VerKwan (6)

17.5K 1.9K 48
                                    

Ini juga flashback.

Acaranya akan dimulai dalam beberapa menit, tapi Seungkwan masih belum rapi sama sekali.

Kerabat dan kawannya sudah lelah menghadapi bocah kelewat berisik itu, apalagi disaat yang menegangkan begini. Baginya pernikahan adalah hal yang sangat sakral. Ia harus terlihat sangat baik, sangat manis, sangat sempurna. Tapi sekarang malah-

"Aaahh berhenti menangis bodoh!!!"

Jeritnya di depan cermin.

Tak ada yang berani memberinya polesan make up semenjak namja menggemaskan itu menangisi kegugupannya sendiri.

"Nuna igeo eotteohke!? Aishhh jinjja!"

Keluhnya pada sang kakak yang hanya duduk bersilang kaki di ujung ruangan.

"Kau pikir itu mataku, huh? Kamu yang nangis, kamu juga yang tidak bisa berhenti ah menyebalkan."

Diomeli gini bukannya sadar, Seungkwan malah semakin terisak. Sudah banyak sekali tisu di sekitarnya, tapi dia belum juga puas.

Sampai akhirnya Vernon memasuki ruangan ini.

Harusnya tidak boleh, tapi ia memaksa lantaran suara tangis Seungkwan terdengar sampai luar.

"Ya. Apa yang -hiks- kau lakukan disini?!"

"Mau melihatmu menangis."

"Keluaaar!"

Omel Seungkwan dengan lantang, tapi tak menolak sama sekali saat dibawa ke dalam pelukan calon suaminya.

"Kau dengar?"

"Apa?"

"Suara jantungku. Aku juga gugup dan ingin sekali menangis."

"Ya! Kau-"

"Tapi aku tidak, kan."

"..."

"Karena ini adalah momen bahagia. Aku sangat menantinya."

"..."

"Bukankah seharusnya begitu, Choi Seungkwan?"

"Choi?!"

"Choi?!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
✓Home [Seventeen BxB Drabble]Where stories live. Discover now