04 ; father

8K 1.5K 716
                                    

"Bisakah aku meminta satu hal? Permintaanku sederhana, tolong kembalikan ayah dan gantikan nyawanya denganku

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

"Bisakah aku meminta satu hal? Permintaanku sederhana, tolong kembalikan ayah dan gantikan nyawanya denganku."


•••

"Ayah," panggil Jungkook.

"Ya? Ada apa?" Jun memakai dasinya sembari bercermin, sedangkan Jungkook menyantap sarapannya.

"Apa maksud Ayah kemarin?"

"Ayah mengenalkanmu pada seorang gadis." Jungkook menghela napas.

"Bukan itu, siapa anak Ayah yang lain?" Jun menoleh ke Jungkook yang sudah siap dengan setelan seragam di badannya. Pria itu tersenyum manis ke anaknya.

"Kau akan tau setelah Ayah membawanya ke sini." Jungkook mendengus sebal. Ayahnya selalu seperti itu, menutupi segala hal.

"Dia seusia dengan dirimu. Tenang saja, dia anak yang mandiri. Anak itu sudah ditinggal ayahnya ketika masih kecil, dan ibunya dirawat di rumah sakit. Untuk itu, dia bekerja seorang diri saat berusia 14 tahun." Jungkook cukup tercengang dengan perkataan yang baru saja keluar.

Di usia yang segitu, dia tengah asyik bermain dengan teman-temannya. "Apakah kau tau Park Jisung?" Jungkook menoleh cepat ke arah Ayahnya.

"Ya, kenapa?"

"Dia anak itu." Mendengar hal itu, Jungkook mengepalkan kedua tangannya. Sialan, kenapa Ayahnya bisa mengenal bocah busuk itu? Park Jisung, adalah musuhnya. Bagaimana bisa menjadi saudara?

"Kau mengenalnya?" Jungkook menyeringai tajam.

"Tentu saja, sangat mengenalnya. Aku berangkat." Jun mengangguk, detik itu Jungkook beranjak dari meja makan dan pergi ke sekolahnya. Motor putihnya melaju kencang membelah jalanan di kota ini, sorot matanya sangat tajam, pikirannya kacau.

Park Jisung. Pemuda itu sangat lancang ingin merebut ayahnya.

"Kau keterlaluan, sialan," gumam Jungkook. Tak butuh waktu yang lama, dia sudah sampai di sekolah. Ah, ia baru ingat kalau Jisung sedang diskors. Helaan napas kasar pun terdengar, di dalam kelas Jeno menghampirinya.

"Tumben datang pagi?" Jeno terkekeh pelan.

"Kita harus bolos, di jam ketiga." Jeno mengerutkan dahinya bingung.

"Aku ingin Jisung memohon ampun padaku. Sampaikan hal ini pada Mark, Daniel, dan Taehyun." Jeno mengangguk paham.

•••

For Jisung | Park Jisung✓Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt