VerKwan (3)

20.1K 2.2K 70
                                    

"Sudah semua?"

"..ya."

"Kau pesan taksi?"

"Ne. Sepertinya sudah sampai."

Seungkwan melihat jam, pukul 2 pagi dan suaminya sudah rapi dengan pakaian kerja.

"Tasnya, Bononie!"

"Ohiya kkkk~"

Namja chubby itu lari ke kamar, mengambil tas kemudian meletakkan benda tersebut di dekat suaminya.

"Padahal aku masih mau lama-lama sama Andrew.."

Keluhan itu keluar dari mulut Vernon saat matanya menatap pintu yang berjarak 10 meter di belakang Boo.

"Mau gimana lagi, ini pekerjaan."

"Aku takut dia tidak mengenal papinya lagi karena selalu ditinggal tanpa pamit kkk~"

Vernon tertawa, tapi Seungkwan tau dia sebenarnya menangis dalam hati.

"Eyy ayolah pak pilot, kau lupa bagaimana Andrew sangat mengagumimu, hm?"

"Ya, ya..
Dah sana tidur. Maaf mengganggumu ya."

Sebuah kecupan mendarat di bibir Seungkwan sebelum Vernon mengambil tasnya, siap berangkat.

Namun suara ceklekkan pintu mengalihkan perhatian dua orang tersebut.

"Andrew?"

Yap. Anaknya terbangun. Keluar dari kamar sambil mengucek mata.

Ia mendongak, beradu tatap dengan papinya tanpa berucap sepatah katapun.

"Omo. Pangeran kenapa bangun? Apa mimpi buruk?"

Suara khawatir Seungkwan ia abaikan, Andrew lebih memilih untuk  menggenggam erat celana maminya.

"Papi mau berangkat kerja. Andrew jagain mami ya baik-baik."

...

"Well, bye~"

"..papi"
Cicit Andrew, membuat Vernon mengangkat wajahnya seraya berbalik.

"Safe flight.."

"Thank you. :)"

 :)"

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

P.s.:
Gua nyerah nyari poto anak-anak mereka TT

✓Home [Seventeen BxB Drabble]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ