JunHao (3)

19.9K 2.2K 153
                                    

Minghao sangat sensitif terhadap suara. Makanya mau jam berapapun itu saat dirinya sedang tidur, ia akan terbangun hanya untuk menghampiri ZenHao yang menangis. Seperti sekarang.

"Aku baru memejamkan mata satu jam, loh.."

...

"Yah. Jangan menatapku begitu."

...

"Oke, aku tidak jadi marah. Nah sekarang tidur lagi, ya."

Gumaman nada dari bibirnya berhasil membuat Zenhao menguap di dalam gendongan. Minghao tersenyum, sadar kalau anaknya sebentar lagi akan terlelap.

"HAO!"

Teriakan serta debuman pintu berhasil merusak semua ketenangan.

Zenzen kembali menangis ribut.

Dan Minghao?

Matanya terpejam seketika, bibir rapat menahan segala umpatan yang ada.

"O-oh, kau disini. Aku kira hilang."

"Jun-ge."

"Yah?"

Kalau Minghao peka terhadap suara, maka Junhui sangat peka terhadap eksistensi istrinya. Ia akan bangun begitu menyadari Minghao tak berada di sisinya saat mereka tidur.

Tapi ini sudah keterlaluan. Bahkan setelah 2 tahun menikah Jun tak pernah menghilangkan kebiasaan anehnya itu!

"Keluar."

Minghao jadi marah dibuatnya.

"I-itu Zenzen nangis."

....

"Aku bantu diemin ya."

..

"Sini."

Jun merebut alih Zenhao dari Minghao yang hanya menatapnya sinis.

"K-kau ngantuk? Gwaenchana. Aku bisa menidurkan Zenzen."

...

"Hao.. jangan marah."

Tidak. Dia tidak pernah marah. Apalagi didepan Zenhao. Minghao hanya menghela napas pelan.

"Lain kali jangan rusuh kalau masuk kamar Zenzen."

"Siap, sayang!"

"Siap, sayang!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
✓Home [Seventeen BxB Drabble]Where stories live. Discover now