"Jun ge"
"Ungg"
"Bangun, kerja."
"Nanti"
"Jun."
"...."
Menyerah. Hao malah meletakkan bayinya di samping Jun. Ia biarkan anaknya itu mengganggu ayahnya dengan cara menyentuh, mengusap, atau bahkan mengacak-acak wajah tampan tuan Wen.
Masa bodo, kerjaannya banyak. Urusan membangunkan Jun itu tidak pernah jadi prioritasnya.
"Aaaahhhh Hao!"
Kan, bangun sendiri pasti berkat tangan lincahnya Zenzen.
"Jun ge, sudah jam 8!"
"Iya iya!"
Tanpa menolehkan kepala lagi, Minghao tau kalau anaknya sudah dibawa Jun ke depan tv yang penuh dengan mainan. Zenzen hanya duduk sambil meraih apapun yang ada di dekatnya sementara sang ayah ke kamar mandi, dan ibunya berkutat di dapur.
"Nah. Selesai. Chaaa Zenzen, minum susu~"
Namja manis itu bergabung dengan sang anak. Melupakan Jun yang kini sudah rapih duduk sendirian di meja makan.
"Hao, aku buru-buru. Ini tidak habis ya."
"Ck. Makanya kalau dibangunin tuh langsung!"
"Iya maaf. Dah, aku berangkat nih."
Hao berdiri menghampiri Jun yang sudah berada di dekat pintu keluar.
Betapa kagetnya dia saat melihat sebuah goresan di pipi kiri Jun.
"Astaga! Ini-"
"Ne.. zenzen mencakarku."
"Yatuhan Jun, kenapa tidak bilang."
Minghao segera mengambil plester, menempelkannya di tempat luka.
"Tenang saja. Luka kecil tidak akan mengurangi ketampananku."
"Iya, suamiku memang tampan."
"Jelas."
"Tapi bodoh."
YOU ARE READING
✓Home [Seventeen BxB Drabble]
FanfictionWhat if.. JeongCheol SeokSoo JunHao SoonHoon Meanie and Verkwan Berumah tangga dan punya anak? Warn: One couple & 200 words per Chapter Mpreg This book only contains sweet stories between their families. Disclaimer! Pictures and names are used to vi...