tidak seperti Demon pada umumnya.'

Fakta bahwa Demon ini berhasil mengalahkan Shoren dan Bolter yang ia akui kekuatanya adalah sebuah bukti bahwa dia bukan seorang Demon biasa.

'Kenapa penghalang terus berdatangan? Kenapa membunuh orang jahat itu sangat sulit? Sialan! Apa aku akan mati tanpa hasil?… Tidak, setidaknya aku akan membawa mereka berdua terlebih dahulu.'

Sorot mata Roy melihat kearah Bolter dan Shoren yang sedang tergeletak lemas di tanah. Saat itu ia berlari dengan kecepatan penuh untuk membunuh mereka berdua. Setidaknya itu adalah hal yang dipikirkan Roy, ia tidak bisa mati tanpa hasil jika sudah sejauh ini.

Roy berlari dengan kecepatan tinggi, namun Weba lebih cepat lagi. Kecepatan adalah salah satu bakat Weba, oleh karena itu ia dapat dengan mudah mempersempit jaraknya dengan musuhnya dengan singkat.

Saat Roy masuk jarak serangnya. Weba menggunakan sebuah serangan yang dapat di kombinasikan dengan kecepatan.

"Aero Claw…"

Hawa dingin merambat dipunggung Roy, saat Roy berbalik kearah belakang ia bisa melihat tiga serangan pedang telah menyerang punggunya.

Itu memberikan kerusakan sangat tinggi kepada Roy. Namun ia dapat dengan mudah mengatasinya.

"… Demonic Breath."

Itu memiliki Cooldown 200 detik, namun karena efek dari Transformasi, itu berkurang 60% menjadi 80 detik.

Destiny of Glory : The Beginning [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang