"Sekarang kalau aku tinggal kamu tidak akan menangis kan?"
"Memangnya aku pernah nangis?!"
"Iya, iya. Tidak pernah, ya."
Seungkwan menggembungkan pipinya sambil membantu Vernon menata rambut. Tak lama kemudian ia tersenyum, puas kala melihat suaminya sudah tampan dan siap berangkat.
"Andrew mana?"
"Um, aku tidak melihatnya daritadi."
Vernon pun beranjak keluar hendak mencari sang anak. Tapi Andrew terlanjur berdiri di depan pintu kamar orang tuanya. Menggenggam sesuatu yang menjadi objek favoritenya saat ini.
"Hai, captain. Papi mau berangkat."
Tak ada respon. Anak itu masih merundukkan kepala menatap benda ditangannya.
Dua orang tua disana saling tatap sebelum Vernon memutuskan untuk menekuk satu kakinya di lantai, menyetarakan tingginya dengan Andrew.
"Hey-"
"Papi."
Vernon terdiam. Seungkwan mengatupkan bibirnya kala melihat apa yang daritadi Andrew pegang.
Itu topi sang ayah.
Dan kini Andrew berjingjit, mencoba memasangkannya di kepala Vernon.
Tidak sempurna sih, tapi ia tersenyum tipis kala berhasil meletakkan topi kebanggaan itu di atas sana.
"Safe flight."
"Andrew is..gonna-"
Ucapannya belum selesai, tapi anak itu sudah melemparkan diri ke pelukan ayahnya. Tubuh bergetar.
Tanpa perlu dilihat pun Vernon tau kalau putranya ini sedang menangis.
"I'm gonna miss you.. hiks.."
Ah, Andrew.. benar-benar anaknya Seungkwan ya.
"Boo, jangan ikutan nangis."
"Aku tidak! Hiks-"
YOU ARE READING
✓Home [Seventeen BxB Drabble]
FanfictionWhat if.. JeongCheol SeokSoo JunHao SoonHoon Meanie and Verkwan Berumah tangga dan punya anak? Warn: One couple & 200 words per Chapter Mpreg This book only contains sweet stories between their families. Disclaimer! Pictures and names are used to vi...