"Eomma!!"
"Ne, Jiyongie. Kenapa teriak sih?"
"Appa puyang!"
"Ya..bagus dong."
"Aniii-"
"Hoon."
Yang dipanggil langsung menyudahi acara mencucinya. Ia berbalik, seketika terkejut kala melihat wajah Soonyoung yang semrawut. Bajunya kotor. Bibirnya berdarah. Kentara sekali seperti habis terlibat perkelahian.
"Kau ini pulang kerja atau pulang tawuran, hah?!"
"Aku cuma..nolongin orang yang hampir kena jambret tadi.. aw-"
"Diam. Sana duduk, aku mau ambil obat. Jiyongie tolong tutup pintu, okay."
Putra kecilnya langsung mengangguk. Sigap menuruti kata kata eommanya dan duduk anteng memerhatikan sang ayah yang kini sedang diobati.
"Kalau saja si sialan itu tidak melawan, aku pasti baik baik saja, ji."
"Ck. Masa bodoh, Soon. Yang penting jangan bicara dulu- yaish, obat merahnya masuk ke mulut kan!"
Jiyong tertawa melihat ayahnya diomelin. Ia hanya uncang-uncang kaki di sana, sesekali membalas tatapan jenaka dari sang ayah yang duduk bersebrangan.
"Duh, mana aku belum makan.. kalau begini jadi tidak bisa nyuap kan." Keluh Soonyoung, meraba luka bibirnya.
"Lihat, apa kataku. Kamu tidak pernah ingat makan kecuali di rumah."
"Iya kan kalau liat kamu doang aku jadi ingin makan."
"Aku robek mulutmu, mau?"
"Cium saja. Kalau cium aku masih bisa."
"Eommaa, Appaa~ Jiyongie yeogieyo~"*
Mereka berdua menoleh, tersenyum kikuk menatap putra pintarnya.
*Jiyongie disini loh~
YOU ARE READING
✓Home [Seventeen BxB Drabble]
FanfictionWhat if.. JeongCheol SeokSoo JunHao SoonHoon Meanie and Verkwan Berumah tangga dan punya anak? Warn: One couple & 200 words per Chapter Mpreg This book only contains sweet stories between their families. Disclaimer! Pictures and names are used to vi...