Truck Tak Bersopir

49 3 0
                                    

Beberapa hari kemudian

Di malam minggu itu, suasana hati Andi sedang bahagia. Ia merasa tak sabar lagi untuk menjumpai seseorang di tempat perjanjian dirinya dengan orang itu. Berpakaian rapi, memastikan rambutnya telah rapi dan tentunya tubuhnya telah terasa wangi. Entah berapa banyak parfum yang ia pakai.

"Lo mau ke mana, An?" tanya Nandra saat melihat penampilan Andi yang begitu rapi.

"Gue mau jumpaan sama Tasya lah. Siapa lagi? Gak seperti kalian kaum jomlo yang ketika malam minggu, menetap di rumah. Nasib-nasib," ejek Andi.

"Emang kau gak jomlo?" tanya Angel.

"Cowok setampan ini jomlo? Apa kata dunia?" tanya Andi sambil terus menyisir rambutnya yang sudah rapi itu.

"Mimpi!" kata Angel setengah berteriak.

"Iya-iya. Dia ganteng di antara para zombie," sambung Aliando tanpa mengalihkan pandangannya dari layar televisi yang sedang menyala.

"Hahah ... benar banget itu, Al." Angel tertawa pecah. Sementara Andi hanya membungkam kesal sembari pergi. "Hati-hati di jalan zombie tampan. Awas, calon istri kau nanti cemburu lo. Ntar, jadi berantakan deh kisah romansa kalian," ledek Angel. Tawanya semakin pecah.

"Lihat aja lo kalau gue udah pulang!" ancam Andi tatkala ia sudah berada di luar. Ia menggerutu saat hendak masuk ke mobil.

"Mobilnya lagi rusak!" seru Nandra seakan ia tahu kendaraan apa yang hendak Andi gunakan.

Andi mendengar seruan Nandra pun tidak percaya. Ia berpikir seolah Nandra sedang berusaha menipunya agar ia pergi menggunakan kendaraan umum. Mengeluarkan uangnya yang pas-pasan itu.

"Masa ia sih mobil ini lagi rusak? Kalau pun rusak, kenapa mereka gak membawanya ke bengkel?" tanya bertubi-tubi Andi. Ia pun mencoba menghidupkan mobil tersebut.

Satu sampai dua kali mencoba, mobil itu tidak mau hidup. Namun, Andi masih tetap berusaha. Ia pun mencobanya sekali lagi dengan diiringi doa di awal pencobaannya yang ketiga kalinya itu.

Andi tersenyum penuh kemenangan tatkala mobil itu berhasil dinyalakan. Suara mobil tersebut terdengar hingga ke tempat Nandra, Aliando dan Angel berada. Mereka hanya membisu. Membiarkan si keras kepala itu melakukan apa yang ia mau. Alhasil, nantinya juga Andi pasti akan menyadarinya sendiri setelah sesuatu terjadi padanya.

"Mereka bohong sama gue, tapi gue ini pintar dan gak bisa dibohongi begini," gumam Andi. Ia pun melajukan mobil pribadi tersebut.

Setengah perjalanan ia lalui. Awalnya semua berjalan baik-baik saja. Namun, setelah itu Andi merasa panik tatkala mengetahui kendaraan yang sedang ia kemudi sedang tidak baik-baik saja. Andi tak tahu apa yang sedang terjadi pada mobil tersebut hingga ia ingat akan ucapan Nandra.

Lantas, kepanikan Andi menggunung saat itu juga hingga akhirnya mobil tersebut mati dan berhenti.

Sepi. Jalanan itu sangat sepi dan hawanya begitu mencekam. Sudah banyak korban jiwa akibat kecelakaan yang terjadi di jalanan yang cukup angker itu.

"Ini mobil kok pakek mogok segala sih?" kesal Andi. Ia keluar dari mobil untuk memeriksa keadaan mesin mobil tersebut.

Memeriksa apa yang sedang terjadi pada mobil tersebut meskipun ia tidak tahu apa-apa tentang mesin. Pikirnya, mungkin, hanya dengan melihat-lihat mobil itu bisa bagus dengan sendirinya.

"Apanya yang rusak, ya?" tanya Andi. Semilir angin malam yang mencekam itu membuat Andi berdigik ngeri. Hanya cahaya mobilnya yang menerangi jalanan sepi nan gelap itu.

Sangking dinginnya, Andi pun kembali masuk ke mobil dan memilih tuk menunggu seseorang yang lewat. Ia berharap agar ada seseorang yang membantunya.

Gadis Misterius (PROSES REVISI)Where stories live. Discover now