Chapter 60

529 79 2
                                    

Rasa penasaran karena melihat sebuah kembang api bekedip diatas langit malam, Art segera memanggil Albion dan berniat menghampiri tempat diluncurkannya kembang api tersebut. Saat ini Art sedang terbang didalam kawasan Etheral Kingdom, meskipun yang dilakukan Art penuh dengan resiko, namun itu adalah satu-satunya cara agar segera sampai tujuan.

Sepanjang perjalanan Art beberapa kali melewati desa-desa kecil yang sudah menjadi retuntuhan, jujur saja itu adalah sebuah pemandangan mengerikan yang pernah Art lihat sepanjang hidupnya.

Dimalam hari kristal yang terdapat dimasing-masing kepala Albion memancarkan sebuah cahaya yang cukup untuk melihat sekitar tubuhnya, menurut Art kristal di kepala Albion cocok untuk dijadikan lampu portabel jika sedang ada pemadaman listrik ditempat tinggalnya.

Cahaya yang memancar di kristal Albion membuatnya terlihat seperti pesawat jika dilihat dari bawah.

Memerlukan waktu lebih dari dua jam untuk mendekat ke arah cahaya kembang api yang tadi muncul dan saat ini Art bahkan belum sampai tujuan setelah menghabiskan waktu 2 jam terbang dengan Albion. Namun, setelah Art meminta Albion untuk terbang lebih tinggi ia bisa melihat dua buah kelompok yang sedang bertarung didalam hutan.

Yang dilihat oleh Art hanya sebagaian kecil daerah tersebut, ia tidak mengetahui bahwa itu adalah sebuah pertarungan cukup besar antara Manusia melawan Demon Soldier.

'ini penyergapan?'

Setelah cukup lama memperhatikan pertarungan tersebut di atas udara. Art bisa mengasumsikan bahwa ini adalah penyergapan yang dilakukan oleh para Demon Soldier. Tentu saja melakukan penyergapan kepada pasukan sebesar ini memerlukan pasukan yang besar dan juga rencana strategi yang matang juga.

Saat Art masih memikirkan apa yang harus ia lakukan, Albion yang terbang menukik kebawah membuat Art terkejut, namun Art mengerti maksud dari tindakan Albion. Ya, dia ingin membantu para manusia dari para Demon.

Setelah mengerti tindakan yang dilakukan oleh Albion, Art memakai satu set Twiligh Armor dan sebuah pedang dengan bilah berwarna putih. Kemudian ia melompat dari punggung Albion menuju permukaan tanah.

Retakan pada tanah muncul saat mendarat. Tindakanya yang dengan tiba-tiba muncul dari langit membuat para prajurit yang sedang bertarung menjadi waspada. Art memegang pedangnya dengan kuat kemudian ia berlari memasuki medan pertarungan.

"Ahhkkk... Terima kasih."

Berbagai pertanyaan mulai muncul dibenak para prajurit, ia heran dengan orang yang tiba-tiba muncul itu, namun mereka kemudian menghiraukannya dan kembali fokus bertarung.

Sementara itu, Albion yang terus menembakan sihirnya di atas udara membuat para Demon Soldier frustasi. Warna hitam legam Albion berhasil membuatnya berkamuflase dengan langit malam sehingga ia sulit untuk di temukan.

Serangan dimalam hari memang sebuah rencana yang sangat bagus, namun rencana itu adalah pedang bermata dua karena para pengelihatan prajurit juga akan sedikit terganggu dimalam hari. Namun mereka tetap menjalankannya karena mereka yakin dengan memberi peluang kepada pasukan gabungan Artelsia dan Sanagard untuk meyerang dari arah sebaliknya sehingga kemenagan sudah pasti bila mereka menjalankan rencana dengan baik.

Namun, saat masih dalam perjalanan mereka telah berada dalam pengepungan yang telah direncanakan oleh para Demon Soldier. Hal itu memaksa mereka untuk menjadikan hutan tersebut sebagai medan pertarungan.

Disaat yang sama juga, kelompok Demon Soldier yang lebih besar sedang dalam perjalanan menuju ketempat pertarungan besar berlangsung.

-----

"Lapor tuan Zerof, dua ratus ribu pasukan telah dikirim ke wilayah timur untuk membantu."

Seorang mahluk dengan sayap di punggungnya berbicara kepada Zerof dengan berlutut.

"Bagus... aku akan segera menyusul kesana untuk membantu."

Tentu saja kata 'membantu' itu tidak pernah ada didalam kamus Zerof, jika ia berbicara seperti itu, maka ia hanya ingin membunuh, terutama jika itu adalah bangsawan, entah berapa banyak bangsawan yang telah ia bunuh, itu tidak pernah membuat dendamnya pada bangsawan semakin memudar.

Ia adalah pendekar kegelapan, keahliannya bertarung telah berada ditingkat cukup tinggi setelah melakukan latihan panjang, namun apakah didalam perang yang akan terjadi ia akan bertahan sampai akhir dan mencapai semua tujuannya untuk membalas dendam? Tidak. Tanpa sepengetahuan Zerof, manusia yang sedang melakukan pertarungan diwilayah timur memiliki beberapa individu-individu kuat didalam pasukannya yang kekuatannya tidak jauh dengan dirinya.

Ini adalah awal dari cerita kematian Dark swordman yang akan membuat kekuatan Demon semakin melemah.

-----

Art memainkan pedangnya dengan sangat terampil, namun musuh yang dihadapinya kini adalah mahluk yang lebih kuat dari Art. Namun itu dulu, sekarang Art telah berkembang.

Pertarungan itu telah terjadi lebih dari dua jam, Namun Art tidak mundur sama sekali. Lalu apa alasan Art tidak mundur dari pertarungan ini? Tentu saja Art memiliki banyak alasan, salah satunya adalah balas dendam, ia pernah ditindas oleh mahluk seperti mereka saat ia masih tidak berdaya karena levelnya yang kecil, namun saat ini situasi telah berbalik kini Art lah yang menindas mereka.

Exp adalah alasan yang paling penting, Art tetap bertarung karena alasan tersebut, seekor Demon yang Art bunuh memberikan Art 5% - 8% bar Exp kepada Art yang akan membuat pertumbuhan levelnya semakin cepat, akan sangat disayang kepada para Guild yang masih dalam perjalanan bersama pasukan gabungan Sanagard-Artelsia kerena belum bisa merasakan mukbang Exp seperti yang Art lakukan. Dan, akan sangat rugi bagi Guild yang tidak ikut berpartisipasi dengan kelompok penaklukan ini.

Saat pertarungan hampir didominasi oleh para manusia sekelompok besar yang terdiri dari 200 ribu Demon Soldier telah terdeteksi oleh salah satu penyihir suci. Pasukan tersebut telah masuk kedalam zona suci yang telah dibuat oleh para penyihir suci guna menekan kekuatan kegelapan para Demon.

Merasakan hal itu ia segera melapor kepada pemimpin garis belakang yang tidak lain adalah Jendral Vammir.

Vammir yang sedang fokus memanah terkejut saat mendengar hal itu, kulit diwajahnya pucat seolah tidak ada darah meskipun begitu ia tidak menurunkan kefokusannya.

"Apa yang harus kita lakukan?"

"Mundur dalam situasi ini tidak mungkin, namun akan berbeda jika ada Romanes disini."

Para prajurit yang berada di garda belakang sedang dalam keadaan yang sangat sulit, mereka semua sedang di sibukan dengan serangan yang dilakukan para Demon Soldier sehingga tidak mungkin untuk mundur saat jalannya tertutup oleh mereka.

"Jadi, kita akan terus bertahan?..."

"Ya... Untuk saat ini kita akan bertahan sampai pasukan yang dikirim Sanagard dan Artelsia berhasil menjalankan rencana, pada saat itu kita akan mundur."

Maksud dari perkataan Vammir adalah para prajurit harus menunggu untuk pasukan Sanagard-Artelsia berhasil membuat serangan kepada wilayah barat, tugas mereka saat ini hanya untuk menarik perhatian Demon Soldier sehingga penyerangan wilayah barat yang dilakukan oleh pasukan gabungan Sanagard-Artelsia berhasil dilakukan.

Pada saat itu terjadi pasukan Demon yang telah fokus kepada wilayah timur akan kebingungan karena kini bukanya wilayah timur yang diserang melainkan wilayah sebaliknya juga telah diserang.

TBC...










Destiny of Glory : The Beginning [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang