JeongCheol (5)

18.8K 2K 25
                                    

"Ayah, hyung ada pr.."

Seungcheol yang sedang mencoba menidurkan putra bungsunya lantas menoleh, menatap Sungyeol dengan alis terangkat.

"Pr apa?"

"Matematika."

"Sebentar, ya."

Mengangguk, Sungyeol dengan sabar duduk bersandar di tembok sambil memeluk buku.

"Ayah, Jungie mau buna.."

"Tidak boleh sama bunda dulu. Nanti kamu ikutan sakit."

Mata bulatnya sudah berkaca-kaca, namun Jungyeol segera ditarik ke dalam pelukan sang ayah makanya tidak jadi nangis.

"Biasanya bunda buatkan susu untuk Jungie, yah.."

"Iya tapi susunya habis. Ayah tidak sempat keluar."

"Biasanya bunda jam segini ke kamar Yeol hyung, bantu siapin pelajaran untuk besok.."

"Nanti ayah bantu."

"Biasanya bunda-"

Helaan nafas berat terdengar. Seungcheol tau, anak-anaknya sangat merindukan Jeonghan. Heol, dia juga sama. Tapi terus menerus mengeluh begini, rasanya usaha Seungcheol untuk menggantikan posisi Jeonghan belum bisa dibilang sempurna. Ia jadi kasihan sama anak-anaknya.

"Maaf ya, ayah belum bisa seperti bunda."

Hanya itu yang bisa ia ucapkan.

Seungcheol baru bisa bernapas lega saat jam menunjukkan pukul 12 malam. Ia masuk ke kamar, berbaring di samping Jeonghan kemudian memeluknya dari samping secara tiba-tiba.

"Seungcheol?"

"Hmm..."

"Kamu kenapa?"

Ada keheningan yang membuat suara senggukan lolos ke telinga Jeonghan. Bahunya juga terasa basah, tanda kalau suaminya sedang menangis.

"Han, cepat sembuh.."

Ga nemu hd nya :(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ga nemu hd nya :(

✓Home [Seventeen BxB Drabble]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang