JunHao (7)

16.5K 1.8K 85
                                    

"Apa?"

...

"Apa liat-liat?!"

...

"Panggil baba dulu, nanti baru gendong."

"Jun, zenzen lagi anteng loh awas kalau dia nang-"

Ngis.
Iya, baru saja diperingati dan si bayi benar-benar menangis dibuatnya.

Minghao menghela nafas, kemudian berbalik. Menangkap basah suaminya yang masih sempat menusuk-nusuk pipi gembul Zenhao dengan telunjuknya.

"Cengeng."

"Zenhao cengeng."

"Huwehuweh dasar cengeng."

Tak.

"Akh-"

"Tidak bisa ya liat anaknya anteng sedikit, huh?!"

"Sakit, Hao.."

Masa bodo. Minghao tidak peduli dengan jidat Junhui yang memerah akibat sentilan kerasnya. Ia sibuk menenangkan sang anak, sambil perlahan menjauh dari manusia si biang masalah.

"Aku mau dengar dia bilang baba.."

"Ah! Benar!"

"Hao, coba aku yang gendong, nanti dia pasti mau memanggilku baba!"

Tidak, Minghao tidak menggubrisnya sama sekali. Ia biarkan Jun berjalan mengekor di belakangnya, tanpa minat sedikitpun mengabuli permintaan sang suami.

Berulang kali Jun menghibur Zenzen dari belakang punggung Hao. Tapi sepertinya anak itu juga tidak berpihak pada Jun. Ia tidak bereaksi apapun, membuat sang ayah sedikit frustasi disana.

"Minghao.."

Runtuh sudah pertahanan Hao seketika.

"Iya, iya. Nih."

Dan dengan senyum sumringah, Jun memeluk anaknya ke dalam gendongan.

"Zenzeeennn"

....

"Coba bilang baaabaaa, seperti kemarin."

..

Anak itu mulai bergerak gelisah. Matanya perlahan berair.

"Ayooo! Ba-"

"A.."

"GEURAECHI!"

"Aam..ma. hiks.."

"

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.
✓Home [Seventeen BxB Drabble]Kde žijí příběhy. Začni objevovat