"Kamu tuh cerobohnya keterlaluan! Kenapa Woomi bisa lepas pengawasan begitu coba?! Matamu dipakai untuk melirik wanita atau gimana?!"
"Won..bukan begitu.."
"Terus kenapa anakku sampai luka begini?!"
Mingyu menghela nafas. Lebih baik diam daripada menyahuti omelan Wonwoo. Ia melirik putri sulungnya yang masih sedikit terisak. Kaki berdarah dan kini tengah diobati mamanya.
"Papa -hiks- tidak salah, ma.."
"Nuna diam. Nanti lukanya semakin sakit kalau bicara terus."
Sama seperti Mingyu, Woomi pun langsung menutup rapat bibirnya tidak berani melawan.
"Ah, sial! Darahnya tidak mau berhenti!"
Wonwoo membuang tisu di tangannya, mengganti dengan yang baru, begitu terus hingga beberapa kali.
"Ah igeo eotteohke!? Hiks-"
Oh, bagus. Sekarang Wonwoo yang menangis. Tangannya semakin gemetar, membuat Mingyu sedikit mencelos melihatnya. Lantas ia pun menggenggam pergelangan Wonwoo, mengambil tisu tersebut untuk dibuang.
"Kamu yang tenang dulu, coba. Sini, aku saja."
Dengan sabar namja itu mengambil alih kotak p3k. Menggantikan Wonwoo untuk mengurus luka anaknya.
"Woomi itu sudah kuperingatkan jangan manjat pohon.."
"Tapi tetap saja nakal" Mingyu mendelik, "akhirnya jatuh kan."
"Ya aku juga salah sih.. mianhae.."
"Dah selesai. Jangan nangis lagi kalian.."
Mingyu tersenyum melihat dua wajah kesayangannya yang sangat mirip kalau sudah menangis begini.
"Mingyu, maaf.."
"Woomi juga -hiks- maaf.."
"Iya iya. Sini peluk.."
STAI LEGGENDO
✓Home [Seventeen BxB Drabble]
FanfictionWhat if.. JeongCheol SeokSoo JunHao SoonHoon Meanie and Verkwan Berumah tangga dan punya anak? Warn: One couple & 200 words per Chapter Mpreg This book only contains sweet stories between their families. Disclaimer! Pictures and names are used to vi...