Penyesalan yang Telah Terpenuhi

68 5 7
                                    


     "Hey, Aliando. Di mana Escy dan Nandra?" tanya Andi dalam keadaan siaga.

     "Tenang saja, dia baik-baik aja, kok." Aliando bangkit berdiri.

* * *

     "Di sini rumahnya?" Angel tiba di depan rumah tua itu. Tanpa pikir panjang, ia pun langsung masuk.

     Saat tiba di halaman rumah itu, beberapa roh lemah dan Tasya dan Dio menghalau dia. "Jangan menggangguku!" Angel langsung menerobos masuk begitu saja.

     Kemudian, Angel mendengar suara perkelahian dari suatu tempat. Ia pun langsung berlari ke asal suara. Di sana, ia terkejut akan penampilan Naura yang mengerikan. Ruangan itu pun terlihat mengerikan.

     "Cih, nggak ada gunanya aku menyerang kalian!"  Naura terbang menerobos dinding. Ia pergi mencari Escy dan Nandra. Sekarang, ia berniat membunuh siapa pun manusia yang ia jumpai.

     "Sial! Kita harus mengejarnya!"

     Sementara itu, Sharla tampak begitu kesulitan membawa Escy dan Nandra yang semakin lama, kondisi mereka semakin memburuk hingga tidak dapat berdiri lagi. Bahkan, tenaga Sharla juga sudah terkuras habis. Bagaimana bisa ia merangkul laki-laki dan perempuan yang bertubuh lebih besar darinya?

     Tepat pukul sembilan malam. Burung-burung gagak itu berterbangan berbentuk formasi melingkar hingga sampai ke perkemahan. Seperdetik kemudian, Sharla memprediksi kedatangan Naura. Ia pun panik. Sharla merangkul Escy dan Nandra secara bergantian ke dalam semak untuk berlindung. Ia menoleh ke atas dan melihat Naura tengah melayang di atas pepohonan mencari mangsa.

     "Tenanglah, kalian akan baik-baik saja," kata Sharla kepada Escy yang sedang bertarung dengan kematian itu.

     "Akan kubunuh semua manusia di muka bumi ini!" seru Naura.

     "Tidak akan kubiarkan!" Aliando mendorong Naura hingga ia mendarat dan jatuh tepat di mana Escy, Nandra dan Sharla bersembunyi.

     Sharla menelan kasar ludahnya, sementara Naura tersenyum bengis, penuh nafsu.

     "Hentikan!" seru Aliando sambil menuju ke arah Naura tatkala Naura hendak menghunuskan jarinya itu ke perut Escy.

     "Kakak!" seru Lala. Lala dan Evril berhasil sampai tepat waktu.

     Naura menghentikan aksinya ketika jarak jarinya dengan perut Escy hanya satu senti meter. Kemudian, Naura menoleh ke asal suara.

     "Kak Naura, ini aku ... Lala!" Lala berlari menuju kakaknya. Peluh air mata membanjiri wajahnya.

    Pada saat yang bersamaan, Aliando, Gian dan Andi langsung menjauhkan Escy, Nandra dan Sharla dari Naura.

     "Kakak, Lala rindu kakak!" Lala memeluk Naura erat.

     Naura tak berkutik. Ia diam membisu. Pikirannya melayang. Ia tidak menyangka kalau ia akan bertemu dengan Lala. Naura menatap tubuh Lala yang sedang memeluk dirinya itu. Seketika, penampilan Naura berubah seperti awal. Mata yang menggelantung itu terlepas dan langsung terbakar dan menjadi abu. Kuku-kukunya juga begitu, patah dan langsung lenyap. Naura menangis dan mengalungkan tangannya itu ke tubuh Lala.

     "Lala, apakah itu kau?" tanya Naura, ia masih tidak percaya akan hal itu.

     Lala mengangguk. "Iya, Kak. Ini Lala. Lala masih hidup berkat seekor kucing menyelamatkan Lala dan ada orang baik yang mau menerima Lala menjadi anak mereka seperti yang kau katakan dulu, Kak." Lala masih berada dalam tangsinya.

     "Syukurlah, aku sangat merindukan dirimu, Dik." Naura melepas pelukan. Ia menatap dalam adiknya.

     "Kerja bagus, Evril," ucap Aliando sambil tersenyum tipis. Evril mengangguk senang karena ia berhasil mempertemukan kakak beradik yang saling merindukan itu.

     Perlahan, jiwa Naura mulai terkikis dari kaki. Kikisan itu menjadi abu dan menghilang pergi ke tempat yang seharusnya. Begitu pula dengan Dio dan Tasya yang masih berada di rumah itu yang sedang menghadang Angel untuk pergi ke Naura. Jiwa-jiwa bagi mereka yang telah mati mulai terkikis secara perlahan.  Namun, jiwa Naura yang terlebih dahulu habis terkikis. Naura senang akhirnya ia dapat melihat adiknya dan memenuhi penyesalan yang sesungguhnya.

     "Jaga dirimu baik-baik, Lala."

     Naura tersenyum, ia pun menghilang selamanya diikuti oleh Aliando, Angel, Gian, Andi, Dio, Tasya, dan kuntilanak itu. Untuk mereka yang telah tiada telah meninggalkan dunia untuk selamanya. Tiada lagi yang perlu dikhawatirkan kecuali penyakit yang sedang menggerogoti tubuh Nandra dan Escy.

     "Nandra, Evril, Escy, kalian di mana?!" seru sekumpulan anak pramuka yang sedang mencari Nandra, Evril dan Escy.

     "Kami di sini! Tolong kami!" balas Evril. Ia menopang tubuh Nandra.

     Anak-anak pramuka itu berhasil menemukan Nandra, Evril, Escy dan Sharla. Mereka terkejut akan kondisi Escy dan Nandra yang sedang buruk itu pun bergegas membawa mereka ke rumah sakit terdekat. Sharla, Evril dan Lala juga ikut dibawa. Setelah Aliando, Gian dan Andi pergi, tiada yang mengingat mereka pernah hidup kecuali kelima manusia yang bersama dengan mereka saat itu.

     Satu minggu kemudian, Nandra bersama dengan keempat teman perempuannya itu telah sehat seutuhnya. Ditambah, mereka sudah mengubur jenazah Andi dan Gian. Penghuni rumah villa itu memang masih menetap di sana. Namun, mereka memaafkan semua kesalahan Andi ketika mereka tahu tentang pengorbanan yang dilakukan oleh Nandra dan teman-temannya itu.  Ketika Nandra sedang mengubur jenazah Gian dan Andi, ia tidak sengaja melihat Gian, Andi, Angel dan Aliando sedang berdiri menatap mereka dari bawah pohon rindang. Kuntilanak itu juga ikut. Ia duduk di dahan pohon di atas Andi. Mereka tersenyum bahagia kepada Nandra dan teman manusia mereka yang masih hidup.

     Keluarga Naura juga telah tenang bersamaan ketika Naura pergi. Kemudian, rumah Naura diruntuhkan dan di sana dibangun pemakaman umum. Semua damai dan Nandra beserta teman-temannya itu sudah kembali ke tempat tinggal asal mereka. Begitu pula dengan Lala. Dua gelang dan surat terakhir yang dikirim Andi itu Nandra simpan baik-baik sebagai kenangan. Ia tidak membiarkan benda berharga tersebut rusak atau lecet sedikit pun karena peninggalan itu mengandung maksa persahabatan yang indah.

Selesai







Gadis Misterius (PROSES REVISI)Where stories live. Discover now