Ada Lili di belakangmu!

45 6 0
                                    

"Aku sudah siap," ucap Sharla sambil beringsut berdiri. Kemudian, ia pun melangkah kembali ke kamarnya. Lantas, robot tikus buatan Aliando pun mengekor Sharla.

"Hey, kalian lagi apa?" tanya seseorang dari belakang Nandra dan teman-temannya itu. Sontak, hal tersebut pun membuat Nandra dan kelima temannya langsung berpaling. Terkejut.

"Lo, 'kan" ucap Andi tatkala ia kembali berjumpa dengan lelaki yang pernah dihukum bersamanya saat itu. "Ngapain lo di sini?"

"Gak ada. Gue hanya numpang lewat tempat ini dan kebetulan gue lihat kalian di sini. Jadi, apa yang kalian lakukan di sini? Mencurigakan banget," ucap lelaki itu.

"Gak urusan lo!" kata Escy setengah berteriak. Kesal.

"Oh, baiklah. Gue pulang dulu, ya. Sampai jumpa." Lelaki itu berjalan meninggalkan Nandra dan teman-temannya yang lain. Ia juga melambai-lambaikan tangannya sambil sesekali berpaling ke belakang. "Hati-hati sama anak kecil yang tidak kasat mata itu!" serunya ketika ia sudah berjalan jauh sehingga ucapannya samar-samar didengar oleh Nandra dan kelima temannya itu.

"Apa yang dia bilang?" tanya Escy.

"Anak kecil tak kasat mata," jawab Escy singkat.

"Apa maksudnya itu?" tanya Andi.

"Entahlah. Mungkin saja anak kecil yang sudah meninggal. Lalu, dia jadi hantu," jawab Nandra.

"Siapa yang dia maksud?" tanya Angel.

Andi dan Escy menaikkan kedua pundaknya sebagai lambang ketidak tahuan mereka.

"Tikus sialan!" jerit Sharla ketika melihat robot tikus buatan Aliando sedang berdiam di atas piring yang berisi camilan itu. Sontak, seruan Sharla membuat Nandra dan kelima temannya itu mengacuhkan maksud dari perkataan lelaki yang pernah mereka jumpai dan lebih memilih kembali fokus pada layar.

Sharla mencoba membunuh robot tikus itu dengan cara melemparkan setiap benda yang ada di sekitarnya, tetapi semua benda yang ia lempar tidak dapat berhasil mengenai robot tikus yang cekatan itu. Lantas, kemurkaan Sharla menggunung. Ia melangkah mendekati robot tikus itu. Mengamati setiap gerak tikus dan tersebut dan kemudian ia berhasil menangkap robot tikus itu.

Sharla tersenyum penuh kemenangan. Lalu, ia melempar tikus itu ke lantai. Alhasil, robot tikus itu langsung rusak sehingga Nandra dan kelima temannya itu tidak dapat lagi melihat apa yang sedang dilakukan gadis itu. Layar laptop menampilkan kata 'error'.

"Argh, sialan!" pungkas Aliando kesal.

"Sekarang bagaimana?" tanya Evril.

Aliando menggeleng. Ia tidak tahu lagi apa yang harus mereka lakukan.

"Hey, ini robot?" tanya Sharla tatkala ia mengetahui bahwa tikus tersebut bukanlah tikus asli. Melainkan sebuah robot. Sharla pun meraih robot tikus tersebut. Ia menyipitkan sebelah kanan matanya. Mata sebelah kiri ia dekatkan ke mata tikus itu. "Kamera? Ada yang sedang memata-mataiku," lanjutnya. Ia baru menyadari bahwa terdapat kamera dalam tikus buatan itu.

Sementara itu, Aliando tak habis pikir. Kemudian, ia pun mengetik keyboard laptop itu dengan cekatan.

"Lo mau apa, Al?" tanya Andi.

"Mau mastiin kal--"

'Hey, Kakak-Kakak, main-main, yuk," ajak seseorang dari belakang Aliando dan teman-temannya.

Mendengar ajakan itu, keenam sekawan itu pun langsung menoleh ke belakang. Melihat siapa yang mengajak mereka tuk bermain di senja hari.

"Hai, Kakak. Mau bermain denganku?" ajaknya lagi ketika keenam sekawan itu telah menoleh. Seorang gadis kecil sedang menyapa mereka dengan melambaikan tangan kanannya dan tangan kirinya sedang memegang sebuah boneka.

"Aaa ...!" jerit Sekawan itu kecuali Aliando dan Angel. Lantas, mereka pun langsung beringsut berdiri. "Ada Lili, lari semua!!" jerit mereka lagi sambil berlari. Meninggalkan Angel dan Aliando yang sedang kebingungan.

"Kapan-kapan aja Lili, atau gak, ajak Andi aja!" seru Escy tanpa menyusutkan laju larinya.

"Enak aja, lo. Mak, Andi gak mau mati dulu. Andi belum punya pacar atau belum kawin!" jerit Andi. Sangking takutnya, genangan air mata keluar dari ujung kedua matanya.

Nandra, Evril, Escy dan Andi terus berlari secepat mungkin kembali ke villa mereka.
Terengah-engah. Napas mereka tak beraturan dan rasa letih pun langsung merajai jasmani mereka. Setibanya di depan villa, Nandra, Evril, Escy dan Andi mencondong ke belakang dengan kedua tangan mengepal lutut. Lantas, mereka pun langsung masuk ke villa dan duduk di sofa yang ada di villa itu.

"Gue capek banget," keluh Andi dengan napas yang masih Terengah-engah.

"Tapi ... masih untung kita bisa selamat dari Lili. Atau gak, kita pasti akan dibawanya masuk ke rumah itu," ujar Escy. Napasnya juga masih terengah-engah.

"Eh, Aliando sama Angel mana?" tanya Nandra tatkala ia tidak mendapati sisa temannya itu ada di villa tersebut.

Evril, Escy dan Andi menoleh ke segala penjuru arah. Lalu, mereka menaikkan kedua pundak mereka.

"Siapa yang kalian cari?" tanya Aliando yang baru keluar dari dapur sambil membawa beberapa jenis buah-buahan.

"Aliando, Angel. Sejak kapan kalian sampai?" tanya Nandra saat melihat Angel juga ikut berjalan di belakang Aliando dengan membawa makanan yang baru saka ia masak.

"Itu ... rahasia." Angel terkekeh sambil meletakkan bawaannya ke meja yang ada di  depan sofa itu.

"Wah, makanan!" seru Escy. Matanya berbinar senang melihat buah-buahan beserta makanan hasil masakan Angel ada di meja. Lantas, ia pun langsung melahap makanan itu dengan tamak.

"Woy, jangan rakus napa?" pinta Andi sambil merebut makanan yang tersisa.

"Makanan gue, kembalikan!" jerit Escy. Ia berusaha merebut kembali makanan yang sudah direbut oleh Andi.

Dengan bobot yang Escy punya, sehingga Andi merasa keberatan tatkala Escy merangkul pundak Andi untuk meraih makanan yang Andi angkat ke atas itu. Keributan kecil pun terjadi saat itu juga. Sementara teman mereka yang lain, mereka hanya tertawa lepas menyaksikan pertengkaran antara dua teman mereka. Bagi mereka, tak masalah apabila mereka tidak mendapatkan makanan dam buah-buahan itu. Melihat tingkah lucu Escy dan Andi saja sudah cukup bagi Nandra, Evtil, Aliando, dan Angel.

Note: Untuk part ini, hanya sampai 899 kata ae ya. Soalnya authorny lgi bad mog🤧.

Terima kasih buat para readers yang udah baca cerita saya. Love you🥰 deh😆. Jgn lupa beri vote jga ya untuk menambah semangat dalam menulis cerita saya ini. Semoga aja selesai sampai ending.

Ta ta ....

Gadis Misterius (PROSES REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang