Junhao (last)

16.8K 1.7K 104
                                    

"Zenzen kamu kapan besar sih, nak? Kapan bisa disuruh-suruhnya coba?"

...

"Aduh aku malas sekali. Hao!!"

Minghao hanya menyembulkan kepala dari kamar Zenhao. Namja itu sedang membersihkan ruangan rupanya.

"Apa?"

"Itu. Remot. Tolong ambilin."

Diam-diam Zenzen yang duduk di antara kaki Jun tertawa sambil bertepuk tangan kala melihat ammanya merengut kesal.

Walaupun begitu, Minghao tetap jalan sih, mengambil remot yang berada di atas meja dekat Jun duduk.

"Hehe. Gomawo."

"Hm."

Minghao baru saja berbalik, tapi tangannya keburu dicekal Jun.

"Eh, mau kemana?!"

"Lanjut beberes lah. Apalagi?"

"Duduk dulu sini."

Ya Hao nurut saja sih disamping dia yang memang butuh istirahat sejenak, Zenzen juga sepertinya ingin pindah pangkuan.

Setelah anaknya di ambil alih, Jun langsung menyandarkan kepala di pundak sang istri. Tangannya tetap menjahili si bayi, sementara bibirnya sibuk mengeluh.

"Hao, Zenzen kapan besar?"

"Kenapa? Kamu mau Zenzen cepat besar?"

"Nde."

"Supaya bisa bikin yang baru, gitu?"

"...bukan sih, tapi ide bagus. Aku mau punya dua anak. Hehe."

Hao memutar bola matanya, sedikit menyesal karena telah salah berucap. Ia malah berakhir memancing hormon si suami kalau begini caranya.

"Tapi aku tidak mau, Jun."

"Huh? Masa iya kita cuma punya Zenzen doang-"

"Bukan. Maksudnya aku tidak mau dua. Maunya tiga."

Junhui:

Junhui:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✓Home [Seventeen BxB Drabble]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang