ditaksir Kuntilanak

121 13 2
                                    

***

Angel duduk di samping Nandra. Wajahnya memancarkan kekesalan yang menggebu. Angel mengembungkan kedua pipinya.

"Kamu kenapa?" tanya Nandra kesal.

"Kedua kaum hawa itu menjengkelkan banget!" ucap Angel setengah berteriak.

"Kenapa? Menjengkelkan bagaimana?" tanya bertubi-tubi Nandra.

"Masa ia aku dijadiin pluto sama mereka. Kedua perempuan itu terlalu sibuk sama urusan mereka hingga menelantarkan orang yang bertamu di villa mereka. Padahal, tadi, kan aku yang bersihin villa mereka," ungkap Angel. Ia menumpahkan kekesalannya.

"Ooo ... mereka hanya sibuk saja. Jadi, maklum aja, Ngel."

"Lah, kok gitu sih? Kamu memang gak ada bedanya dengan manusia yang di sana. Memang, ya. Manusia itu gak bisa diajak kompromi. Sangat menjengkelkan!" Bukannya melemah, justru kekesalan Angel memuncak. Ia beringsut berdiri.

"Eh, kok aku menjengkelkan sih? Yaudah, nanti aku bilang sama mereka agar gak menelantarkan--"

"Aaaa ...! Kuntilanak!!" jerit Andi dari arah kamar mandi.

Sontak, hal tersebut membuat Nandra dan Angel terkejut.

"Tuh anak kenapa lagi?" tanya Angel.

"Gak tau. Ayo kita lihat," ajak Nandra. Ia pun berlari menuju asal suara.

***

"Hey, kuntilanak gila. Jangan ganggu gue!" jerit Andi. Ia melangkahkan kakinya lebih cepat lagi.

Sangking takutnya, air mata Andi seakan ingin keluar. Ia selalu memohon agar wanita berdaster itu tidak mengejarnya lagi di malam horor itu. Namun, kuntilanak itu tak kunjung berhenti mengejar Andi. Melainkan, ia lebih semangat mengejar Andi dengan cara melayang. Tak lupa juga ia menyelipkan tawa mengerikan di balik ketakutan Andi.

"Tanggung jawab. Menikahlah denganku karena aku sedang mengandung anak darimu," ucap kuntilanak tersebut.

"Enak aja. Sejak kapan gue dekat-dekat sama makhluk murahan kek elo! Mimpi itu ketika malam, bukannya siang, Mbak!" cercah Andi. Ia tak menghentikan langkah kakinya.

"Kau harus tanggung jawab! Hihihih," tawa kuntilanak tersebut.

"Sialan. Padahal, gue udah berlari ala naruto. Tapi, entah mengapa wanita murahan itu gak juga berhenti mengejar gue. Apakah gue setampan itu hingga ia tergila-gila dengan gue? Haha ... mungkin kali, ya," gumam Andi. Dia terkekeh pelan saat mengatakan bahwa dirinya tampan.

Seperdetik kemudian, larian ala naruto yang digunakannya hilang kendali. Jalan yang licin itu membuat ia kesusahan tuk berhenti hingga akhirnya Andi menabrak dinding berbentuk tabung yang ada di depannya.

"Aduh!" Andi mengekang. Kepalanya serasa pusing.

"Woy, jangan ganggu dia!" seru Angel dari arah barat.

"Angel, Nandra, tolong gue!" ucap Andi setengah berteriak. Tubuhnya mengesot ke bawah. Lantas, Andi pun jatuh pingsan.

"Woy, kuntilanak rese!" jerit Angel mantap. Ia menatap lekat seluruh tubuh kuntilanak tersebut.

"Hihih ... jangan ganggu aku. Aku hanya ingin mengambil ayah dari anakku ini," ungkap si kuntilanak.

"Makanya, kalau gak mau bertubuh dua itu jangan suka ngelakuin yang aneh-aneh semasa hidupnya. 'Kan jadi gak tenang arwahmu."

"Jangan ganggu saya bocah. Pergilah!" Kuntilanak tersebut mulai murka.

Seketika, pertempuran antara hantu pun dimulai.

Gadis Misterius (PROSES REVISI)Where stories live. Discover now