VerKwan (9)

17.1K 1.8K 80
                                    

A lil flashback.

Vernon tau, sebentar lagi pasti waktunya tiba.
Ia enggan pergi, tapi juga tak bisa memaksakan diri untuk tetap disini.
Seungkwan hanya tersenyum lemah sambil mengusap tangan lebar si suami, upaya untuk meyakinkannya.

"Pergi, captain. Tidak perlu mencemaskanku. Aku pasti bisa, tenang saja."

"Boo.."

"Kkkk~ kenapa kau senang sekali memanggilku Boo huh, padahal margaku sudah berganti jadi Choi?"

Ia tau kok jawabannya. Tentu saja itu hanyalah panggilan sayang yang terbentuk dari sebuah kebiasaan.

Tapi guyonan ini berhasil merilekskan otot wajah Vernon. Ia tersenyum, kemudian mengecup punggung tangan Seungkwan yang dari tadi digenggamnya.

"Untuk pertama kalinya aku benci pekerjaan ini.."

"Ck, Bononiiie~ daripada bersungut begitu mending kamu berangkat sana. Nanti telat."

"Boo."

"Hm?"

"Besok, lusa, atau kapanpun itu..berusahalah untuk tetap rileks.
Maaf aku tidak bisa menemani mu selama persalinan.."

"Yes, captain~"

"Aku akan segera memberinya nama bulan depan, okay. Jadi jaga diri kalian sampai aku kembali."

Seungkwan mengangguk, meyakinkan Vernon kalau semua akan baik-baik saja.

"Aku pergi.. bye, Boo.."

Ia membalas lambaian suaminya saat keluar dari kamar rumah sakit, kemudian tak lama setelah itu

tangisnya pecah.

Seungkwan terisak, sendirian.

Dan Vernon hanya diam bersandar di pintu luar, memejamkan mata berusaha menahan diri agar tidak masuk kembali hanya untuk memeluk istrinya.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
✓Home [Seventeen BxB Drabble]Where stories live. Discover now