Chapter 20 (up 2 februari)

2.8K 239 4
                                    

DoG - chapter 20

Setelah mereka berdua selesai menyantap daging bakar, mereka melanjutkan dengan mengobrol beberapa hal yang pastinya berkaitan dengan DoG ini. Entah kenapa Art sangat tertarik jika sudah membahas tentang game ini tak hanya itu mereka jika membicarakan tentang munculnya game yang di perkirakan akan mampu bersaing dengan DoG di masa depan nanti.

Mereka terus mengobrol hingga seekor burung cukup besar mulai muncul di belakang Gost, Art sempat mengeluarkan pedangnya namun itu segera di cegah oleh Gost karna burung yang muncul itu adalah peliharaan milik Gost.

" Art, kita bisa berangkat sekarang "

Art dan Albion mulai bangkit dari duduknya karna merekan akan segera berangkat.

" baiklah, lebih cepat lebih baik "

Saat Art mengobrol dengan Gost tadi, dirinya sempat bertanya kepada Gost kenapa dia bisa di kejar oleh lima monster itu dan saat itu juga Gost menjelaskan bahwa dia awalnya sedang beristirahat sejenak di bawah sebuah pohon cukup besar hingga dia menyadari bahwa dirinya telah di intai oleh beberapa monster.

Saat itu juga Gost sempat bertarung melawan para monster itu bersama dangan peliharaan miliknya, hingga pada saat peliharaan Gost menghilang karna kehabisan mana Gost mulai terpojok karna sudah tidak ada yang membantunya dari belakang dan karna hal itu Gost berfikir untuk kabur dari para monster itu.

Selain itu juga mereka berdua sedikit bercerita tentang kehidupannya masing masing di dunia nyata. Gost bercerita kepada Art bahwa dirinya akan selalu di marahi oleh ibunya jika kebiasaannya mulai kambuh, yaitu bermain game seharian penuh tanpa mandi dan makan juga.

Art juga menceritakan kehidupannya sebagai mahasiswa yang selalu memiliki tugas yang harus di selesaikan sebelum deadline. Mendengar cerita kehidupan Art, Gost sedikit terkekeh karna hal yang di ceritakan oleh Art.

Sudah cukup lama Art terbang di udara bersama dengan Gost, Art tidak menyangka bahwa dirinya akan mendapat teman saat melakukan perjalanan ke Ethergard tengah. Tak lama kemudian Gost memberitahu Art bahwa di depannya terlihat sebuah desa yang mungkin bisa mereka singgahi untuk membeli perbekalan untuk perjalanan panjang mereka berdua.

" Art lihatlah, di depan ada sebuah desa "

" benar, mungkin kita bisa singgah di sana untuk membeli persedian untuk nanti "

" ya kau benar " Gost juga berfikir untuk membeli beberapa daging untuk di masak oleh Art, karna Gost berfikir masakan Art sangat enak, Gost juga mengira Art adalah seorang pamain dengan job Chef namun pikurannya itu dia tepis karna dirinya telah melihat pertarungan Art melawan para monster babarepa waktu lalu saat menolong dirinya.

Merekapun sepakat untuk singgah di desa tersebut untuk mengisi kembali perbekalan mereka.

Setelah mendarat di pintu masuk desa, Art dan Gost di sambut dengan sebuah desa yang sangat sepi. Mereka berdua masuk kedalam desa tersebut semakin kedalam mereka tidak menemukan satupun penduduk di desa tersebut hingga seorang pria tua muncul di belakang mereka dan berbicara kepada Art dan Gost.

" kalian sebaiknya pergi dari sini, jika orang orang itu tau desa ini berhubungan dengan orang luar seperti kalian, maka kami yang akan mendapat akibatnya " ujar seorang pria paruh baya, dirinya dengan tiba tiba muncul di belakang Art dan juga Gost.

Mendengar perkataan pria itu, Art lantas bertanya tentang orang orang yang di sebutnya tadi.

" memangnya kenapa dengan orang orang itu? Dan siapa mereka? "

" ... "

Pria itu pergi meninggalkan mereka berdua, dirinya tidak menjawab pertanyan Art dan juga Art menyadari sesuatu bahwa banyak sekali yang memperhatikan dirinya dan juga Gost yang tidak lain adalah warga desa ini yang bersembunyi di dalam rumahnya masing masing.

Destiny of Glory : The Beginning [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang